GameShark Bangkit Lagi Usung Nama Ai Shark, Bakal Hadir dengan AI

Altec Lansing bakal membangkitkan GameShark, kali ini bakal mengusung nama Ai Shark dan didukung kecerdasan buatan.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Jan 2024, 10:30 WIB
Ilustrasi GameShark (Ai Shark)

Liputan6.com, Jakarta - Buat pemain gim tahun 90-an atau 2000-an, mungkin sudah tidak asing dengan GameShark.

Buat yang belum tahu, GameShark dulu sering dipakai para gamer, untuk mencari cheat, membuka berbagai konten yang masih terkunci, atau mempermudah jalannya permainan dalam video game.

Seiring semakin mudahnya akses informasi berkat internet, tentu hal-hal semacam ini jadi lebih dicari oleh para gamer, membuat popularitas GameShark tak lagi seperti dulu.

Namun baru-baru ini, perusahaan audio pemegang lisensi pertama GameShark, Altec Lansing, mengumumkan bakal membangkitkan GameShark yang kali ini bakal didukung oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Altec Lansing juga melakukan rebranding GameShark, menggantinya dengan brand Ai Shark.

"Sebelumnya dikenal sebagai GameShark, Ai Shark siap mendefinisikan kembali lanskap game dengan teknologi revolusioner yang disempurnakan dengan AI," tulis siaran pers mereka di prweb.com, dikutip Jumat (19/1/2024).

Software gaming ini juga dijanjikan bakal meningkatkan pengalaman bermain buat gamer pemula. Altec Lansing pun berencana memperkenalkan penawaran terbarunya di musim liburan 2024.

Ai Shark bakal memanfaatkan teknologi XGPT dan akselerasi TPU real-time, untuk meningkatkan pengalaman bermain pengguna, dengan memberikan petunjuk dan bantuan yang dipersonalisasi, untuk mengimbangi permainan yang cepat dan kompetitif.

Ai Shark juga dijanjikan tidak akan seperti perangkat cheat tradisional yang memanipulasi perangkat keras, memuat mod, serta cheat code. Selain itu, perusahaan juga menyebut bahwa Ai Shark dirancang khusus untuk gamer kasual.


Bisa Beradaptasi dengan Berbagai Periferal

GameShark bangkit kembali dengan nama Ai Shark (Ai Shark)

Ai Shark disebut akan membantu pemain untuk meningkatkan gameplay dari waktu ke waktu.

"Dengan memanfaatkan kekuatan AI, superkomputer, dan tim pembuat kode kami yang luar biasa, kami punya tujuan melampaui kejayaan GameShark sepuluh kali lipat dan mendefinisikan ulang lanskap game dalam skala global,” kata Todd Hays, Pendiri AI Shark.

Perangkat lunak ini nantinya juga akan bisa beradaptasi dengan berbagai periferal termasuk keyboard, headphone, dan mouse gaming.

Dalam keterangannya, Infinity Brands, perusahaan induk Altec Lansing, juga akan memegang saham investasi di Ai Shark. Hal ini juga disambut oleh Ike Franco, pendiri dan CEO perusahaan.

"Sejak tahun 1927, kami selalu berupaya untuk mempelopori teknologi dalam dunia audio, dan masuknya kami ke dalam dunia game juga tidak jauh berbeda," kata Franco.


Perilaku Gamer saat Diskon Game Besar-Besaran

ilustrasi main game/unsplash.

Sebelumnya, riset terbaru perusahaan keamanan siber Kaspersky mengungkapkan perilaku para gamer di masa diskon game besar-besaran.

Penelitian menunjukkan, 71 persen gamer membeli item terdaftar sebanyak mungkin di musim diskon game, dan 74 persen menilai momen ini sebagai peluang penting.

Lebih dari separuh atau 53 persen pembelian spontan juga terjadi di musim diskonan, di mana banyak gamer yang tak bisa menahan diri untuk melakukan pembelian, meskipun mereka tidak merencanakannya.

Dalam laporan The Super Sale Game: who's the winner? A study on how we shop and pay, diungkap bahwa sebagian besar penggemar game tidak akan melewatkan kesempatan memperbarui judul gim mereka selama obral.

Setelah menyiapkan wishlist sebelumnya, 71 persen gamer membeli sebanyak mungkin item yang terdaftar tersebut selama momen penjualan atau diskon.

65 persen bahkan menyetel pengingat (reminder), untuk rilis item baru seperti game, upgrade, atau peralatan, sehingga memungkinkan mereka untuk segera melakukan pembelian.


Momen Diskon Penting Buat Gamer

Ilustrasi bermain game seluler. (Sumber: Unsplash/Pandhuya Niking)

Riset Kaspersky juga mencatat momen diskonan seperti Black Friday dan Cyber Monday, penting buat penggemar gim. 74 persen menilai kesempatan ini sangat atau luar biasa penting, buat mereka mendapatkan gim, upgrade, dan perlengkapan yang diinginkan.

Meski 31 persen gamer, terutama mereka yang bermain selama 21 jam atau lebih per minggu, cenderung membeli item saat segera setelah tersedia, 69 persen menunggu obral besar untuk melakukan pembelian penting.

Daya tarik penjualan sering kali mengarah pada pembelian spontan. Terlepas dari solusi awal, 53 persen gamer akan melakukan pembelian untuk sistem mereka.

Meski sudah merencanakan pengeluaran dengan cermat, sebagian besar gamer tidak dapat menahan diri untuk membeli sesuatu yang lain selama kesibukan umum.

Kaspersky juga menemukan bahwa beragam metode pembayaran diminati oleh para gamer, termasuk aset kripto. 57 persen gamer merasa bahwa mereka nyaman memakai aset kripto untuk membeli online, dengan 56 persen memilih transaksi di toko fisik.

Di antara para gamer yang berkomitmen (mereka yang bermain lebih dari 21 jam per minggu), preferensi terhadap transaksi mata uang digital melonjak hingga dua per tiga.

Infografis Bisnis Game di Indonesia (Liputan6.com/Deisy Rika)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya