Bagaimana Kiamat Terjadi? Ini 3 Skenario Akhir Dunia dan Waktunya Menurut Astronom

Ilmuwan juga memiliki skenario terjadinya kiamat yang menjadi akhir dunia. Salah satunya dalam bidang astronomi

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 18 Jan 2024, 05:30 WIB
Menurut kitab suci, tidak ada manusia yang bisa mengetahui kapan dunia berakhir. Namun dari tahun ke tahun, prediksi kiamat terus terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam meyakini bahwa kiamat pasti terjadi. Hanya saja, tak ada satupun mahkluk yang mengetahui kapan waktu terjadinya kiamat, termasulk Rasulullah SAW.

Kapan kiamat terjadi hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

Al-Qur'an dan Hadis cukup banyaki menggambarkan bagaimana kiamat terjadi. Gempa bumi, laut meluap, langit terbelah, bintang berjatuhan, gunung meletus dan lain sebagainya.

Ilmuwan juga memiliki skenario terjadinya kiamat yang menjadi akhir dunia. Salah satunya dalam bidang astronomi, atau astronom.

 

Simak Video Pilihan Ini:


3 Skenario Kiamat Ilmuwan Astronomi

Ilustrasi kiamat | via: ciricara.com

Mengutip theconversation.com, Rabu (18/1/2024), ilmuwan astronomi punya penjelasan ilmiah bagaimana dan kapan sebuah planet, termasuk Bumi, akan hancur lebur sebagai pertanda kiamat.

Premana Premadi, astronom dan dosen senior Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung, mengatakan astronomi punya tawaran cerita tapi tidak memutuskan apa-apa. Berikut ini adalah tiga skenario kiamat dari kaca mata astronomi:

1. Asteorid

Masih ingat film Armageddon? Satu tim yang beranggotakan banyak ahli dikirim ke luar angkasa untuk menghancurkan asteroid sebelum menumbuk Bumi. Nah skenario itu cukup masuk akal, menurut astronomi, walau tidak diketahui secara pasti kapan asteroid menumbuk Bumi.

2. Inti Bumi Memuai

Kedua, seperti prediksi suku Maya bahwa kiamat datang pada 2012. Skenario ini menyebut inti bumi yang selama ini stabil, secara perlahan memuai. Perubahan ini membuat lautan bergejolak dan wajah Bumi yang kita kenal berantakan.

3. Matahari Memuai

Kiamat kita datang dari sumber energi kehidupan kita di Bumi: Matahari. Seperti bintang lain, Matahari berevolusi: memuai hingga mencapai dan “menelan” Bumi dan seisi galaksi Bima Sakti. Kiamat ini hanya terjadi pada Bumi dan planet di galaksi Bima Sakti.


Kapan Waktunya?

Ilustrasi kiamat | via: hotisu.com

Tapi tenang saja. Peristiwa kiamat tersebut mungkin terjadi tujuh miliar tahun lagi. Kiamat tak terjadi pada masa kehidupan kita atau anak dan cucu dan cicit kita.

Pandangan ilmuwan astronomi tersebut rupanya sangat mirip dengan yang termaktub dalam Al-Qur'an. Yakni, soal ancaman asteorid menabrak bumi.

Bintang berjatuhan ini diriwayatkan dalam surat Al-Infitar.


Hujan Meteor di Hari Kiamat dalam Al-Qur'an

Ilustrasi (iStock)

Dalam Al-Qur'an juga digambarkan gempa bumi, langit terbelah, bintang berjatuhan (hujan meteor), hingga tsunami yang begitu dahsyat.

Salah satunya dalam surat Al-Infitar. Ayat awal surat ini menggambarkan langit yang terbelah dan hujan meteor, di mana bintang berjatuhan dan berpindah tempat.

اِذَا السَّمَاۤءُ انْفَطَرَتْۙ1

Apabila langit terbelah,

وَاِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْۙ2

dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan,

Demikian gambaran hari kiamat, yang telah diterangkan dalam surat Al-Infitar.

Dalam Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Inilah salah satu kejadian yang sangat dahsyat setelah terbelahnya langit: Yaitu berjatuhannya bintang-bintang dan meteor-meteor di angkasa, semuanya berjatuhan berpindah dari orbitnya masing-masing.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya