Tender Offer Nusantara Infrastructure Berlangsung, IIF Pastikan Ikut Serta

Direktur Pelaksana dan Chief Financial Officer IIF Rizki Pribadi Hasan menilai harga tender offer di level Rp 250 per saham tergolong premium

oleh Elga Nurmutia diperbarui 15 Jan 2024, 17:54 WIB
Direktur Pelaksana dan Chief Financial Officer IIF Rizki Pribadi Hasan memberikan tanggapan terkait tender offer PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) angkat bicara terkait perkembangan rencana delisting PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Dalam hal ini, IIF akan mengikuti tender offer META yang dihargai Rp 250 per saham. 

Direktur Pelaksana dan Chief Financial Officer IIF Rizki Pribadi Hasan menilai harga tender offer di level Rp 250 per saham tergolong premium dan di atas harga yang sesuai dengan formula di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

"Jadi itu merupakan (harga) premium jadi buat kami tidak masalah,” ujar dia saat ditemui di BEI, Senin (15/1/2024). 

Terlepas dari itu, harga tender offer META terkini sebenarnya berada di level yang sama pada saat IIF mengakuisisi saham META pada Oktober 2018. Saat itu, IIF membeli 1,5 miliar saham pada tahap pertama di level Rp 250 per saham. Alhasil, pembelian saham tersebut mencapai Rp 380 miliar. 

Hingga saat ini, IIF menggenggam saham META sebanyak 1,45 miliar lembar saham. Angka setara dengan 8,9% dari total saham beredar META. 

“Waktu masuknya kan kalau enggak salah juga Rp 250, tapi mungkin sebelumnya juga kita pernah melakukan penjualan pada saat harga berada di atas Rp 250 dan kepada perusahaan itu kita juga sebenarnya juga ada kolaborasi di bidang-bidang lainnya jadi ini merupakan investasi yang baik,” kata dia. 

Di samping itu, ia menjelaskan, IIF sendiri mempunyai kebijakan investasi di suatu perusahaan dalam kurun waktu 5 tahun. Dengan demikian, momentum rencana delisting sukarela Nusantara Infrastructure menjadi saat yang tepat bagi IIF untuk keluar dari investasi perusahaan tersebut. 

"Pada akhirnya memang horizon kita untuk investasi itu kan kurang lebih 5 tahun dan memang pada 5 tahun ini kita keluar dari investasi tersebut dengan hasil yang baik,” tandasnya. 

 


Nusantara Infrastructure Gelar Tender Offer, Berikut Jadwal Terbarunya

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, emiten Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) bakal mengubah status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (private).

Dengan demikian, Nusantara Infrastructurepun bakal menggelar tender offer sebanyak 4,49 miliar saham atau mewakili 25,35% dari jumlah seluruh saham dengan harga penawaran Rp 250 per saham. 

Mengutip keterbukaan informasi, ditulis Kamis (11/1/2024), pada tanggal pernyataan penawaran tender sukarela ini, PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS) memiliki 13.220.263.850 lembar saham pada perusahaan sasaran, yang mewakili 74,65% dari total saham perusahaan sasaran.

Setelah pelaksanaan pembelian saham dan penawaran tender sukarela dan pembelian saham, PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services akan memiliki sebanyak-banyaknya 17.710.708.194 saham, yang mewakili 100% dari total saham dan akan tetap menjadi pemegang saham pengendali perusahaan sasaran.

"MPTIS bermaksud untuk membeli objek penawaran tender sukarela ini yang sehubungan dengan rencana perusahaan sasaran untuk melaksanakan delisting, serta mengubah status menjadi perusahaan tertutup (go private)," kata Manajemen Nusantara Infrastructure. 

Selain itu, rencana untuk perusahaan sasaran MPTIS berencana untuk melakukan perampingan kelompok usaha perusahaan Sasaran sehingga lebih efisien dalam pelaksanaan kegiatan usaha di bidang Infrastruktur. Dengan menjadi perusahaan tertutup, perusahaan sasaran akan memiliki fleksibilitas dalam perencanaan pertumbuhan ke depannya. 

