Liputan6.com, Jakarta - Rajab adalah salah satu empat bulan yang dimuliakan dalam Islam. Pada bulan Rajab ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal dan ibadah.
Sebab, pahala amal Dilipatkan pada bulan mulia ini.
Baca Juga
Advertisement
Sebaliknya, umat Islam juga diminta untuk menjauhi maksiat. Sebab, perbuatan buruk yang dilakukan pada bulan haram juga diganjar dengan dosa berlipat pula.
Salah satu amalan yang dianjurkan adalah puasa sunnah. Ada berbagai puasa yang bisa dilakukan pada bulan Rajab.
Misalnya, puas Senin-Kamis, Puasa Ayyamul Bidh, puasa mutlak dan lain sebagainya. Selanjutnya, disebut dengan puasa Rajab.
Ada berbagai keutamaan melakukan puasa Rajab. Salah satunya adalah terhindar dari kelaparan di hari kiamat.
Hal ini diungkapkan oleh pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Pelajar Islam (API) Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf.
Simak Video Pilihan Ini:
Terhindar dari Kelaparan di Kiamat
Dia mengingatkan, jika tidak ingin kelaparan pada hari kiamat esok, solusinya adalah berpuasa di bulan Rajab, Sya'ban, dan Ramadhan.
"Jika Anda bukan keluarga Nabi, kerabat saja jauh, ingin tidak kelaparan, berpuasalah. Kita mulai di bulan Rajab, lanjut besok Sya'ban, dan puncaknya bulan Ramadhan. Anda akan selamat besok di hari kiamat," jelas Gus Yusuf, panggilan karibnya, seperti dalam video Em Yusuf Chudlori, dikutip dari laman NU Online, Rabu (17/1/2024).
Gus Yusuf menjelaskan, hal itu sesuai dengan sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah yang artinya, "Setiap manusia akan merasakan lapar kelak di hari kiamat kecuali para nabi dan keluarganya dan orang yang mau berpuasa di bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan, mereka semua akan merasa kenyang, tidak lapar dan tidak merasa haus."
Selain berpuasa, Gus Yusuf juga menyampaikan amaliah lainnya yang dapat dilakukan di bulan Rajab, di antaranya membaca dzikir dan wirid. Hal ini juga diperintahkan Nabi Muhammad dalam haditsnya yang dijelaskan dalam Kitab Nuzhatul Majaalis halaman 204.
Advertisement
Paha Tak Terhingga Wirid Ini
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa barang siapa yang mengucapkan kalimat Subhanal hayyul qayyum sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari awal Rajab, mengucap Subhanal ahadusshamad sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari kedua, dan mengucap Subhanallahi rauf sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari ketiga maka tidak ada orang yang bisa menghitung pahalanya.
"Hadits ini memberikan pengertian tentang bacaan atau wirid yang perlu didawamkan untuk dibaca setiap hari di bulan Rajab dan pahala yang didapatkan sangat banyak sekali, sehingga tidak bisa dihitung," jelasnya.