INH Kirim Ribuan Paket Bantuan Kemanusiaan ke Kamp Pengungsi di Jalur Gaza

Lembaga kemanusiaan INH mendistribusikan bantuan untuk warga Palestina terdampak perang Israel. Bantuan dari masyarakat Indonesia itu dibagikan langsung kepada warga di kamp pengungsian Gaza Selatan.

oleh Nafiysul QodarTim News diperbarui 18 Jan 2024, 08:24 WIB
INH mengirim ribuan paket bantuan kemanusiaan ke Kamp Pengungsi di Jalur Gaza. (Foto: Dokumentasi INH)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) berhasil mendistribusiakan paket bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina hingga ke titik-titik krusial seperti kamp pengungsian yang ada di wilayah Jalur Gaza Selatan.

Distribusi ini berlangsung di tengah kondisi yang sulit akibat pengawasan ketat masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza oleh otoritas Israel. 

"Alhamdulillah dengan kerja keras dan tak pernah lelah, tim kami di lapangan bisa melakukan distribusi program bantuan kemanusiaan hingga ke kamp pengusiaan yang ada di wilayah Khan Younis, Gaza Selatan," kata Presiden Direktur INH Lukmanul Hakim dalam keterangan tertulis, Rabu (17/1/2024).

INH mengirim ribuan paket bantuan kemanusiaan ke Kamp Pengungsi di Jalur Gaza. (Foto: Dokumentasi INH)

Menurutnya, para relawan INH yang merupakan warga lokal Gaza ini mendistribusikan paket bantuan kemanusiaan secara langsung kepada para korban perang yang jumlahnya mencapai ratusan ribu jiwa.

"Bantuan kemanusiaan ini merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan INH, dan kami salurkan secara bertahap mengingat situasi dan kondisi di jalur Gaza yang belum kondusif," kata Lukman.

Bantuan logistik yang disalurkan berupa sayuran dan buah-buhan yang merupakan produk lokal yang tersisa saat ini. Buah dan sayur itu dibeli secara langsung dari petani-petani lokal yang ada di Jalur Gaza.


Israel Masih Batasi Bantuan Masuk ke Gaza

INH mengirim ribuan paket bantuan kemanusiaan ke Kamp Pengungsi di Jalur Gaza. (Foto: Dokumentasi INH)

Lukman mengakui, lambatnya distribusi bantuan kemanusiaan ke jalur Gaza secara langsung itu lantaran sulitnya akses pengiriman baik barang-barang logistik maupun dana.

Pasalnya, pihak Israel hingga hari ini masih membatasi jumlah barang dan truk pengangkut logistik yang akan masuk ke dalam wilayah Gaza, terutama melalui gerbang Raffa.

"INH berkomitmen untuk terus berupaya melakukan eksekusi program-program kemanusiaan di Palestina terutama di Jalur Gaza, semoga saja kondisi Gaza semakin membaik dan semua program penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza bisa berjalan secara maksimal," ujarnya.

Saat ini, ratusan ribu warga sipil di Gaza hidup dalam keterbatasan. Mereka sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari pihak luar. Indonesia dikenal sebagai negara paling dermawan dan selalu membantu rakyat Palestina khususnya Gaza yang hidup dalam bayang-bayang peperangan.


Relawan Palestina Berterima Kasih kepada Indonesia

INH mengirim ribuan paket bantuan kemanusiaan ke Kamp Pengungsi di Jalur Gaza. (Foto: Dokumentasi INH)

Sementara itu, Koordinator Relawan INH Gaza Suhaib Abu Daqqa mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang saat ini masih peduli dan membantu warga Palestina di Gaza.

Saat ini lebih dari 1,2 juta warga Gaza kehilangan tempat tinggal. Mereka menjadi pengungsi akibat agresi Israel yang tak kunjung henti. Hampir semua wilayah di Gaza tak lagi aman.

"Mereka juga membutuhkan tempat tidur dan tempat tinggal, selimut, dan mereka membutuhkan tenda, karena mereka tidak memiliki tempat berlindung," kata Suhaib.


Relawan di Gaza Terus Bergerak Distribusikan Bantuan

INH mengirim ribuan paket bantuan kemanusiaan ke Kamp Pengungsi di Jalur Gaza. (Foto: Dokumentasi INH)

Rencananya, relawan di Gaza akan terus bergerak untuk menyasar kamp-kamp pengungsi yang ada di wilayah selatan Gaza dan membagikan bantuan logistik lainnya, baik makanan, pakaian, maupun obat-obatan.

Serangan Israel ke jalur Gaza sudah berlangsung lebih dari tiga bulan. Terrcatat 24 ribu nyawa warga sipil Gaza melayang, dan 7 ribu lebih masih dinyatakan hilang.

Lebih dari setengah korban yang meninggal dunia adalah perempuan dan anak-anak. Serangan Israel di Jalur Gaza juga merusak infrastruktur bangunan, fasilitas umum, dan rumah warga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya