KLHK Turun Tangan Cegah Penutupan Medan Zoo di Tengah Krisis Finansial

KLHK bersama Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) mendampingi pengelolaan Medan Zoo, termasuk dalam menyediakan pakan hewan.

oleh Tim Lifestyle diperbarui 18 Jan 2024, 11:00 WIB
Harimau Sumatra bernama Bintang Baringin, jenis kelamin jantan, berusia 10 tahun, di Medan Zoo (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Jakarta - Medan Zoo masih terus jadi sorotan karena kondisi memprihatinkannya. Berkaca pada keadaan itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turun tangan membantu memperbaiki pengelolaan satwa di kebun binatang yang berlokasi di Kota Medan, Sumatra Utara itu.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Satyawan Pudyatmoko mengatakan, masalah finansial jadi salah satu problem di Kebun Binatang Medan, sehingga berdampak terhadap pengelolaan satwa yang belum memenuhi standar.

"KLHK bersama Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia tengah melakukan pendampingan, serta upaya perbaikan pengelolaan satwa di Medan Zoo," kata Satyawan saat dihubungi Antara, dikutip Kamis (18/1/2024).

Pendampingan yang diberikan KLHK bersama Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) khususnya dalam menyediakan pakan hewan; tenaga medis, yakni keeper dan dokter hewan; perbaikan kendang; pemeriksaan kesehatan satwa; perawatan medis maupun pengobatan; serta fasilitasi ahli dan praktisi lembaga konservasi.

Satyawan menyebut, Medan Zoo merupakan lembaga konservasi yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.22 Tahun 2019. Dijelaskan bahwa lembaga konservasi merupakan lembaga yang bergerak di bidang konservasi tumbuhan maupun satwa liar di luar habitatnya, baik berupa lembaga pemerintah maupun lembaga non-pemerintah.

Lembaga konservasi terdiri dari lembaga konservasi untuk kepentingan umum, seperti taman satwa, kebun binatang, dan taman safari. Juga, lembaga konservasi untuk kepentingan khusus, termasuk pusat penyelamatan satwa, pusat rehabilitasi satwa, dan pusat konservasi satwa.


Tutup Bukan Pilihan yang Layak

Harimau Sumatra di Medan Zoo (Liputan6.com / Reza Efendi)

Karena itu, kata Satyawan, penekanan manajemen lembaga konservasi bertujuan mendorong lembaga konservasi meningkatkan pengelolaan dan mempertahankan mutu pengelolaan. Selain, juga menetapkan, memelihara, dan meningkatkan standar operasional pengelolaan lembaga konservasi, serta meningkatkan kesejahteraan satwa secara khusus.

"Kami berharap manajemen Medan zoo dengan dukungan pemerintah daerah dan stakeholders lain dapat segera melakukan berbagai tindakan perbaikan yang diperlukan untuk keberlanjutan pengelolaan Medan Zoo," ucap Satyawan.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Kota Medan Afif Abdillah menegaskan bahwa penutupan Medan Zoo bukan merupakan pilihan yang layak walau tiga ekor harimau mati. "Kami sangat prihatin atas kondisi Medan Zoo saat ini. Tapi saya tegaskan, penutupan bukan opsi yang layak untuk dipertimbangkan," kata Afif, lapor Antara.

Kondisi Medan Zoo memprihatinkan karena terlilit utang pakan hewan dan pegawai belum digaji seharusnya membuat Pemkot Medan bekerja keras mempertahankan keberadaannya, menurut Afif.

"Kami sangat menyayangkan kalau pemerintah sampai memasukkan opsi penutupan Medan Zoo ke daftar pilihan solusi. Kalau pemerintah menyerah, mau bagaimana lagi nasib Medan Zoo itu," sebut dia.


Mendesak Bobby Nasution

Raffi Ahmad mengunjungi Medan Zoo di Jalan Bunga Rampai, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) (Istimewa)

Publik pun mendesak Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk turun tangan mengatasi situasi memprihatikan di Medan Zoo. Pasalnya, pengelolaan kebun binatang itu berada di bawah Pemkot Medan.

Belum lama ini, Bobby sempat mengatakan bahwa Medan Zoo sedang mengalami krisis finansial. Ditambah, dalam waktu dua bulan, yaitu pada November dan Desember 2023, ada tiga harimau mati di kebun binatang itu. Pihaknya menekankan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan Kota Medan akan segera mengambil tindakan.

Ini termasuk melunasi pembayaran gaji pegawai Medan Zoo selama beberapa bulan. "Medan Zoo ini di bawah PUD Pembangunan, dan beberapa unit usaha lain. Saat ini, hanya satu unit usaha profit untuk satwa di situ dan para pegawai Medan Zoo," kata Bobby Nasution, dilansir dari Antara, 15 Januari 2024.

Di media sosial, akun Instagram Bobby Nasution diserbu warganet yang mempertanyakan nasib Medan Zoo. Banyak yang menilai Bobby belum melakukan tindakan nyata untuk mengatasi masalah di kebun binatang tersebut.


Janji Investasi Raffi Ahmad

Begitu tiba di Medan Zoo, Raffi Ahmad langsung diulosi Bobby Nasution sebagai ucapan selamat datang di Ibu Kota Provinsi Sumut (Istimewa)

Bobby Nasution juga sempat mengakui ada persoalan dalam pengelolaan Medan Zoo. "Ada persoalan sedikit tentang cara kerja samanya. Kemarin kita juga sudah coba (bekerja sama) dengan Raffi (Ahmad) dan Taman Safari agar lebih betul pengelolaannya," ujar Bobby akhir tahun lalu, dikutip dari Antara, 10 Januari 2024.

Ia mengaku terus mendorong agar bisnis Raffi, RANS Entertainment, merealisasikan rencana investasi dalam mengembangkan kawasan Medan Zoo seluas 30 hektare. "Sejauh ini belum bilang batal, tinggal waktunya saja. Kami masih terus mendorong agar Raffi menepati janji tahun ini bisa dibangun," ungkapnya.

Raffi bersama RANS Entertainment diketahui sempat mengunjungi Medan Zoo pada Mei 2022, dan mengungkap keinginan berinvestasi. Namun hingga kini, suami Nagita Slavian itu belum merealisasikan janjinya untuk berinvestasi.

Dikonfirmasi terkait itu, Raffi mengaku belum sempat bertemu lagi dengan Bobby Nasution. Meski sempat bertemu beberapa waktu lalu, kata Raffi, belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai rencana investasi di Medan Zoo.

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya