Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi Indonesia pada hari ini, Rabu (17/1/2024) diprakirakan sebagian berawan, cerah berawan, berawan tebal, kabut, dan hujan ringan. Begitulah prediksi cuaca Indonesia hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca hujan ringan pagi hari ini diprediksi mengguyur Tarakan, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Pekanbaru, Makassar, dan Manado.
Advertisement
Cuaca Indonesia pada siang hari nanti diprediksi sebagiannya berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat, dan hujan petir.
Sejumlah wilayah Indonesia yang diprakirakan BMKG bakal turun hujan dengan intensitas ringan siang nanti di antaranya Bengkulu, Semarang, Palangkaraya, Samarinda, Pangkal Pinang, dan Tanjung Pinang.
Hujan sedang diprediksi guyur Serang, Yogyakarta, Makassar, Kendari, dan Medan siang nanti serta waspada hujan petir di Banda Aceh, Bandung, Banjarmasin, Pekanbaru, dan Padang.
Sedangkan malam nanti, sebagian wilayah Indonesia diprakirakan berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat, dan hujan petir.
Wilayah Banda Aceh, Gorontalo, Semarang, Pangkal Pinang, Kota Jayapura, Manokwari, Pekanbaru, Makassar, Kendari, dan Padang malam hari nanti diprediksi hujan berintensitas ringan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Banda Aceh | Cerah Berawan | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Denpasar | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Serang | Hujan Ringan | Hujan Sedang | Berawan |
Bengkulu | Berawan | Hujan Ringan | Hujan Sedang |
Yogyakarta | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Berawan |
Jakarta Pusat | Berawan | Berawan Tebal | Berawan |
Gorontalo | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Hujan Ringan |
Jambi | Berawan | Cerah Berawan | Hujan Petir |
Bandung | Cerah Berawan | Hujan Petir | Berawan |
Semarang | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Surabaya | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Berawan Tebal |
Pontianak | Berawan | Cerah Berawan | Berawan |
Banjarmasin | Berawan | Hujan Petir | Berawan |
Palangkaraya | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Samarinda | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Tarakan | Hujan Ringan | Berawan | Hujan Petir |
Pangkal Pinang | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Tanjung Pinang | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Berawan |
Bandar Lampung | Kabut | Berawan | Hujan Petir |
Ambon | Berawan Tebal | Hujan Ringan | Berawan |
Ternate | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Mataram | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Kupang | Berawan | Berawan | Berawan |
Kota Jayapura | Berawan Tebal | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Manokwari | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Pekanbaru | Hujan Ringan | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Mamuju | Berawan | Hujan Sedang | Hujan Lebat |
Makassar | Hujan Ringan | Hujan Sedang | Hujan Ringan |
Kendari | Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Manado | Hujan Ringan | Hujan Lebat | Berawan |
Padang | Berawan | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Palembang | Cerah Berawan | Berawan Tebal | Berawan |
Medan | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Hujan Sedang |
Benarkah Musim Hujan 2024 Singkat? Begini Penjelasan BMKG dan BRIN
Sebelumnya, usai mengalami musim kemarau dan cuaca panas cukup berkepanjangan, pada akhir tahun 2023 musim hujan akhirnya datang.
Meski sempat kembali 'absen' di pertengahan Desember 2023, curah hujan tinggi akhirnya melanda tanah air pada penghujung tahun 2023.
Bahkan pada minggu pertama 2024, Badan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi yang hampir merata di seluruh Indonesia pada tanggal 3 sampai 10 Januari 2024 lalu.
Namun, musim hujan Indonesia yang biasanya berlangsung selama berbulan-bulan, pada tahun 2024 diprediksi hanya berlangsung sebentar.
Di mana sebelumnya, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan memprediksi musim hujan 2024 kemungkinan hanya bertahan sampai akhir Januari.
"Musim hujan mestinya Desember, Januari, dan Februari (DJF), sepertinya tidak sampai Februari, hujannya sudah habis karena El Nino itu berawal bulan Mei 2023 dan akan berakhir pada Mei 2024," katanya, dikutip dari Antara.
Advertisement
Fenomena El Nino
Eddy menjelaskan singkatnya musim hujan 2024 disebabkan oleh fenomena El Nino yang diprediksi akan tetap bertahan hingga tahun 2024.
Fenomena El Nino ini bisa mengurangi curah hujan meski angin Monsun Asia yang menjadi pembawa hujan sekaligus penanda awal musim hujan sudah lebih dominan."Walaupun El Nino tidak kuat tetap ada efek mengurangi jumlah curah hujan yang akan masuk ke Indonesia," kata dia.
Di sisi lain, BMKG juga menyebut musim hujan tahun ini akan berlangsung lebih singkat. Namun, berbeda dengan BRIN, BMKG meramalkan musim hujan akan bertahan hingga bulan April 2024. Di mana hampir 50 persen wilayah Indonesia mengalami musim hujan yang lebih pendek dibandingkan biasanya.
Pada September 2023 lalu, BMKG telah meramal puncak musim hujan terjadi pada Januari dan Februari 2024 di mana beberapa wilayah, tepatnya 35,25 persen wilayah Indonesia mengalami kemunduran puncak musim hujan.
BMKG menyebut hingga saat ini tercatat 61% wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan. Diprediksi, sebagian besar wilayah Indonesia masih akan mengalami hujan pada kategori tinggi hingga sangat tinggi pada Januari 2024 ini.
Wilayahnya meliputi terutama di Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan dan sebagian wilayah Sulawesi. Lalu, pada bulan Februari 2024 hujan di wilayah Indonesia diprediksi masih berada pada kategori menengah hingga tinggi.
Namun kecuali untuk wilayah Sumatera bagian utara, Sulawesi bagian utara dan Papua Barat bagian utara. Wilayah ini diprediksi mengalami hujan bulanan pada kategori menengah. Kemudian Maret dan April 2024 curah hujan bulanan di Indonesia masih berada pada kategori menengah hingga tinggi. Kecuali untuk Nusa Tenggara yang akan mengalami musim hujan kategori menengah. Sehingga, BMKG memprediksi musim hujan di Indonesia akan berlangsung hingga April 2024.
Dari El Nino Menuju La Nina
Sebelumnya, mengutip situs BMKG, pada "Climate Outlook 2024", Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024, gangguan iklim dari Samudra Pasifik yaitu ENSO diperkirakan akan berada pada fase El Nino Lemah - Moderat di awal tahun 2024 kemudian selanjutnya hingga akhir tahun 2024 diprediksikan berada pada fase Netral.
BMKG menyebut ada peluang namun kecil untuk berkembang menjadi fenomena La Nina yang merupakan pemicu anomali iklim basah. Demikian juga dengan fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) yang merupakan penyebab gangguan iklim dari Samudra Hindia, diprediksikan akan berada pada fase Netral dari awal hingga akhir tahun 2024.
Karena itu, Dwikorita menambahkan berdasarkan dinamika atmosfer tersebut maka jumlah curah hujan tahunan pada 2024 diprediksikan umumnya berkisar pada kondisi normal.
Namun, terdapat beberapa wilayah yang diprediksikan dapat mengalami hujan tahunan di atas normal yaitu meliputi sebagian kecil Aceh, Sumatera Barat bagian selatan, sebagian kecil Riau, sebagian kecil Kalimantan Selatan, sebagian kecil Gorontalo, sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat bagian utara, sebagian kecil Sulawesi Selatan, sebagian kecil Papua Barat dan Papua bagian utara.
Selain itu, tambah dia, ada pula daerah yang diprediksikan akan mengalami hujan tahunan di bawah normal yaitu meliputi sebagian Banten, sebagian kecil Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, dan Papua bagian selatan.
"Meskipun kemarau 2024 diprediksi berlangsung dengan normal, namun terdapat wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan karena secara iklim memang memiliki curah hujan yang rendah, yaitu meliputi sebagian Lampung, sebagian Jawa, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur dan Papua bagian selatan," paparnya.
Advertisement