Produksi Batu Bara Bukit Asam Tembus 41,9 Juta Ton pada 2023

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat produksi 2023 melampaui target sebesar 41 juta ton yang ditetapkan pada awal 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Jan 2024, 10:57 WIB
Produksi batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sepanjang 2023 berhasil melampaui target. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Produksi batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sepanjang 2023 berhasil melampaui target. Total produksi batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13 persen dibanding 2022 yang sebesar 37,1 juta ton.

Capaian produksi batu bara ini berhasil melampaui target sebesar 41 juta ton yang ditetapkan pada awal 2023. Kontraktor jasa pertambangan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) berkontribusi terhadap 56 persen produksi atau sebesar 23,6 juta ton. Kemudian PT Satria Bahana Sarana (SBS), kontraktor jasa pertambangan yang juga cucu usaha PTBA, berkontribusi sebesar 7,5 juta ton atau 18 persen produksi.

Kontraktor lainnya, PT Putra Perkasa Abadi (PPA), berkontribusi sebesar 5,6 juta ton atau 13 persen. Sedangkan sisanya sebesar 4,2 juta ton atau 10 persen merupakan hasil produksi swakelola PT Bukit Asam Tbk. Lalu 1,03 juta ton dikontribusikan oleh anak usaha PTBA, PT Internasional Prima Coal (IPC).

Kenaikan produksi ini seiring dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton. Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibanding 2022. Sementara penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12 persen secara tahunan (year on year).

"Perseroan terus berupaya mengoptimalkan kinerja operasional. Kami akan memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan bagus, baik pasar eksisting maupun pasar-pasar baru," kata Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk, Niko Chandra dalam keterangan resmi, Selasa (16/1/2024).

Pasar ekspor PTBA pada 2023 semakin beragam. Tercatat ada beberapa pasar baru yang berhasil dioptimalkan, di antaranya adalah Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, hingga Bangladesh. Proyek-proyek strategis pun terus dijalankan untuk mendukung kinerja perusahaan.

Di antaranya adalah PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 (2x621,72 MW) yang efektif beroperasi secara komersial sejak 7 Oktober 2023 lalu, dan pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim - Keramasan yang akan meningkatkan kapasitas hingga 20 juta ton per tahun.

 

 


Bukit Asam Pacu Inovasi dan Pengembangan Usaha

Kendaraan listrik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (Foto: Bukit Asam)

Sebelumnya diberitakan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Grup MIND ID, terus melanjutkan transformasi untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Sepanjang 2023, berbagai langkah telah dilakukan untuk memacu inovasi dan pengembangan bisnis.

Kerja sama dengan berbagai pihak dijalin untuk mendorong peningkatan nilai tambah batu bara serta pengembangan teknologi di bidang energi baru dan terbarukan (EBT). Di antaranya melalui kolaborasi dengan Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) dan berbagai perguruan tinggi. 

"Terobosan-terobosan diperlukan untuk mencapai visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak dibutuhkan untuk menyukseskan transformasi PT Bukit Asam Tbk. Kami berharap kerja sama dengan berbagai pihak bisa melahirkan inovasi yang menciptakan bisnis berkelanjutan," kata Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rafli Yandra dalam keterangan resminya, ditulis Senin (15/1/2024).

Upaya pembaruan juga dilakukan PTBA melalui budidaya kaliandra merah di atas lahan seluas 80 hektare (ha) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Kaliandra merah yang mulai dibudidaya sejak Oktober 2023 tersebut akan diolah menjadi wood pellet, bahan bakar campuran batu bara (cofiring) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

 

 

 


Proyek Strategis

Tambang Batu Bara milik Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (dok: PTBA)

"Budidaya kaliandra merah juga menjadi salah satu wujud reklamasi dalam bentuk lain yang dilakukan oleh Perusahaan. Hal ini merupakan upaya PTBA dalam mendukung transisi energi demi mencapai target Net Zero Emission pada 2060 yang ditetapkan Pemerintah," kata dia. 

Ia melanjutkan, proyek-proyek strategis pun terus dijalankan untuk mendukung kinerja perusahaan. Efektif mulai 7 Oktober 2023, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 (2x621,72 MW) telah mencapai status Commercial Operation Date (COD) alias beroperasi secara komersial.

Pembangkit ini menerapkan teknologi Supercritical Steam Generator yang efisien dan ramah lingkungan, juga teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang.


Gandeng KAI

Ilustrasi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (Foto: Grup MIND ID)

Selain itu, PTBA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menyepakati kerangka kerja sama pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Baru – Keramasan pada 12 Oktober 2023 lalu. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas angkutan batu bara PTBA hingga 20 juta ton per tahun.

Dalam kerja sama tersebut, sarana dan prasarana untuk moda transportasi angkutan kereta disiapkan oleh PT KAI, sementara untuk fasilitas dermaga di Keramasan dibangun PT Kereta Api Logistik (Kalog). Sedangkan PTBA membangun fasilitas penanganan batu bara (coal handling facility). Groundbreaking fasilitas penanganan batu bara telah dilakukan PTBA pada 30 Desember 2023.

"Berbagai langkah untuk mendorong inovasi dan pengembangan di tahun 2023 akan terus kami lanjutkan di tahun ini. PTBA berkomitmen untuk terus berkontribusi pada ketahanan energi, pembangunan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat," tandasnya

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya