Liputan6.com, Lisbon - Gelar untuk Bobi, si Anjing sebagai anjing tertua di dunia ditangguhkan pada Selasa (16 Januari) setelah pihak Guinness World Records mulai meragukan usia sebenarnya.
Dia mati pada Oktober 2023 dan diklaim berusia 31 tahun dan 165 hari, dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (19/1/2024).
Advertisement
Lalu, delapan bulan setelah itu muncul kecurigaan bahwa ada pemalsuan data.
“Sementara peninjauan sedang berlangsung, kami telah memutuskan untuk menghentikan sementara gelar rekor Anjing Tertua yang Masih Hidup dan (Anjing Tertua) sampai semua temuan kami berhasil,” kata juru bicara Guinness kepada AFP.
Setelah keputusan ini, banyak orang skeptis lalu diikuti oleh media Inggris dan AS yang mengatakan kaki Bobi tampak memiliki warna yang berbeda.
Dan Miguel Figuereido, seorang dokter hewan di Lisbon, mengatakan kepada AFP: "Dia tidak terlihat seperti anjing yang sangat tua dengan masalah mobilitas atau dengan massa otot anjing yang sudah tua."
Guinness World Records bersikeras bahwa penangguhan tersebut bersifat “sementara, selama peninjauan sedang berlangsung”.
Pemilik Bobi, Leonel Costa, menegaskan bahwa semua “kecurigaan tidak berdasar”.
Dalam pernyataan yang dikirim ke AFP, dia mengatakan bahwa prosedur sertifikasi "memakan waktu hampir satu tahun" dan dia telah memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh Guinness.
Costa menuduh "sekelompok elit di dunia kedokteran hewan" berada di balik kecurigaan ini, karena mereka kesulitan menerima bahwa Bobi selalu mengonsumsi "makanan alami" dan bukan makanan anjing.
Bobi Si Anjing Tertua di Dunia Mati di Usia 31 Tahun
Bobi, nama anjing tertua di dunia, dikabarkan mati di usia 31 tahun 165 hari, menurut laporan Guinness World Records (GWR) pada Senin, 23 Oktober 2023. Kabar kematiannya di rumah sakit hewan pada Jumat, 20 Oktober 2023, diumumkan oleh drh. Karen Becker.
Ia menulis di Facebook, "Meskipun hidup lebih lama dari semua anjing dalam sejarah, 11.478 hari hidupnya di bumi tidak akan pernah cukup, bagi mereka yang mencintainya."
Ada banyak rahasia di balik usia tua Bobi yang luar biasa, kata pemiliknya Leonel Costa kepada GWR pada Februari 2023. Costa menerangkan, anjingnya selalu berkeliaran dengan bebas, tanpa tali atau rantai, tinggal di lingkungan yang 'tenang, damai', dan memakan makanan manusia yang direndam dalam air untuk menghilangkan bumbu.
Mengutip CNN, Rabu (25/10/2023), dia menghabiskan seluruh hidupnya di Conqueiros, sebuah desa kecil di Portugis sekitar 150 kilometer (93 mil) utara ibu kota Lisbon. Ia juga sering berkeliaran dengan kucing. Bobi adalah anjing ras Rafeiro do Alentejo – ras anjing penjaga ternak – menurut pemiliknya.
Rafeiro do Alentejos memiliki harapan hidup sekitar 12-14 tahun, menurut American Kennel Club. Tapi, Bobi hidup lebih panjang dua kali lipat dari usia harapan hidupnya, melewati rekor anjing tertua dan terlama yang pernah hidup yang sebelumnya dipegang oleh Bluey, anjing asal Australia.
Rekor itu tercipta hampir seabad lalu. Bluey diketahui lahir pada 1910 dan hidup selama 29 tahun 5 bulan.
Advertisement
Nyaris Tak Berumur Panjang
Kisah Bobi nyaris berakhir berbeda. Ketika dia dan ketiga saudaranya lahir di gudang kayu keluarga, ayah Costa memutuskan bahwa mereka sudah mempunyai terlalu banyak hewan di rumah.
Costa dan saudara-saudaranya mengira orangtua mereka telah membawa semua anak anjing itu untuk dimusnahkan. Beberapa hari kemudian, mereka menemukan Bobi dalam keadaan hidup, bersembunyi dengan aman di tumpukan kayu.
Anak-anak menyembunyikan anak anjing tersebut dari orangtua mereka. Pada saat keberadaan Bobi diketahui, dia sudah terlalu tua untuk diremehkan dan melanjutkan hidupnya yang memecahkan rekor.
Pesta ulang tahunnya yang ke-31 yang jatuh pada Mei 2023 dihadiri lebih dari 100 orang dan rombongan tari, kata GWR. Di usia lanjut, kondisi kesehatan Bobi menurun. Penglihatannya memburuk dan ia sulit berjalan sehingga banyak menghabiskan waktu dengan beristirahat dan tidur di dekat api unggun, selain bermain bersama kucing-kucingnya.
"Bobi istimewa karena melihatnya seperti mengenang orang-orang yang merupakan bagian dari keluarga kami dan sayangnya sudah tidak ada lagi, seperti ayah saya, saudara laki-laki saya, atau kakek-nenek saya yang telah meninggalkan dunia ini," kata Costa kepada GWR pada Mei. "Bobi mewakili generasi tersebut."
Baca Juga