Liputan6.com, Jakarta - Video tentara Israel memaksa seorang pria Palestina menjadi tameng atau perisai hidup dalam bentrokan di Dura, Tepi Barat bagian selatan pada Senin, 15 Januari 2024 ramai beredar di media sosial. Salah satunya diunggah di akun Youtube MIddleEastEye pada Selasa (16/1/2024).
Pria yang diketahui bernama Abu Ras itu dipaksa menjadi tameng untuk membawa tentara ke arah mobil jip mereka. Belum diketahui bagaimana nasib pria itu, apakah masih jadi tawanan atau dilepas oleh tentara Israel.
Advertisement
Dilansir dari CNN, pria Palestina itu digunakan dalam konfrontasi dengan warga setempat, Abu Ras, dijadikan perisai hidup setelah sejumlah tentara Israel melakukan penggeledahan di tokonya.
Saat penggeledahan toko, Abu Ras ditarik ke tengah kerumunan dan dijadikan perisai oleh pasukan Israel. Bentrokan berlanjut dengan tiga warga Palestina dilaporkan tewas dalam dua insiden terpisah. Saksi mata melaporkan bahwa pemuda Palestina merespons dengan melempar batu, yang kemudian dibalas oleh tentara Israel dengan tembakan.
Situasi tegang di wilayah tersebut menyoroti eskalasi ketegangan yang terus berlanjut antara penduduk Palestina dan pasukan keamanan Israel. Kejadian ini menambah daftar insiden konflik yang mengakibatkan korban jiwa di kawasan tersebut.
Pada pekan lalu, polisi Israel mengakui petugasnya menembak seorang anak perempuan Palestina berusia tiga tahun sampai tewas di Tepi Barat. Menurut pernyataan polisi dan rekaman yang dibagikan, seorang pengemudi van berbelok ke arah petugas di sebuah pos pemeriksaan antara Yerusalem dan Ramallah, Palestina sehingga mendorong mereka untuk melepaskan tembakan.
Akibat penembakan, seorang bocah perempuan yang berada di kendaraan lain di pos pemeriksaan terluka, kata polisi, dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (8/1/2024)., mengutip kanal Global Liputan6.com. Badan medis darurat Israel Magen David Adom mengatakan, seorang anak perempuan berusia tiga tahun “dinyatakan meninggal” setelah pemeriksaan.
Polisi Israel Tembak Anak Perempuan 3 Tahun
Polisi mengatakan bahwa para tersangka penyerang juga telah ditembak, tapi kondisi mereka belum jelas. Rekaman dari kamera keamanan yang dirilis oleh polisi menunjukkan sebuah van melewati pos pemeriksaan di Bidu, dan sebuah van yang lebih kecil segera menyusul, menabrak petugas dan melarikan diri.
Polisi terlihat melepaskan tembakan ke arah kedua kendaraan. Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan “para teroris telah dilumpuhkan” selama insiden tersebut tetapi “pemeriksaan awal” menunjukkan bahwa kendaraan yang membawa anak tersebut juga terkena dampaknya.
Mereka menambahkan bahwa penyelidikan menyeluruh akan dilakukan. Organisasi medis Israel mengatakan bahwa gadis berusia tiga tahun itu kemudian dibawa ke tim mereka di tempat kejadian. "Setelah pemeriksaan medis, dia dinyatakan meninggal," kata sebuah pernyataan.
Pada Desember lalu, rekaman online yang beredar menunjukkan tentara Israel menyanyikan doa-doa Yahudi melalui pengeras suara di sebuah masjid di Jenin, Tepi Barat yang diduduki. Klip itu menimbulkan kemarahan di jagat maya, dengan tuduhan militer negara itu melecehkan Islam.
Advertisement
IDF Mengutuk Perilaku Tentara Israel
Sebagai respons, mengutip BBC, Jumat, 15 Desember 2023, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku mengutuk perilaku beberapa tentaranya yang terekam bernyanyi dan berdoa melalui mikrofon di sebuah masjid di Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Hal ini terjadi saat operasi melawan militan di kota tersebut, yang sejauh ini telah menewaskan 11 warga Palestina, kata Kementerian Kesehatan Palestina. IDF mengatakan para prajurit akan "didisiplinkan sebagaimana mestinya."
Di salah satu rekaman, sebuah lagu tentang mengusir kegelapan yang terkait festival Hanukkah Yahudi terdengar dinyanyikan dalam bahasa Ibrani melalui pengeras suara masjid. Orang yang merekam tertawa dan ikut menyanyikan lagu tersebut.
Klip lain menunjukkan tentara berseragam di dalam masjid membacakan doa Yahudi melalui mikrofon. Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam apa yang mereka sebut sebagai "penghinaan terhadap kesucian masjid."
Di sebuah pernyataan pada Kamis, 14 Desember 2023, IDF mengatakan tentara tersebut "bertindak bertentangan dengan kode etik IDF dalam lembaga keagamaan."
Tentara Israel Hancurkan Toko Mainan
Pernyataan itu mengatakan mereka yang bertanggung jawab "segera diberhentikan dari aktivitas operasional." Ia menambahkan, "Perilaku tentara dalam video tersebut serius dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai IDF."
Sebelum insiden di Jenin, tentara Israel sudah kerap dikecam karena perilaku buruknya yang difilmkan dan diunggah di media sosial. Sejak pasukan Israel berperang di Gaza sejak Oktober 2023, banyak video yang bermunculan, termasuk menunjukkan seorang tentara menghancurkan sebuah toko mainan, sementara orang yang merekamnya tertawa.
Ada juga tentara yang membakar barang-barang di belakang truk, dan yang lainnya mengobrak-abrik pakaian wanita di tempat yang tampaknya merupakan kediaman pribadi. Akhir pekan kemarin, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengutuk perilaku tentara tersebut.
"Pasukan IDF beroperasi sesuai nilai-nilai dan semangat IDF," ia mengklaim. "Tentara di medan perang diharuskan bertindak secara profesional dan etis, dan kami tidak akan berkompromi dalam hal ini. Dalam hal apa pun, (video tidak) sejalan dengan nilai-nilai IDF, tindakan komando, dan disipliner akan diambil. Inilah caranya di IDF."
Baca Juga
Serbu Rumah Sakit, Tentara Israel Tahan Puluhan Petugas Kesehatan Laki-laki dan Tewaskan 2 Pasien Anak Gaza Utara
Kantor PM Israel Rilis Foto Benjamin Netanyahu di Bunker Saat Serangan ke Iran, Sembunyi?
7 Ledakan Terdengar Saat Israel Serang Fasilitas Militer Iran, Picu Wilayah Udara Teheran Ditutup
Advertisement