Liputan6.com, Jakarta - Masalah polusi udara di DKI Jakarta, dan daerah-daerah sekitarnya memang masih belum terselesaikan. Namun, pemerintah terus berusaha untuk mengatasi hal tersebut, termasuk cara yang akan dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Dijelaskan Menko Luhut, ada 2 cara untuk mengatasi masalah polusi udara, salah satunya adalah mendorong penggunaan kendaraan listrik, baik mobil dan motor secara lebih masif.
Advertisement
"Ini masalah polusi Jakarta, ada dua hal kita buat. Kita mempercepat EV, termasuk sepeda motor," ujar Luhut, disitat dari akun Instagramnya @luhut.pandjaitan, Selasa (16/1/2024).
Lanjut Luhut, cara kedua adalah mendorong penerapan standar Euro4 dan Euro5. Dengan menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, pastinya akan menghasilkan karbon yang cukup rendah.
"Ini (BBM ramah lingkungan) supaya sulfurnya rendah. Itu juga akan mengurangi polusi," terangnya.
Luhut menilai persoalan polusi udara di langit wilayah Jakarta dan sekitarnya merupakan permasalahan serius untuk segera diatasi. Mengingat, dampak buruk polusi udara dapat mengancam kesehatan seluruh lapisan masyarakat.
"Kalau polusi ini kan tidak ada pangkat, tidak ada jabatan. Semua orang kena," pungkas Menko Luhut.
Subsidi Motor Listrik Masih Belum Laku, Ini Kata Menko Luhut
Program subsidi pembelian sepeda motor listrik dan juga konversi masih belum bisa menarik minat konsumen secara signifikan. Bahkan, minat masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik roda dua ini, masih cukup rendah, meskipun sudah ada bantuan dari pemerintah masing-masing Rp 7 juta dan juga Rp 10 juta.
Menanggapi hal tersbeut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah meminta Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin untuk mempercepat realisasi anggaran subsidi untuk program pembelian maupun konversi motor listrik.
"Sekarang oleh pak Rachmat lagi dikejar lagi supaya subsidinya itu bisa keluar dengan cepat," kata Menko Luhut melalui akun Instagram @luhut.pandjaitan dikutip, Senin (15/1/2023).
Luhut menilai, percepatan realisasi anggaran subsidi untuk pembelian maupun konversi motor listrik penting untuk meyakinkan masyarakat. Sehingga, masyarakat tidak terlalu lama menunggu uang pencairan subsidi motor listrik.
"Karena kalau orang terlalu lama duitnya gak dibayarkan juga repot tuh," pungkas Menko Luhut.
Program subsidi motor listrik baru sebesar Rp 7 juta sudah mulai diminati masyarakat. PT Surveyor Indonesia (PTSI) mencatat, sudah ada sekitar 7.000-8.000 orang yang mendaftar ikut program subsidi motor listrik ini.
Advertisement