Liputan6.com, Jakarta - PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 18 Januari 2024. Perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-8 di BEI pada 2024
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, PT Griptha Putra Persada Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham GRPH.
Advertisement
PT Griptha Putra Persada Tbk akan mencatatkan saham di papan utama dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 200 juta saham. Lalu, emiten dengan kode saham GRPH akan mencatatkan saham sejumlah 1 miliar saham.
Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 103 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 20,6 miliar. Dalam melancarkan aksinya, Griptha Putra Persada menunjuk PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Perseroan berdiri sejak 2010, tetapi Perseroan baru memulai aktivitas operasional pada 2015. Sampai saat ini, perseroan memiliki 138 kamar serta fasilitas hotel seperti 7 ruang pertemuan, 1 ballroom, tempat ibadah, kolam renang, dan fitness center. Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 48,76 persen dana IPO untuk peningkatan sarana hotel.
Lalu sekitar 4,13 persen akan digunakan untuk pembuatan 4 gerai beserta pembelian peralatan dan perabotan gerai restoran cepat saji Perseroan dengan nama The Flamexpress.
Sekitar 3,36 persen akan digunakan untuk biaya sewa 4 lokasi gerai baru The Flamexpress selama jangka waktu 1 tahun. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian persediaan hotel, pembelian bahan baku restoran, pembayaran gaji karyawan, dan biaya listrik.
Griptha Putra Persada Tetapkan Harga IPO Rp 103 per Lembar Saham
Sebelumnya diberitakan, PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Pada aksi tersebut, perseroan melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 200.000.000 saham baru.
Adapun harga penawaran final telah ditetapkan sebesar Rp 103 per lembar sahamnya, dengan target perolehan dana sebesar Rp 20,6 miliar. Pada aksi korporasi ini, Griptha Putra Persada menunjuk PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Direktur Utama PT Elit Sukses Sekuritas, Effendy Irawan mengatakan harga Penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi pemegang saham, perseroan dan penjamin pelaksana emisi efek. Untuk tujuan perhitungan harga penawaran saham pada pasar perdana, perseroan menggunakan proses penawaran awal (bookbuilding) yang berlangsung pada 20–28 Desember 2023.
Sehingga dapat diketahui minat dari investor atas saham yang ditawarkan oleh perseroan. Dalam penawaran awal saham, perseroan menetapkan rentang harga sebesar Rp 100-Rp 105 per lembar.
"Dengan mempertimbangkan jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh penjamin pelaksana emisi efek selama masa penawaran awal, maka berdasarkan kesepakatan antara penjamin pelaksana emisi efek dengan perseroan ditetapkan harga penawaran sebesar Rp 103 dan dengan mempertimbangkan sejumlah faktor,” katanya Effendy dalam keterangan resmi, Jumat (12/1/2024).
Menurut Effendy faktor tersebut yakni kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan dengan mempertimbangkan rasio-rasio perusahaan sejenis yang telah tercatat di BEI. Termasuk namun tidak terbatas pada Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV).
Advertisement
Dana IPO
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Juli 2023, perseroan mendapatkan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp 34,08 miliar. Dengan harga saham yang ditawarkan per lembar adalah sebesar Rp 103, maka didapatkan PER sebesar 3,02x, sedangkan dari hasil perhitungan didapatkan nilai PBV Perseroan adalah sebesar 1,95x.
“Selain itu tentunya juga hasil bookbuilding mencatatkan kondisi kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 2,25x,” imbuh Effendy.
Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang hotel berbintang, restoran dan jasa penyelenggara pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran (MICE) beralamat di kota Kudus, Jawa Tengah, yang dikenal dengan nama Hotel Griptha.
Perseroan berdiri sejak 2010, tetapi Perseroan baru memulai aktivitas operasional pada 2015. Sampai saat ini, perseroan memiliki 138 kamar serta fasilitas hotel seperti 7 ruang pertemuan, 1 ballroom, tempat ibadah, kolam renang, dan fitness center. Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 48,76 persen dana IPO untuk peningkatan sarana hotel.
Lalu sekitar 4,13 persen akan digunakan untuk pembuatan 4 gerai beserta pembelian peralatan dan perabotan gerai restoran cepat saji Perseroan dengan nama The Flamexpress.
Sekitar 3,36 persen akan digunakan untuk biaya sewa 4 lokasi gerai baru The Flamexpress selama jangka waktu 1 tahun. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian persediaan hotel, pembelian bahan baku restoran, pembayaran gaji karyawan, dan biaya listrik.
OJK Tetapkan Saham Griptha Putra Persada sebagai Efek Syariah
Sebelumnya diberitakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan saham PT Griptha Putra Persada Tbk sebagai Efek Syariah. Perseroan saat ini sedang dalam proses pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Jika tak ada arah melintang, saham perseroan akan resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa pada Kamis, 18 Januari 2024 besok.
"Dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan Otoritas Jasa Keuangan terhadap pemenuhan kriteria Efek Syariah atas Pernyataan Pendaftaran oleh PT Griptha Putra Persada Tbk," mengutip pengumuman OJK, Rabu (17/1/2024).
Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen pernyataan pendaftaran serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten maupun dari pihak-pihak lainnya yang dapat dipercaya.
Secara periodik OJK akan melakukan review atas daftar efek syariah berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan dari emiten atau perusahaan publik.
Review atas daftar efek syariah juga dilakukan apabila terdapat emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi Efektif dan memenuhi kriteria efek syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari emiten atau perusahaan publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria efek syariah.
Informasi saja, PT Griptha Putra Persada Tbk menetapkan harga IPO Rp 103 per saham. Dalam aksi tersebut, Griptha Putra Persada menerbitkan 200.000.000 lembar saham. Sehingga, perseroan akan mengantongi Rp 20,6 miliar dari IPO.
Advertisement