Liputan6.com, Batubara Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Batubara memutuskan menghentikan kasus video rekaman suara dengan foto Forkopimda yang menuding mengajak untuk pemenangan Capres tertentu hingga viral di media sosial.
Ketua Bawaslu Batubara, M Amin Lubis mengatakan, pihaknya sudah mengambil sampel suara 4 orang Forkopimda yakni Kapolres, Dandim, Kajari, yang tercantum dalam video tersebut, dan tidak ada ditemukan unsur yang melanggar.
"Setelah kami lakukan rapat pleno, tidak menemukan adanya dugaan pelanggaran Pemilu. Jadi keputusannya tidak menemukan pelanggaran. Kami akan laporkan hasil rapat kami ke Provinsi," katanya, dalam keterangan diperoleh Liputan6.com, Senin (15/1/2024).
Baca Juga
Advertisement
Mengenai keputusan penghentian yang dinilai terlalu dini, Amin mengaku ini merupakan hasil penelusuran dan bukan laporan, sehingga Bawaslu mengambil tindakan cepat.
"Bawaslu harus bekerja secara cepat, karena ini penelusuran dan bukan hasil laporan. Karena ini sudah membuat kegaduhan di masyarakat, Bawaslu harus mengambil tindakan cepat," tegasnya.
Diterangkan Amin, berdasarkan hasil dari rekaman suara yang diambil, juga tidak ada kemiripan antara suara dalam video dengan suara yang direkam Bawaslu Batubara.
"Setelah kami lakukan pemeriksaan, kami cocokan, tidak temukan adanya kemiripan dari suara yang ada di video, maupun dengan suara Forkopimda," ungkapnya.
Penghentian ini dilakukan karena keresahan di masyarakat dan tidak ditemukannya unsur pelanggaran dan pidana Pemilu.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya, unggahan yang dibagikan di salah satu akun TikTok @nasionalcoruptionwatch tertulis keterangan 'Bocor!!! Rekaman perbincangan antara Dandim, Bupati, Kapolres, dan Kajari Batubara'.
"Ya per kecamatan aja itu. Ya tambah-tambah lah, jadi untuk kepala desa, ini langsung aja kita diarahkan ke 02, judul yang pertama," isi potongan percakapan pada rekaman tersebut.
"Tidak ada cerita lain, tidak ada cerita alasan apa pun, menangkan 02 di desa masing-masing," kata penutur yang sama.
Dandim 0208/Asahan, Letkol Muhammad Bassarewan, menyatakan rekaman suara berpihak kepada Capres tertentu yang sudah viral di media sosial itu hoaks.
"Rekaman suara yang background-nya terlihat ada Dandim 0208/Asahan, Kajari Batubara, Pj Bupati dan Kapolres Batubara itu adalah hoaks," kata Letkol Bassarewan, Minggu, 14 Januari 2024.
Advertisement
Belum Ada dan Belum Pernah Kumpulkan
Hingga saat ini, sebut Bassarewan, pihak Forkompinda Kabupaten Batubara belum ada dan belum pernah mengumpulkan kepala desa se-kabupaten Batubara.
"Pihak kami, Forkompinda, maupun Pemerintah Kabupaten Batubara tidak pernah mengumpulkan kades se-Batubara untuk memenangkan capres nomor 2," sebutnya.