Liputan6.com, Jakarta - Seorang penumpang pesawat asal Amerika diduga menggigit pramugari perempuan di tengah penerbangan pada Selasa, 16 Januari 2024. Insiden tersebut memaksa penerbangan All Nippon Airways (ANA) tujuan Seattle putar balik ke Tokyo, menurut juru bicara maskapai.
Mengutip CNN, Rabu (17/1/2024), penerbangan ANA 118 berangkat dari Bandara Haneda Tokyo pukul 21.47, waktu setempat. Pesawat berputar sekitar satu jam lebih dalam perjalanannya, menurut situs pelacakan penerbangan Flightradar24.
Advertisement
Juru bicara ANA mengatakan bahwa penumpang pria berusia 55 tahun tersebut ditahan polisi setelah pesawat mendarat di ibu kota Jepang. Namun, pihak maskapai tidak menyebutkan namanya. Pramugari wanita tersebut menderita luka ringan, lapor juru bicara tersebut.
Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo menolak memberi rincian lebih lanjut mengenai kasus ini. Mengutip dari Kyodo, pelaku tersebut membantah tuduhan dan menurut polisi mengatakan, ia tidak ingat apa yang terjadi karena dia telah meminum obat tidur.
Pada 2022, dua penumpang dikenakan denda karena memukul dan menggigit awak kabin, serta penumpang lain pada dua penerbangan terpisah maskapai penerbangan AS American Airlines dan Delta Air Lines.
Mereka masing-masing didenda 81.950 dolar AS dan 77.272 dolar AS (setara Rp1,2 miliar). Keduanya merupakan dua denda terbesar yang pernah dijatuhkan Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) terhadap penumpang individu karena bertindak di dalam pesawat.
Beberapa insiden telah dilaporkan bulan ini mengenai perilaku buruk dan agresi dari para penumpang pesawat, termasuk penerbangan American Airlines yang dialihkan ke bandara Texas pada 3 Januari 2024 setelah seorang penumpang diduga meninju pramugari dan menyerang setidaknya satu petugas polisi.
Lansia Gigit Pramugari
Sebelumnya, mengutip laporan Tim Global Liputan6.com, seorang penumpang pesawat dilaporkan mencoba menggigit dan meninju salah satu staf maskapai saat penerbangan dari Glasgow, Inggris, menuju Turki. Akibat insiden tersebut, pesawat itu harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Thessaloniki, Yunani.
Mengutip Mirror, penumpang yang merupakan lansia berusia 61 tahun tersebut mengaku mengalami serangan panik yang membuatnya lupa soal ulah fatalnya tersebut. Ia mengaku hal tersebut bisa terjadi karena sebelum terbang, ia mengonsumsi alkohol dan obat-obatan secara bersamaan.
Menanggapi kejadian tersebut, polisi pun menunggunya sesaat setelah pesawat mendarat. Penumpang itu didakwa karena telah menghalangi lalu lintas, berperilaku tidak tertib selama penerbangan, dan tidak mematuhi perintah pilot. Ia kemudian dinyatakan bersalah atas semua dakwaan tersebut dan dijatuhi hukuman 17 bulan penjara.
Berdasarkan pengakuan salah satu pramugari di pengadilan, penumpang tersebut diketahui membenturkan kakinya ke lantai dan kepalanya ke kursi di depannya, sebelum seorang staf memasangkan masker oksigen. Namun, ia justru merobeknya dan mencoba menggigit, lalu meninju awak kabin tersebut.
Advertisement
Konsumsi Alkohol Sebelum Terbang
Wanita tersebut diketahui melemparkan segelas air ke suaminya yang duduk di sampingnya, sebelum akhirnya pilot memerintahkan pendaratan darurat untuk alasan keselamatan. Selama persidangan, ia terus berusaha meminta maaf dan mengaku sudah menjalani pengobatan atas serangan panik yang dialaminya.
"Saya mengonsumsi alkohol sebelumnya, bukan di pesawat. Saya minta maaf, saya tidak dapat membayangkan apa yang terjadi, saya memiliki celah (dalam ingatan saya)," ungkapnya.
Setelah kejadian, pihak maskapai Jet2 mengatakan bahwa wanita tersebut dilarang melakukan penerbangan bersama mereka. "Penerbangan LS199 dari Glasgow ke Antalya dialihkan ke Bandara Thessaloniki pada Minggu malam, 15 Oktober 2023, sehingga pelanggan bermasalah itu dapat diturunkan setelah ia menunjukkan pola perilaku yang mengerikan dan agresif di dalam pesawat," ungkap juru bicara Jet2.
"Sebagai maskapai penerbangan ramah keluarga, kami tidak menoleransi perilaku mengganggu dan kami dapat mengonfirmasi bahwa pelanggan telah dilarang (terbang menggunakan maskapai tersebut) seumur hidup," tuturnya lagi.
Penanganan Awak Kabin
Juru bicara itu pun mengapresiasi para awak kabin yang bertugas menangani insiden tersebut. Ia juga meminta maaf pada penumpang lain yang ikut terdampak.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih pada kru kami yang sangat terlatih atas penanganan insiden ini, namun mereka tidak seharusnya menghadapi perilaku seperti itu. Kami juga ingin meminta maaf pada pelanggan atas gangguan pada penerbangan pulang mereka," katanya lagi.
Kisah lain soal kegaduhan yang disebabkan penumpang pesawat terjadi ketika penerbangan EasyJet menuju London, Inggris, dibatalkan lantaran seseorang buang air besar di lantai toilet pesawat.
Merujuk video yang diterima NY Post, terlihat pilot memberi tahu penumpang pesawat di dalam penerbangan EasyJet dari Pulau Tenerife di Spanyol pada 15 Oktober 2023 karena ada yang buang air besar di lantai toilet pesawat.
"Kami sekarang akan menurunkan semua orang dan mengatur (pemesanan kamar) hotel (untuk penumpang), lalu kita akan terbang kembali besok pagi," kata pilot pada para penumpang yang terlihat mengerang saat mereka bangkit dari tempat duduk mereka.
Advertisement