Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street tergelincir pada perdagangan saham Selasa, 16 Januari 2024. Indeks Dow Jones merosot seiring imbal hasil obligasi kembali naik.
Selain itu,pelaku pasar juga mencerna rilis laporan keuangan perusahaan kuartal IV. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 231,86 poin atau 0,62 persen ke posisi 37.361,12. Indeks S&P 500 tergelincir 0,37 persen ke posisi 4.765,98. Indeks Nasdaq terpangkas 0,19 persen ke posisi 14.944,35. Adapun wall street Senin libur memperingati Hari Martin Luther King Jr. Demikian dikutip dari CNBC, Rabu (17/1/2024).
Advertisement
Saham Boeing anjlok sekitar 7,9 persen setelah Wells Fargo menurunkan peringkat perusahaannya menjadi equal weight dari overweight. Koreksi saham Boeing terjadi seiring masalah yang sedang berlangsung dengan model 737 Max 9.
Sementara itu, saham AMD melonjak 8,3 persen menyusul komentar optimistis analis mengenai permintaan semikonduktor. Produsen chip tersebut mencoba mengejar Nvidia dalam kompetisi kecerdasarn buatan. Saham Nvidia naik ke level tertinggi dalam 52 minggu dan dijadwalkan untuk melaporkan kinerjanya pada 30 Januari 2024.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik lebih dari 11 basis poin menjadi 4,064 persen setelah Gubernur The Federal Reserve (the Fed) Christopher Wallser dalam pidatonya mengindikasikan bank sentral akan melonggarkan kebijakan moneter lebih lambat dari perkiraan wall street.
Beberapa bank besar merilis laba kuartalannya pada Selasa pagi. Goldman Sachs melaporkan laba dan pendapatan lebih baik dari perkiraan. Sementara itu, Morgan Stanley membukukan pendapatan yang mengalahkan pada kuartal IV. Saham Goldman Sachs naik tipis 0,7 persen. Sedangkan saham Morgan Stanley turun lebih dari 4 persen.
Kinerja Keuangan Perusahaan
“Sejauh ini, tampaknya konsumen bertahan dengan cukup baik. Kalau dilihat secara keseluruhan, bank-bank yang sudah melaporkan secara umum pembelanjaannya oke. Saldo kartu kredit meningkat, tetapi kami juga mengalami pertumbuhan rekening yang lebih besar,” ujar Senior Investment Strategist U.S Bank Asset Management, Tom Hainlin.
Sekitar 30 perusahaan S&P 500 telah melaporkan kinerja kuartal IV. Dari jumlah tersebut, 78 persen telah melampaui harapan laba, menurut FactSet.
Investor juga menantikan data penjualan ritel Desember yang akan dirilis Rabu pekan ini, yang dapat memicu ketakutan resesi dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi jika belanja konsumen Amerika Serikat (AS) menurun.
Sementara itu, UBS melihat indeks S&P 500 kembali memasuki tahun yang kuat lagi. UBS menaikkan target akhir tahun indeks S&P 500 dari 4.850 menjadi 5.150, naik 7,7 persen dari penutupan Jumat lalu. Indeks S&P 500 pekan lalu di posisi 4.783,83.
“Mengingat perubahan kebijakan the Fed baru-baru ini, penurunan harapan suku bunga dan revisi EPS 2024 yang berada di atas tren, kami sekarang menerima skenario kenaikan ini sebagai kasus dasar kami,” tulis Analis UBS Jonathan Golub.
Ia menambahkan, meski kinerja laba akan mendorong imbal hasil pada 2024, penurunan suku bunga akan mendukung kelipatan lebih tinggi secara bertahap.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 12 Januari 2024
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Jumat, 12 Januari 2024. Indeks Dow Jones melemah seiring pelaku pasar menganalisis rilis kinerja laba perusahaan pada kuartal IV 2023.
Selain itu, pelaku pasar juga mencerna laporan inflasi yang diawasi ketat pekan ini. Dikutip dari CNBC, Sabtu (13/1/2024), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 118,04 poin atau 0,31 persen ke posisi 37.592,98. Indeks S&P 500 menguat 0,08 persen ke posisi 4.783,83. Indeks Nasdaq naik tipis 0,02 persen ke posisi 14.972,76.
Adapun saham UnitedHealth menyeret indeks Dow Jones melemah. Saham UnitedHealth melemah hampir 3,4 persen meski perusahaan umumkan pertumbuhan laba dan pendapatan pada kuartal IV.Selain itu, saham maskapai Delta Air Lines merosot hampir 9 persen bahkan kinerja laba melebihi harapan.
Sejumlah bank besar juga merilis laba pada Jumat pekan ini. Saham Bank of America turun 1,1 persen setelah membukukan penurunan laba pada kuartal IV. Sedangkan saham Wells Fargo tergelincir 3,3 persen meski membukukan laba lebih tinggi untuk periode kuartalan. Saham JPMorgan Chase susut 0,7 persen setelah laba turun 15 persen dari tahun sebelumnya.
Sedangkan saham Citigroup naik di atas 1 persen setelah perusahaan umumkan memangkas 10 persen tenaga kerjanya. Sebelumnya pada awal sesi perdagangan, bank tersebut membukukan kerugian kuartalan USD 1,8 miliar setelah menimbulkan beberapa tagihan besar.
“Ini adalah sedikit pembalikan dari beberapa tren dan reli yang kuartal IV, tetapi menurut saya pasar berada dalam mode menunggu dan melihat inflasi, dan juga apa yang akan terjadi pada musim laporan laba, “ujar Senior Investment Strategist Edward Jones, Mona Mahajan.
Ia menambahkan, pendorong 2024 seperti yang lainnya akan terjadi pertumbuhan laba dan valuasi. “Tahun ini mungkin akan terjadi perluasan partisipasi pasar,” kata dia.
Data Inflasi
Di sisi lain, investor juga mendapat berita menggembirakan mengenai inflasi pada Jumat pekan ini dengan harga grosir secara tak terduga turun 0,1 persen pada Desember. Data tersebut mengikuti data harga konsumen yang lebih banyak diikuti pada Kamis pekan ini yang dirilis sedikit lebih panas dari perkiraan ekonom. Harga konsumen naik 0,3 persen pada Desember dan 3,4 persen secara tahunan.
“Producer price index (PPI) menegaskan kalau kenaikan consumer price index (CPI) pada Desember kemungkinan hanya terjadi sekali saja,” ujar Ekonom Comerica Bank, Bill Adams.
Ia menuturkan, jalan yang terbuka bagi the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat untuk memangkas suku bunga pada 2024 dan memperlambat laju pengurangan neracanya.
Pada pekan ini, rata-rata indeks utama mencatat kenaikan di wall street. Indeks Dow Jones naik 0,34 persen. Indeks S&P 500 bertambah 1,84 persen dan indeks Nasdaq melambung 3,09 persen hingga perdagangan Jumat pekan ini.
Advertisement