Liputan6.com, Surabaya - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, mengajak para kader Muslimat NU di seluruh daerah untuk sama-sama menghijaukan Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, untuk peringatan hari lahir (harlah) ke-78 pada Sabtu 20 Januari 2024.
Khofifah yang juga Gubernur Jawa Timur itu mengajak warga muslimat NU membangun dan menguatkan persaudaraan kebangsaan (ukhuwah wathoniyah), persaudaraan antar sesama umat Islam (ukhuwah Islamiyah) serta persaudaraan antar sesama warga bangsa (ukhuwah insaniyah).
Advertisement
"Serta persaudaraan antar warga NU (ukhuwah nahdliyah)," ujar Khofifah dikutip dari akun Instagramnya, Kamis (18/1/2024).
"Semoga sehat lancar selamat dan manfaat barakah. Sampai jumpa di GBK tanggal 20 Januari jam 00.00. Kita khotmil Qur'an sebanyak 2024 kali. Sholat tahajud serta istighostah sampai subuh. Sholat Subuh berjamaah dan sholawatan sampai pukul 06.00," sambungnya.
Ajakan Khofifah untuk menghijauan GBK Senayan mendapat sorotan dari warganet. Mereka mewanti-wanti agar Khofifah tidak menjadikan acara tersebut untuk berkampanye. Sebagaimana diketahui saat ini Khofifah telah menyatakan bergabung dengan TKN Prabowo-Gibran dan siap menjadi juru kampanye pasangan nomor urut 2 tersebut.
"Bu jangan sampai NU menjadi media kampanyee 😢😢" tulis akun militan netizen.
Akun lainnya, Nabella menuliskan: "Bu jangan kampanye menggunakan baju muslimat ya ......"
Akun lain sofizihan23 mempertanyakan pelaksanaan harlah Muslimat NU yang seharusnya jatuh pada bulan Maret.
"Mohon maaf bu...bukannya Harlah Muslimat 29 Maret ya bu.....klo dimajukan pasti akn muncul kecurigaan bu."
Hal serupa dilontarkan akun savitendram01. Dia menuliskan: "Harlah muslimat NU kan bulan maret emang boleh dimajukan demi memenangkan pelanggar HAM?"
Temah Harlah Muslimat
Harlah ke-78 Muslimat NU ini mengangkat tema "Membangun Ketahanan Keluarga Untuk Menguatkan Ketahanan Nasional".
Khofifah menegaskan bahwa kegiatan utama dalam acara tersebut meliputi dzikir, doa, dan shalawat, serta tadarus Al-Qur'an dengan target khataman sebanyak 2024 kali. Jumlah tersebut mengacu pada tahun terkini, yakni 2024.
Kegiatan ini bakal dihadiri Presiden Joko Widodo, para ulama, tokoh-tokoh NU meliputi pimpinan syuriyah dan tanfidziyah PBNU, dan pimpinan Muslimat NU beserta pengurusnya akan hadir.
Ia menambahkan, peringatan Harlah ke-78 ini diharapkan dapat menjadi momentum doa bersama untuk kemaslahatan Indonesia dan menunjukkan kesatuan Muslimat NU dalam mendukung nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.
Advertisement