Liputan6.com, Jakarta - Membaca Al-Qur’an adalah kegiatan ibadah yang sangat mulia dan bernilai pahala. Orang yang membaca Al-Qur’an akan mendapat kebaikan dari setiap huruf yang dibacanya.
Membaca Al-Qur’an haruslah tartil. Sayyidina Ali bin Abi Thalib dalam sebuah atsar menjelaskan tartil adalah tajwidul huruf, wa ma’rifatul wuquf yang artinya mengindahkan bacaan huruf dan mengetahui tentang waqaf-nya.
Membaca Al-Qur’an secara tartil tidak lepas dari penerapan kaidah ilmu tajwid. Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara membaca Al-Qur’an adalah tajwid.
Baca Juga
Advertisement
Mempelajari ilmu tajwid penting agar tidak salah membaca Al-Qur’an sehingga tidak merubah makna. Bahkan, Syekh Al Jazari dalam Manzhumah al-Jazariyyah menyebutkan bahwa siapa yang tidak berusaha memperbaiki bacaannya maka ia berdosa.
Terkait membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, seorang jemaah Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Jika membaca Al-Qur’an harus memperhatikan kaidah ilmu tajwid, apakah dosa jika sudah belajar tapi tetap salah membacanya?
Saksikan Video Pilihan Ini:
Dosa Besar Memainkan Firman Allah
Buya Yahya menjelaskan, membaca Al-Qur’an dengan kesalahannya sampai mengubah makna hukumnya adalah haram dan dosa besar. Ini berlaku bagi orang yang memang sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan baik tapi tidak diterapkan.
“Anda sudah bisa baca (Al-Qur’an) yang baik, Anda rubah (tidak sesuai tajwid), haram dan dosa,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (16/1/2024).
“Anda main-main, dosa besar main-main firman Allah SWT,” imbuh Buya Yahya.
Advertisement
Meski Salah, Tetap Dapat Pahala
Namun, ketentuan itu tidak berlaku bagi orang yang sedang belajar. Orang yang sedang belajar cara membaca Al-Qur’an tapi dalam praktiknya masih salah tidak dosa, justru dapat pahala.
“Gak bisa-bisa, bagaimana dia? Kata nabi dapat dua pahala. Jangan takut membacanya, yang penting kamu belajar biar pun berat. Dapat pahala dua, satu pahalanya membaca Al-Qur’an utuh, dua pahala capekmu (belajar),” tutur Pengasuh LPD Al Bahjah ini.
Dua pahala tersebut merupakan bagian dari keutamaan membaca Al-Qur’an. Dua pahala itu akan diberikan oleh Allah sebagaimana redaksi hadis berikut.
وَاٌلَذِي يَقُراٌ القُرانَ وَيَتَتَعتَعُ فِيه وَهُوَ عَلَيهِ شَاقٌ لَه اَجَران » متفقٌ عليه
Rasulullah bersabda, “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim)
Wallahu a'lam.