Liputan6.com, Yogyakarta - Baru-baru ini, pose foto Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menuai sorotan. Ternyata pose tersebut adalah sikap ngapurancang.
Ngapurancang adalah posisi ketika tangan yang saling berkaitan berada di depan badan. Sikap ngapurancang merupakan posisi tangan yang menunjukkan rasa hormat terhadap lawan bicara.
Sikap ini juga menunjukkan sisi rendah hati dan mau mendengarkan aspirasi pihak lain. Ngapurancang dibagi menjadi dua, yakni ngapurancang inggil dan ngapurancang andhap.
Baca Juga
Advertisement
Ngapurancang inggil adalah posisi ketika tangan kanan memegang tangan kiri di bawah pusar. Sementara ngapurancang andhap adalah posisi sebaliknya, yaitu tangan kiri memegang tangan kanan di bawah pusar.
Meski mirip, tetapi kedua gestur ini memiliki makna berbeda. Ngapurancang inggil menunjukkan kewibawaan, sedangkan ngapurancang andhap menunjukkan sikap tahu diri akan posisinya.
Adapun dalam foto tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono X tampak menunjukkan sikap ngapurancang inggil. Hal itu menegaskan bahwa Sultan menunjukkan kewibawaan.
Sebelumnya, Kaesang Pangarep bersama istrinya, Erina Gudono, sowan ke Ngarso Dalem Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Usai sowan, Kaesang pun mengunggah foto bersama Sultan ke akun Instagramnya @kaesangp.
Dalam unggahannya, Kaesang bercerita bahwa pertemuannya dengan Gubernur DIY merupakan acara silaturahmi. Sri Sultan Hamengkubuwono X juga berbagi pengalamannya selama memimpin Yogyakarta dan memberi wejangan kepada Kaesang tentang kepemimpinan.
"Yogyakarta, memang selalu menjadi tempat yang nyaman untuk pulang," tulis Kaesang.
Penulis: Resla Aknaita Chak