Liputan6.com, Flores Timur - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur mengalami erupsi lagi, Selasa (16/1/2024), pukul 16.30 Wita. Laman Magma ESDM menyebutkan, tinggi kolom letusan erupsi Gunung Lewotobi teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau 2.584 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Warga dan wisatawan yang ada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang beraktivitas apapun dalam radius 4 ilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 5 kilometer ke arah Barat Laut - Utara dan Timur Laut.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kaca mata).
Masyarakat juga diminta waspada terhadap potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Bandara Ditutup
Sebelumnuya, Bandara Wunopito Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara akibat dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
General Manager AirNav Indonesia Cabang Kupang I Nyoman Oka Wirana mengatakan, penutupan itu akibat abu vulkanik gunung Lewotobi.
"Penutupan rute penerbangan dimulai dari pukul 10.00 Wita dan akan berakhir pada pukul 16.00 Wita. Perkembangan selanjutnya akan disampaikan jika memang ada perubahan," ujarnya kepada Liputan6.com, Senin (15/1/2024).
Ia mengatakan bahwa secara kasat mata Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki tidak dilihat atau ditemukan di bandara saat dilakukan paper test. Tetapi sebaran debunya berada di atas wilayah udara Kota Lewoleba.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil foto citra satelit. Selain itu juga bisa juga berdasarkan laporan dari pilot pesawat yang melintasi wilayah udara Lewoleba.
Humas Bandara El Tari Kupang Tyas Novitasari mengatakan saat ini tidak ada penerbangan menuju ke bandara Wunopito Lewoleba.
Dengan adanya penutupan bandara itu, maka kini sudah empat bandara yang pernah berdampak langsung dan terpaksa ditutup dengan alasan keselamatan akibat erupsi gunung itu.
Empat bandara itu adalah bandara Aroeboesman Kabupaten Ende, Bandara Frans Seda Maumere Kabupaten Sikka, Bandara Gewayantana Larantuka Flores Timur dan bandara Wunopito Lewoleba Kabupaten Lembata.
Advertisement