Jadwal Pernyataan

  • Penawaran Tender Sukarela : 8 Januari 2024P
  • erkiraan Periode Penawaran Tender Sukarela : 25 Januari – 23 Februari 2024
  • Perkiraan Tanggal Pembayaran : 6 Maret 2024  
  •  

Saham META Masih Digembok, Begini Perkembangan Go Private Nusantara Infrastructure

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) berencana melakukan delisting dan go private. Rencana telah mendapatkan restu dari pemegang saham independen pada RUPSLB yang diselenggarakan pada 19 Desember 2023.

Dalam RUSPLB tersebut, Nusantara Infrastructure menyepakati harga penawaran tender senilai Rp 250 per saham. Nilai itu 34 persen lebih tinggi dari rata-rata harga tertinggi perdagangan harian di bursa selama 90 hari terakhir.

Head of Corporate Communication PT Nusantara Infrastructure Tbk, Indah D.P. Pertiwi mengatakan, proses tersebut akan memasuki tahap registrasi penawaran tender oleh PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS). Namun, hingga saat ini saham perseroan masih dalam suspensi Bursa.

"Perusahaan telah melakukan berbagai upaya untuk meminta pembukaan suspensi perdagangan saham ke Bursa setelah persetujuan RUPSLB diperoleh agar pemegang saham dapat memilih untuk menjual sahamnya atau menunggu penawaran Voluntary Tender Offer (VTO). Namun kami sebagai emiten harus tunduk pada seluruh aturan dan kebijakan yang berlaku, termasuk proses suspensi perdagangan saham yang saat ini masih berjalan,” kata Indah dalam keterangan resmi, Senin (1/1/2024).

Sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh Bursa kepada Perusahaan melalui surat No. S-11107/BEI.PP1/12-2023 pada 21 Desember 2023, disampaikan bahwa untuk mewujudkan perdagangan yang teratur, wajar, efisien, dan perlindungan terhadap investor publik, dalam proses go private dan voluntary delisting saham yang sedang berlangsung, pihak Bursa belum dapat memfasilitasi permintaan perusahaan untuk melakukan pembukaan suspensi perdagangan saham Perusahaan.

"Kami memahami bahwa proses menuju go private ini tidak instan dan perlu waktu, untuk itu kami mohon para pemegang saham dapat mengikuti seluruh prosesnya sesuai ketentuan.” ujar Indah.

 


Nusantara Infrastructure Bakal Tetap Fokus pada Bisnis Jalan Tol Jika Jadi Delisting

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) memastikan akan tetap fokus pada bisnis jalan tol sekalipun nanti emiten tersebut jadi delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama Nusantara Infrastructure M. Ramdani Basri menuturkan, jalan tol sudah menjadi tulang punggung bagi kinerja META selama bertahun-tahun. Kontribusi bisnis jalan tol mencapai hampir 65 persen dari total pendapatan perusahaan.

"Komitmen kami terhadap bisnis ini dibuktikan pada tahun lalu, di mana kami mengakuisisi 40 persen saham Jalan Tol MBZ atau Jakarta-Cikampek Elevated," ujar dia dalam paparan publik, Kamis (23/11/2023).

Dia melanjutkan, META juga bakal segera menggarap proyek JORR Elevated yang terbentang dari Cikunir sampai Ulujami dengan nilai investasi jumbo yakni Rp 21 triliun.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Nusantara Infrastructure Omar Danni Hasan menyatakan, prospek bisnis jalan tol tergolong menjanjikan. META telah mengelola jalan tol hampir 15 tahun. Ruas jalan tol kelolaan META ada yang sudah mature atau menghasilkan pendapatan, ada yang berada dalam fase pembangunan, hingga ada yang masih tahap pengembangan. 

Bisnis jalan tol pun dinilai bisa memberikan kontribusi pendapatan yang positif bagi META secara jangka panjang. 

“Kalau dikelola dengan baik, jalan tol ini bisa menghasilkan return investasi yang menarik,” kata Danni.

Manajemen META pun memastikan akan terus mengeksplorasi berbagai peluang untuk pengembangan bisnis jalan tol pada masa depan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya