Bidik Investor Syariah Tembus 1 Juta pada 2024, Begini Jurus BEI

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik optimistis pasar modal syariah di Indonesia bakal terus tumbuh dengan sejumlah langkah lembaga keuangan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 16 Jan 2024, 18:14 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengincar investor pasar modal syariah bisa tembus 1 juta pada 2024.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengincar investor pasar modal syariah bisa tembus 1 juta pada 2024. Optimisme tersebut sejalan dengan kemudahan layanan pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online bagi masyarakat.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, pihaknya akan terus melakukan kegiatan peningkatan literasi maupun edukasi agar infrastruktur dan sistem investasi di pasar modal memadai.

Hal itu dilakukan agar pengambilan keputusan investasinya tetap dilakukan secara rasional sehingga investor pasar modal syariah bisa mendapatkan keuntungan optimal dari potensi pertumbuhan pasar modal syariah.

"Dengan adanya kemudahan-kemudahan itu ya dan kemudian kita juga nanti mendorong lebih banyak lagi anggota bursa kita yang menjadi anggota bursa SOTS tentu pertumbuhan yang lebih cepat kita harapkan ya kalau beberapa hari ini kita sudah mendengar angka 1 juta (investor) tentu itu menjadi motivasi kita ya bagaimana angka 1 juta angka psikologis itu bisa kita capai bersama-sama," kata Jeffrey saat ditemui di Jakarta, Senin (16/1/2024). 

Alhasil, dengan adanya kemudahan layananan pembukaan RDN Online akan menumbuhkan jumlah masyarakat yang ingin menjadi investor syariah di pasar modal Indonesia. 

Terlebih, saat ini PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI resmi meluncurkan RDN Online pada Selasa, 16 Januari 2024. Harapannya, RDN Online bisa memudahkan masyarakat untuk melakukan kegiatan investasi. 

"BSI sendiri sudah ada 19 juta nasabah kalau sebagian saja itu bisa menjadi investor di pasar modal syariah, saya kira angka 1 juta adalah angka yang masih bisa kita upayakan," imbuhnya.

Dengan begitu, Jeffrey optimistis pasar modal syariah di Indonesia bakal terus tumbuh dalam beberapa waktu ke depan.


Meneropong Kondisi Pasar Modal Syariah di Tengah Momen Pemilu

Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati terdapat relasi antara pasar modal dan pemilu. Namun, untuk pasar modal syariah sendiri pengaruhnya relatif minim.

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh menuturkan, pasar modal syariah tidak akan begitu terpengaruh oleh momentum pemilu. Ini mengingat, ukuran pasarnya masih kecil.

"Per September 2023 market size kita belum sampai Rp 10 triliun. Karena sizenya kecil maka impactnya enggak besar," ujar dia kepada awak media, ditulis Sabtu (4/11/2023).

Akan tetapi, dampak pemilu terhadap saham-saham syariah terbilang besar. Sebab, kapitalisasi pasar saham syariah cukup besar, lebih dari 50 persen. Artinya, ketika pasar terpengaruh maka otomatis kapitalisasi pasar saham-saham syariah akan terpengaruh.

Jadi, terdapat perbedaan antara kapitalisasi pasar saham syariah dan investor syariah. Ia menjelaskan, jumlah investor saham syariah baru sekitar 130 ribuan, kalau saham syariah sebagai produk jumlahnya terbilang banyak.

Di samping itu, Irwan juga melihat dampak situasi global saat ini tidak terlalu berdampak terhadap pasar modal syariah, meskipun ada tapi tidak secara langsung. Karena, pasar modal syariah yang dikembangkan di Indonesia berbasis lokal.

 


BSI Jadi Bank Syariah Pertama Penyedia Layanan RDN Online

Aktivitas pekerja di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menjadi bank syariah pertama di Indonesia penyedia layanan Rekening Dana Nasabah (RDN) secara online.

Terobosan tersebut merupakan bentuk nyata dari komitmen BSI dalam memberikan nstru perbankan syariah yang lebih inklusif di Tanah Air.

Direktur Sales & Distribution BSI  Anton Sukarna mengatakan, BSI mendapatkan persetujuan resmi dari OJK pada 1 Desember 2023 untuk membuka layanan pembukaan RDN secara online. Hal ini menjadikan BSI sebagai bank syariah pertama penyedia layanan RDN berbasis online di Indonesia. 

Dia menuturkan, peluncuran layanan Rekening Dana Nasabah secara online tersebut menandai langkah luar biasa BSI dalam upaya menghadirkan layanan perbankan syariah yang lebih efisien, modern dan inklusif.

“Dengan telah diterbitkannya perizinan RDN Online PT Bank Syariah Indonesia, tanggal 01 Desember 2023, maka hal ini menjadi sejarah baru di industri perbankan syariah di Tanah Air, mengingat BSI merupakan Bank Umum Syariah pertama yang telah mendapatkan perizinan menyelenggarakan RDN Online,” kata Anton dalam keterangan resminya, Rabu (13/12/2023).

Pada tahap awal ini, Bank Syariah Indonesia menjalin nstrumen dengan Mandiri Sekuritas sehingga masyarakat dapat melakukan pembukaan RDN secara online melalui link website Mandiri Sekuritas :https://join.most.co.id/syariah. Adapun target akuisisi tahap awal ini sebanyak lebih dari 97.000 rekening. 

Ia melanjutkan, keberadaan RDN Online di industri perbankan syariah tidak hanya menciptakan kemudahan bagi nasabah, tetapi juga menciptakan peluang pertumbuhan bagi BSI. Ini adalah langkah strategis yang membuka pintu bagi BSI untuk memperkenalkan layanan baru dan memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat.


Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah

Pekerja menghitung uang di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

“Dengan langkah ini kami berharap tidak hanya menjadi bank yang memfasilitasi aktivitas ekonomi dalam ekosistem industri halal, tetapi kami dapat menangkap peluang bisnis di pasar modal syariah Indonesia. Peluncuran layanan ini menjadi langkah awal BSI dalam mencapai tujuan besar ini, dan diharapkan dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap BSI dan pasar modal syariah secara keseluruhan,” ujar dia.

Dia bilang, BSI siap meningkatkan literasi keuangan syariah, khususnya di industri Pasar Modal Indonesia dengan RDN Online sebagai entry gate, mengingat BSI saat ini menjadi satu-satunya Bank Umum Syariah yang telah mendapatkan izin resmi menyelenggarakan RDN Online. Artinya, ini merupakan kesempatan besar bagi BSI dan Bank Syariah untuk menggarap nstrument efek lainnya di pasar modal Indonesia. 

“Kami berharap BSI dapat menjadi Bank Syariah utama untuk pilihan investasi masyarakat Indonesia,” kata dia. 

Tak hanya itu, manajemen berharap BSI tidak hanya dapat menghadirkan inovasi dalam layanan perbankan, tetapi juga mendorong pengembangan ekosistem perbankan syariah dan investasi di Indonesia sehingga dapat menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya