Liputan6.com, Jakarta BYD kembali menggebrak industri kendaraan listrik dengan menghadirkan produk mewah yang sarat teknologi tinggi. Pabrikan asal Tiongkok itu merilis YangWang U7 NEV (New Energy Vehicle) sebagai sedan flagship.
YangWang U7 menjadi model ketiga, setelah U8 EREV dan U9. Unitnya sudah sering menampakkan diri saat tengah diuji di jalan Cina. Ia menyimpan potensi sebagai sedan listrik performa tinggi untuk mengalahkan Tesla Model S dan Lucid Air.
Advertisement
Aerodinamika menjadi unsur penting. Pada September 2023, C-STAA mengungkapkan bahwa U7 memiliki drag coefficient sebesar 0,195 Cd. Ini menjadikannya mobil penumpang paling aerodinamis bersama dengan Xiaomi SU7.
U7 memakai platform e4 dengan tampang kompleks nan eksentrik. Sektor penerangan tajam dengan buku-buku tersusun horizontal. Kemudian disusun barisan lampu LED yang merupakan daytime running light membentuk huruf C.
Sebagai mobil listrik ia memiliki grille di bumper bawah dengan dimensi cukup besar. Dipadukan splitter dan side skirt terbuat dari serat karbon.
Tak hanya memastikan mobil mampu membelah udara dengan sangat baik, tapi juga mencapai bobot seringan mungkin.
Di belakang, bumper terhias diffuser yang sepertinya punya pengaruh terhadap aerodinamika. Tatanan membawa nuansa sporty.
Sementara konsep futuristis ditonjolkan melalui tatanan lampu yang memanjang selebar bodi. Komponen tersebut berisi kumpulan lampu LED yang sedikit menjorok ke dalam, seolah terdapat spoiler yang menjadi satu dengan bodi.
Gaya seamless diterapkan di sisi samping dan atap. Gagang pintu tersembunyi dan lekukan tubuh yang mulus memastikan udara mengalir lancar.
Spesifikasi Motor Listrik Masih Dirahasiakan
Kaki-kaki memanfaatkan pelek lima palang ukuran 21 inci dibalut ban Continental. Adapun atap yang menganut konsep coupe diaplikasikan sensor lidar dalam sebuah boks mencuat. Teknologi tersebut berasal dari RoboSense.
Sayang tak diumbar spesifikasi motor listriknya. Hanya disebutkan tenaga sebesar 1.000 hp atau 750 kW. Kabarnya terdapat empat motor listrik tertanam, sehingga transfer tenaga terjadi ke tiap roda secara independen.
Ini harusnya dapat memastikan pengendalian yang lebih stabil dan pintar. Ditambah penggunaan sensor lidar sebagai pendukung sistem advanced driving assistance system (ADAS) lebih mumpuni.
Sumber: Oto.com
Advertisement