Waketum MUI KH Marsudi Syuhud Titip 4 Hal soal Pemilu Damai

Indonesia tengah menyambut gegap gempita Pesta Demokrasi dalam gelaran Pemilu 2024. Menyuarakan pesan damai, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud menitipkan empat hal agar seluruh anak bangsa terus bersatu.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Jan 2024, 13:20 WIB
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud (jas hitam) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tengah menyambut gegap gempita Pesta Demokrasi dalam gelaran Pemilu 2024. Menyuarakan pesan damai, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud menitipkan empat hal agar seluruh anak bangsa terus bersatu.

“Pertama, melakasanakan hasil-hasil dari kesepakatan bersama (wujubu al-syuro al wulati al-umur). Dalam konteks bernegara dan berbangsa, kesepakatan itu berupa undang-undang atau keputusan. Jika hal itu diingkari, maka aktivitas bernegara akan carut-marut,” kata Kiai Marsudi di depan tokoh majelis-majelis lintas agama dalam kegiatan Silaturrahim Nasional Pemilu Damai yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Grand Sahid Jaya Jakarta, seperti dikutip Kamis (18/1/2023).

Kedua, lanjut Kiai Marsudi, adanya pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak warga negara (al-masuliyyah al-fardhiyyah). Suara rakyat dalam pemilu, kata dia, harus dijunjung tinggi tanpa intimidasi dan intervensi.

“Bahwa dalam pemilu ini ada hak masuliyyah, fardhiyyah, individu-individu yang akan memilih kemaslahatan untuk menyiapkan pemimpinnya,” ucap dia.

Hal ketiga yang menjadi pesannya adalah keberlangsungan demokrasi dalam aktivitas bernegara harus menyangkut kepentingan bersama (umumi al-huquq baina al-nas). Sebab, kepentingan rakyat harus menjadi orientasi dari kebelangsungan suatu pemerintahan.

“Terakhir, tegaknya demokrasi juga ditentukan oleh adanya penghargaan dan penghormatan terhadap adanya setiap perbedaan di antara sesama (at-tadhomu baina ar-ra’yati ala ikhtilafi ath-thawaif wa at-tabaqat),” dia menandasi.

Sebagai informasi, dalam acara tersebut juga disepakati soal deklarasi yang diikuti sejumlah tokoh perwakilan dari ormas Islam, majelis-majelis agama, KPU, Bawaslu, TNI, serta Polri turut membacakan deklarasi yang dikomandoi Kiai Anwar.


7 Poin Utama

Deklarasi Pemilu Damai ini, memuat 7 poin utama, berikut isinya:

1. Berkomitmen untuk menjaga dan mengawal proses demokrasi, sesuai tahapan Pemilu 2024 agar berjalan dengan aman, damai, jujur, adil, dan bermartabat.

2. Mengajak semua komponen bangsa untuk berpartisipasi aktif mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024.

3. Mengajak seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih untuk menggunakan haknya dengan penuh tanggung jawab.

4. Mengajak semua pihak untuk ikut aktif melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap setiap tahapan pelaksanaan pemilu agar berjalan sesuai aturan, berlangsung secara aman, damai, jujur, adil, dan bermartabat.

5. Mengajak semua pemangku kepentingan, pasangan calon, tim sukses, parpol, dan elite politik untuk bersikap sportif dan taat azas dalam berkampanye dengan tidak menjadikan konten agama dan SARA sebagai bahan kampanye negatif dan bahan candaan.

6. Mendesak seluruh komponen bangsa baik pemerintah, peserta pemilu, maupun masyarakat untuk menerima hasil pemilu yang dilaksanakan dengan netral, jujur, adil, dan bermartabat.

7. Mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Pemilu sebagai pesta demokrasi yang menjunjung perbedaan pilihan, tatapi tetap menjaga persaudaraan dan persatuan.

Infografis Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya