Liputan6.com, Jakarta Guna mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia, Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) Toyota melakukan groundbreaking hydrogen refueling station (HRS), Rabu (17/1/2023) di SPBU Daan Mogot, Jakarta.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan bahwa Pertamina telah teruji berpengalaman dalam sektor bahan bakar kendaraan.
Advertisement
"Dengan infrastruktur dari hulu ke hilir yang kami miliki, Pertamina jelas paling siap untu mengembangkan ekosistem hidrogen untuk transportasi," katanya.
"Di tambah lagi, kolaborasi dengan Toyota ini menjadi langkah yang sangat tepat untuk mempercepat terciptanya ekoaistem ini,” jelas Nicke.
Selain itu, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan bahwa Pertamina harus menjadi yang terdepan dalam melakukan inovasi. Ia pun menyebut agar Pertamina tidak menjadi pengikut dalam persaingan pasar energi bersih.
"Saya harap kerja sama ini terus berlanjut antara Pertamina dan Toyota agar ekosistem hidrogen ini terus berkembang di Indonesia,” ungkapnya.
Jadi Milestone
Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro menjelaskan bahwa groundbreaking hydrogen refueling station ini menjadi salah satu milestone dalam membangun ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. Ia menyebut, bahwa kolaborasi ini tidak saja di sisi hulu, tapi di sisi hilir.
"Untuk itu di sini kami bekerja sama dengan Toyota yang telah memproduksi fuel cell electric vehicle, Toyota Mirai, yang nantinya akan melakukan pengisian hidrogen di HRS kami. Kami sangat menyambut baik kolaborasi strategis ini,” jelasnya.
Dannif mengatakan, hadirnya hidrogen sebagai bahan bakar transportasi akan memperkuat ketahanan energi, di mana masyarakat pengendara kendaraan bermotor ke depan tidak hanya memiliki pilihan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik saja tapi juga hidrogen sebagai alternatif bahan bakar.
"Untuk itu Pertamina antusias bila semakin banyak penyedia infrastruktur di sektor ini karena akan semakin cepat dan banyak terbangun infrastruktur sehingga membantu mempercepat penciptaan pasar serta terbentuknya ekosistem di Indonesia," katanya.
President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto mengungkapkan, pihaknya bangga menjadi bagian dari proyek pengembangan ekosistem berbasis hidrogen dan menyediakan kendaraan hidrogen teknologi terdepan.
"Semoga stasiun pengisian hidrogen ini akan menjadi contoh dan menjadi model bagi proyek serupa di masa mendatang," ungkapnya.
Advertisement
Pertama di Indonesia
SPBU Daan Mogot akan menjadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia di mana akan menyediakan tiga jenis bahan bakar dalam satu stasiun pengisian, yaitu BBM, gas, serta hidrogen. Dengan konsep High-Speed Hydrogen Refueling Station, HRS ini mampu melakukan pengisian hidrogen dengan skala komersial dengan waktu pengisian kurang dari lima menit.
"Pertamina NRE memiliki aspirasi tidak hanya menjadi pemain domestik tapi juga melayani pasar ekspor hidrogen pada tahun 2031-2040," ujar Dannif.
"Hidrogen menjadi salah satu portfolio bisnis hijau masa depan Pertamina dan Indonesia sangat berpotensi menjadi pemain utama sektor ini di tingkat regional," jelasnya.
(*)