Gelar Bobi Sebagai Anjing Tertua di Dunia Terancam Dicabut Meski Sudah Mati, Apa yang Terjadi?

Guiness World Records selaku pemberi gelar anjing tertua di dunia untuk Bobi mengendus hal yang mencurigakan.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 17 Jan 2024, 07:30 WIB
Bobi, anjing tertua di dunia, mati di usia 31 tahun. (dok. Instagram @guinnessworldrecords/https://www.instagram.com/p/CoM-VLpNWYB/?img_index=2/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Gelar Bobi sebagai anjing tertua di dunia yang pernah ada terancam dicabut. Pihak Guinnes World Records (GWR) sebagai pemberi rekor sedang menginvestigasi usia Bobi sebenarnya saat ia mati pada Oktober 2023.

"Saat proses peninjauan kembali berjalan, kami memutuskan menghentikan sementara rekor-rekor sebagai anjing tertua yang pernah hidup sampai semuanya bisa dipastikan," kata seorang juru bicara GWR kepada CNN, dikutip Selasa, 16 Januari 2024.

Usia Bobi awalnya dikonfirmasi oleh Servico Medico-Veterinário do Município de Leiria (Layanan Medis Hewan Kotamadya Leiria), yang mengatakan bahwa ia telah terdaftar pada 1992. SIAC -database hewan peliharaan resmi pemerintah Portugal- kemudian memverifikasi hal ini, menurut pengumuman rekor GWR pada Februari 2023.

Dia dilaporkan berusia 31 tahun 165 hari ketika meninggal pada tahun lalu. Namun, kecurigaan mulai muncul tak lama setelah kematian Bobi terkait bukti-bukti yang sebelumnya dinyatakan membuktikan usia sebenarnya.

Juru bicara itu mengatakan kajian ulang resmi Guinnes World Records dilakukan setelah titel rekor itu dipertanyakan. Mereka lalu mengalisis bukti-bukti yang ada, mencari bukti-bukti baru, menghubungi sejumlah ahli dan mereka yang terkait dengan permohonan asli.

Sebelumnya, kabar kematian Bobi di rumah sakit hewan pada Jumat, 20 Oktober 2023, diumumkan oleh drh. Karen Becker. Ia menulis di Facebook, "Meskipun hidup lebih lama dari semua anjing dalam sejarah, 11.478 hari hidupnya di bumi tidak akan pernah cukup, bagi mereka yang mencintainya."

 


Rahasia Umur Panjang Bobi Menurut Pemilik

Bobi si anjing tertua di dunia (Dok. Guinness World Records)

Ada banyak rahasia di balik usia tua Bobi yang luar biasa, kata pemiliknya Leonel Costa kepada GWR pada Februari 2023. Costa menerangkan, anjingnya selalu berkeliaran dengan bebas, tanpa tali atau rantai, tinggal di lingkungan yang 'tenang, damai', dan memakan makanan manusia yang direndam dalam air untuk menghilangkan bumbu.

Mengutip CNN, Rabu, 25 Oktober 2023, anjing itu menghabiskan seluruh hidupnya di Conqueiros, sebuah desa kecil di Portugis sekitar 150 kilometer (93 mil) utara ibu kota Lisbon. Ia juga sering berkeliaran dengan kucing. Bobi adalah anjing ras Rafeiro do Alentejo – ras anjing penjaga ternak – menurut pemiliknya.

Rafeiro do Alentejos memiliki harapan hidup sekitar 12-14 tahun, menurut American Kennel Club. Tapi, Bobi hidup lebih panjang dua kali lipat dari usia harapan hidupnya, melewati rekor anjing tertua dan terlama yang pernah hidup yang sebelumnya dipegang oleh Bluey, anjing asal Australia. 

Rekor itu tercipta hampir seabad lalu. Bluey diketahui lahir pada 1910 dan hidup selama 29 tahun 5 bulan.


Nyaris Dibuang

Bobi, anjing tertua di dunia, mati di usia 31 tahun. (dok. Instagram @guinnessworldrecords/https://www.instagram.com/p/CoM-VLpNWYB/?img_index=2/Dinny Mutiah)

Kisah Bobi nyaris berakhir berbeda. Ketika dia dan ketiga saudaranya lahir di gudang kayu keluarga, ayah Costa memutuskan bahwa mereka sudah mempunyai terlalu banyak hewan di rumah.

Costa dan saudara-saudaranya mengira orangtua mereka telah membawa semua anak anjing itu untuk dimusnahkan. Beberapa hari kemudian, mereka menemukan Bobi dalam keadaan hidup, bersembunyi dengan aman di tumpukan kayu.

Anak-anak menyembunyikan anak anjing tersebut dari orangtua mereka. Pada saat keberadaan Bobi diketahui, dia sudah terlalu tua untuk diremehkan dan melanjutkan hidupnya yang memecahkan rekor.

Pesta ulang tahunnya yang ke-31 yang jatuh pada Mei 2023 dihadiri lebih dari 100 orang dan rombongan tari, kata GWR. Di usia lanjut, kondisi kesehatan Bobi menurun. Penglihatannya memburuk dan ia sulit berjalan sehingga banyak menghabiskan waktu dengan beristirahat dan tidur di dekat api unggun, selain bermain bersama kucing-kucingnya.

"Bobi istimewa karena melihatnya seperti mengenang orang-orang yang merupakan bagian dari keluarga kami dan sayangnya sudah tidak ada lagi, seperti ayah saya, saudara laki-laki saya, atau kakek-nenek saya yang telah meninggalkan dunia ini," kata Costa kepada GWR pada Mei. "Bobi mewakili generasi tersebut."


Korea Selatan Larang Konsumsi Daging Anjing

Parlemen Korea Selatan pada tanggal 9 Januari mengesahkan RUU yang melarang pengembangbiakan, pembantaian, dan penjualan anjing untuk diambil dagingnya. (JUNG YEON-JE/AFP)

Dari Korea Selatan, negara itu mengakhiri tradisi mengonsumsi daging anjing setelah Majelis Nasional mengesahkan undang-undang khusus yang menandai momen pelarangan perdagangan dan konsumsi daging anjing. Rancangan Undang-Undang (RUU) itu mendapatkan suara bulat dalam pemungutan suara di sidang paripurna, yakni 208-0, dengan dua abstain.

Mengutip Korea Times, Selasa, 9 Januari 2024, UU itu akan mulai berlaku mulai 2027. Berdasarkan undang-undang tersebut, memelihara atau menyembelih anjing untuk konsumsi manusia serta mendistribusikan atau menjual daging anjing, dilarang.

Mereka yang melanggar hukum dengan memelihara dan menyembelih anjing terancam hukuman penjara maksimal tiga tahun atau denda hingga 30 juta won (sekitar Rp353 juta). Sementara, mereka yang mendistribusikan daging anjing menghadapi hukuman maksimal dua tahun penjara atau denda maksimal 20 juta won (sekitar Rp236 juta).

Setelah UU disahkan, para paruh pertama pada 2024, para pemangku di industri daging anjing, seperti peternak, pengecer, dan pemilik restoran, diwajibkan untuk mendaftarkan usaha mereka. Selain itu, mereka harus menyerahkan rencana kepada pemerintah setempat yang menguraikan langkah-langkah untuk mengurangi usaha mereka hingga pada akhirnya menutup usaha mereka.

Pemangku kepentingan yang terdaftar akan mendapat dukungan pemerintah untuk keluar dari industri ini dan beralih ke profesi yang lebih manusiawi, seperti peternakan dan pertanian. Undang-undang khusus tersebut melarang pembiakan lebih lanjut atau pendirian fasilitas daging anjing baru.

 

Bahaya Rabies, Waspada dengan Gigitan Anjing.(Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya