Penyakit DBD di Bone Bolango Mengkhawatirkan, 50 Orang Dirawat, 1 Meninggal Dunia

Hal itu terkuak setelah banyaknya laporan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila Bonebol.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 18 Jan 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi nyamuk demam berdarah (DBD). (Photo by FotoshopTofs on Pixabay)

Liputan6.com, Gorontalo - Penyebaran wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo semakin mengkhawatirkan. Hal itu terkuak setelah banyaknya laporan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila Bonebol.

Menurut data yang diterima Liputan6.com dari pihak rumah sakit, peningkatan drastis kasus DBD terjadi sejak bulan Desember 2023. Ada sekitar 22 pasien yang masuk bulan desember.

Sementara bulan januari 2024, tercatat ada sekitar 28 pasien yang terdeteksi pesian mengidap penyakit DBD. Dari data itu, sudah ada 1 pasien yang dikabarkan meninggal dunia.

Jika diakumulasikan, jumlah pasien yang mengidap penyakit DBD selang Desember hingga Januari ada sekitar 50 pasien. Jika dibandingkan dengan sebelumnya, terjadi peningkatan pasien yang masuk di bulan Januari.

"Benar, sesuai data dari dinkes dan petugas Surveylance RS Toto satu orang meninggal dunia dari Desa Boludawa, Kecamatan Suwawa," kata Thalib Saleh Kepala Bidang Pelayanan RSUD Toto Kabila.  

Saat ini pihak rumah sakit tengah berupaya melakukan langkah pengobatan dan penanganan pasien kasus DBD. Tim medis telah dikerahkan untuk melakukan menangani pasien DBD secara khusus yang terjadi di Kabupaten Bone Bolango.

"Kami terus memberikan pelayanan dengan langkah medis yang baik untuk pasien DBD," kata dr. Serly Daud Direktur RSUD Toto Kabila.

Simak juga video pilihan berikut:


Antisipasi DBD

Dirinya meminta, agar warga meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan. Seperti menguras bak penampungan air, membersihkan genangan air, dan menggunakan kelambu saat tidur.

Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera mencari bantuan medis apabila mengalami gejala demam tinggi. Apalagi demam disertai dengan nyeri otot dan sendi, serta munculnya ruam pada kulit.

Dirinya juga tengah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengintensifkan kampanye penyuluhan tentang bahaya DBD. Selain itu, fasilitas kesehatan tetap menjadi prioritas utama menangani lonjakan kasus DBD.

"Dalam situasi ini, pemerintah mengimbau masyarakat Bone Bolango agar tidak mengabaikan ancaman penyakit DBD dan bersama-sama aktif melibatkan diri dalam upaya pencegahan. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama guna mengatasi wabah ini dan melindungi kesehatan bersama," tegasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya