Liputan6.com, Jakarta Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengaku tak terkejut dengan keputusan Maruarar Sirait yang berhenti dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan ikut Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Ganjar menyebut, Maruarar Sirait memang memiliki kedekatan dengan Jokowi.
Advertisement
"Kalau Ara (Maruarar) memang dekat dengan Pak Jokowi. Kalau saya menduga mereka mungkin akan mendukung kelompoknya Pak Jokowi. Karena waktu debat kemarin, anaknya sudah ikut pakai bajunya dan di kelompok sebelah," ujar Ganjar di Kantor DPC PDIP Batang, Jawa Tengah, Selasa (16/1/2024).
Ganjar menyebut tak mempermasalahkan sikap politik Maruarar yang berubah. Menurut Ganjar, pindah dukungan merupakan hak setiap orang.
"Ya saya kira itu haknya Pak Ara ya untuk berpindah atau meninggalkan. Mungkin beliau sudah punya agenda yang lain. Jadi buat saya nggak apa-apa, ini kan politik, biasa saja," kata Ganjar.
Terkait dengan dugaan perpindahan Maruarar Sirait bagian dari upaya penggembosan suara Ganjar-Mahfud, mantan Gubernur Jawa Tengah itu memastikan hal itu tak akan terjadi.
"Oh enggak, ya," kata dia.
Sebelumnya, Maruarar Sirait resmi mengundurkan diri dan pamit dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan sikap tersebut telah diterima partai.
"DPP partai telah menerima laporan dari Pak Utut Adianto bahwa Pak Ara Sirait telah mengajukan pengunduran diri dengan menyerahkan KTA partai," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa (16/1/2024).
PDIP Sudah Paham
Hasto menyebut, menjadi anggota partai pada dasarnya disandarkan pada prinsip kesukarelaan, demikian halnya untuk tidak menjadi anggota pun tentu dapat mengajukan pengunduran diri.
"DPP partai menerima pengunduran diri Pak Ara Sirait. Terlebih dengan kondisi Pak Ara sekarang yang sudah semakin berhasil sebagai pengusaha. Beberapa foto Pak Ara dengan pengusaha menunjukkan keberhasilan itu," jelas dia.
Lebih lanjut, katanya, pengunduran diri itu pun menjadi bagian dari konsolidasi kader partai. Terlebih, hal itu terjadi saat PDIP tengah berjuang untuk menempatkan kedaulatan rakyat sebagai hukum tertinggi dalam menentukan pemimpin.
"Dan sekaligus melakukan koreksi terhadap berbagai upaya yang mencoba untuk melanggengkan kekuasaan sampai harus terjadi pelanggaran etik berat oleh Anwar Usman melalui manipulasi hukum di MK," Hasto menandaskan.
Advertisement
Maruarar Sirait Resmi Pamit
Politikus PDIP Maruarar Sirait resmi pamit dan keluar dari partai politik (parpol) yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu. Maruarar Sirait memilih mengikuti jalan politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto, dan jajaran partai, karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDIP. Dan sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan hari ini," tutur Maruarar di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2024).
Politikus yang akrab disapa Ara ini mendoakan agar PDIP tetap menjadi partai besar yang memperjuangkan Pancasila, kebenaran, dan keadilan. Dia lantas membeberkan alasannya keluar dari PDIP dan memilih mengikuti Presiden Jokowi.
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya proof ratingnya 75-80 persen, beliau sudah memperjuangkan banyak hal," kata dia
"Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil, dan juga memindahkan ibu kota, adanya pemerataan. Jadi, saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan. Mohon doa restunya," kata Ara menambahkan.
Kepada seluruh jajaran PDIP, Maruarar Sirait meminta maaf atas keputusannya itu. Pasalnya, dia yang menjunjung tinggi loyalitas malah akhirnya memilih berpaling dari partai tersebut.
"Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal tetap bersama PDI Perjuangan, tetapi ijinkanlah dengan keterbatasan saya pamit. Semoga PDI Perjuangan mendapatkan kader yang lebih baik, lebih loyal, lebih profesional, dan lebih berkualitas dari saya. Mohon pamit, merdeka," Maruarar menandaskan.