Gunung Marapi Meletus 129 Kali Sejak 3 Desember 2023

Status gunung juga meningkat dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) sejak 9 Januari 2024.

oleh Novia Harlina diperbarui 16 Jan 2024, 10:12 WIB
Gunung Marapi Sumatera Barat masih terus erupsi hingga hari ini, Selasa (16/1/2024). (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Agam - Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, masih terus erupsi hingga hari ini sejak 3 Desember 2023. Hingga Selasa, 16 Februari 2024 pagi, sudah terjadi sebanyak 129 kali letusan.

Data dari petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Selasa pagi (16/1/2024), terjadi satu kali letusan, terpantau asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna kelabu tebal setinggi 600 meter di atas puncak.

Sebelumnya Kepala PVMBG, Hendra Gunawan melalui keterangan tertulisnya menyampaikan, Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) sering mengalami erupsi.

Erupsinya tercatat sejak tahun 1807 dengan masa istirahat terpendek kurang dari satu tahun dan terlama 17 tahun (rata-rata istirahat 3,5 tahun).

"Karakter erupsi Gunung Marapi adalah eksplosif dan juga efusif, titik erupsinya tidak selalu terjadi pada kawah yang sama, tetapi bergerak membentuk garis lurus dengan arah timur – barat daya antara Kawah Tuo hingga Kawah Bongsu," jelaanya.

Namun, lanjutnya, sejak awal 1987 sampai sekarang erupsinya bersifat eksplosif yang berpusat diKawah Verbeek. Aktivitas erupsi biasanya disertai suara gemuruh dengan produk erupsi dapat berupa abu, pasir, lapili dan terkadang juga diikuti oleh lontaran material pijar dan batu vulkanik.

Periode erupsi terakhir dimulai pada tanggal 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB. Erupsi  terjadi secara eksplosif dengan tinggi kolom erupsi sekitar 3.000 meter di atas puncak (5891 mdpl) dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4menit 41 detik.

"Hingga saat ini aktivitas erupsi Marapi dan embusan masih berlangsung," ujar Hendra.

 


Status Siaga

Status Gunung Marapi juga meningkat dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) sejak 9 Januari 2024.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Fajar Sukma, menyampaikan di Kabupaten Agam terdapat empat nagari (desa adat) yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Marapi.

"Kemudian di Kabupaten Tanah Datar ada 8 kecamatan yang berpotensi terdampak," katanya, Sabtu (13/1/2024).

Di Kabupaten Agam yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Marapi, yakni Nagari Sungai Pua, Nagari Sariak, Nagari Bukit Batabuah, dan Nagari Batu Palano.

Tim gabungan telah menyiapkan lokasi pengungsian jika sewaktu-waktu masyarat diminta untuk mengungsi, yakni di UIN Syeh Jambek, SD 17 Batu Gadang, Pondok P Ainul Yaqin Nagari Batagak, Lapangan Nagari Batagak, SDN 5 Kubang Putih.

Lalu Pondok Tahfiz Quran Darul Yatam Kubang Putih, SDN 4 Kubang Putih, SMP Balai Gurah, dan SMKN 1 Ampek Angkek.

Sementara untuk Kabupaten Tanah Datar, daerah berpotensi terdampak, yakni Kecamatan Batipuh, Kecamatan Lima Kaum, Kecamatan Pariangan, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Salimpaung, Kecamatan Sungai Tarab, dan Kecamatan Sungayang.

Fajar mengatakan saat ini seluruh pihak terkait terus memantau keadaan serta sudah mengambil langkah antisipasi, menyiapkan posko, titik kumpul hingga tempat pengungsian bagi warga.

"Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak terpengaruh berita bohong terkait erupsi," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya