Khofifah Optimistis Angka Kemiskinan Ekstrem di Jatim Bakal Nol Persen di 2024

Untuk saat ini, kemiskinan ekstrem di Jawa Timur sendiri telah menurun drastis. Di mana, kemiskinan ekstrem berkurang signifikan menjadi 0,82 persen per Maret 2023.

oleh Tim Regional diperbarui 17 Jan 2024, 12:00 WIB
Khofifah membagikan paket sembako untuk warga sekitar kantor gubernur di Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Pasuruan - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis kemiskinan ekstrem di Jatim mencapai nol persen di tahun 2024 menyusul adanya intervensi seperti penyaluran bantuan sosial (bansos) ke masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Khofifah di sela penyaluran bansos di Pendapa Kabupaten Pasuruan, Selasa (16/1/2024).

Jenis bansos yang diserahkan kali ini di antaranya bansos kemiskinan ekstrem yang diserahkan secara simbolis kepada 455 orang dimana total penerima bansos kemiskinan ekstrem di Pasuruan sebanyak 1.108 penerima manfaat (PM) dengan masing-masing PM menerima bantuan sebesar Rp1,5 juta.

"Provinsi Jatim berkomitmen kuat untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Untuk itu, Pemprov Jatim konsisten mengalokasikan dana untuk bansos bagi masyarakat tak mampu," kata Khofifah.

Ia mengatakan, di APBD 2023 bansos kemiskinan ekstrem yang dianggarkan Pemprov Jatim mencapai Rp19.782.000.000.

"Bantuan ini disalurkan kepada 13.188 penerima manfaat se-Jatim. Tahun ini kita juga menganggarkan sebesar Rp27 miliar untuk 18.000 penerima manfaat. Kami optimistis kemiskinan ekstrem di Jatim tuntas menjadi nol persen," ujarnya.

Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Khofifah juga menyalurkan bansos top up Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) yang disalurkan kepada penyandang disabilitas berat. Bantuan ini diserahkan secara simbolis kepada 10 orang dari total 79 penerima manfaat yang ada di Kabupaten Pasuruan. Di mana setiap penerima manfaat menerima bantuan sebesar Rp250 ribu.

"Sebagai bentuk perhatian Pemprov Jatim kepada penyandang disabilitas, di PAPBD 2023, kami menganggarkan bantuan top up ASPD sebesar Rp841.750.000 yang diberikan kepada 3.367 jiwa se-Jatim,” ucapnya.

"Bantuan Rp250 ribu ini sebenarnya tambahan. Sejatinya setiap penerima mendapatkan Rp3,6 juta per tahun. Tapi Pemprov Jatim mendapat tambahan rezeki dari pendapatan daerah, jadi Alhamdulillah dapat memberikan bantuan lebih ke panjenengan semua," tambah Khofifah.

Pada kesempatan sama, Gubernur Jatim itu juga menyerahkan bantuan alat bantu mobilitas disabilitas kepada 8 orang penyandang disabilitas secara simbolis. Total penerima alat bantu mobilitas di Kabupaten Pasuruan sebanyak 60 unit.

 


Data BPS Terbaru

Selanjutnya, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu menyerahkan tali asih kepada pilar sosial, yakni kepada 10 orang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan 10 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Menurut Khofifah, bantuan sosial ini diberikan sebagai apresiasi atas jasa pilar-pilar sosial Jawa Timur. Sedangkan bansos untuk kemiskinan ekstrem diharapkannya dapat menjadi bantalan ekonomi yang bisa membuka banyak pintu kesempatan.

"Data terbaru dari BPS atas survey September paling cepat Maret bahkan mungkin Mei, mudah-mudahan kita sudah mendekati nol persen kemiskinan ekstrem di Jatim. Tapi sekarang harus diberikan format-format yang kita siapkan untuk bisa menahan jangan sampai terjadi kemiskinan kembali. Jangan sampai ada Jamila, Jadi Miskin Lagi," katanya.

Hal ini penting, sebut Khofifah, sebab Jamila (jadi miskin lagi) selalu bergandengan dengan Sadikin atau Sakit Sedikit Miskin. Itulah kenapa kepala daerah perlu memastikan capaian Universal Health Coverage sudah mencapai 100 persen.

"Karena ini penting disiapkan oleh masing-masing kabupaten/kota. Ini kalau juga bersinergi dengan private sector dan pihak terkait lain akan mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur," katanya.

 


Angka Kemiskinan Ekstrem Menurun Jadi 0,82 Persen

Untuk saat ini, kemiskinan ekstrem di Jawa Timur sendiri telah menurun drastis. Di mana, kemiskinan ekstrem berkurang signifikan menjadi 0,82 persen per Maret 2023.

Nantinya, bansos ini tidak akan menjadi satu-satunya bantuan yang diberikan kepada masyarakat. Mengingat, Jawa Timur telah memiliki berlapis-lapis bantuan seperti bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi rakyat.

"Semoga bapak-ibu penerima bantuan dapat menyekolahkan putra-putrinya setinggi-tingginya, bisa menjadikan anak-anaknya dokter, pejabat, apapun itu dengan ilmu yang manfaat dan barokah. Mudah-mudahan pertemuan ini bisa menjadi pembuka pintu rahman rahim-Nya Allah," katanya.

Sementara itu, Khuzaimah, ibunda dari Amira yang merupakan salah satu penerima bansos ASPD mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan yang diterimanya dari Gubernur Khofifah. Dia pun menyampaikan terima kasih atas atensi yang terus menerus diberikan Gubernur Khofifah.

"Bantuan dari ibu Gubernur Khofifah sangat bermanfaat bagi kami, terutama untuk keperluan pampers dan susu," tuturnya.

Pemerintah telah menjalankan program-program untuk menurunkan angka kemiskinan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya