Bahaya Awan Panas Erupsi Gunung Lewotobi, Pengguna Jalan Trans Flores Dilarang Parkir

Imbauan ini merupakan respons terhadap rekomendasi dari PVMBG terkait potensi awan panas gugur (APG) di zona berbahaya, khususnya dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

oleh Ola Keda diperbarui 18 Jan 2024, 21:30 WIB
Anggota polantas Polres Flores Timur saat sedang melakukan patroli imbauan di jalan Trans Flores (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) perketat penjagaan di jalur Trans Flores dan memberikan imbauan bagi pengguna jalan agar meningkatkan kewaspadaan saat melintasi ruas jalan yang menghubungkan Kota Larantuka dan Maumere.

Trans Flores merupakan jalur utama yang menghubungkan Kota Larantuka menuju Maumere. Imbauan tersebut disertai dengan pemasangan rambu dilarang parkir di dua titik bahu jalan yang disebar di sejumlah ruas jalan desa, di antara Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura dan Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur NTT, Kamis (18/1/2024).

Kasatlantas Polres Flotim, Iptu Lorensius Dalu Daton menjelaskan, imbauan ini merupakan respons terhadap rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait potensi awan panas gugur (APG) di zona berbahaya, khususnya dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

"Ruas jalan Trans Flores Larantuka–Maumere di Desa Dulipali termasuk dalam zona berbahaya yang rawan terhadap awan panas berguguran. Oleh karena itu, pengguna jalan dilarang berhenti di sepanjang bahu jalan untuk mengantisipasi situasi yang tidak diinginkan," ujar Lorensius kepada Liputan6.com, Kamis 18 Januari 2024.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Jalan Trans Flores Ditutup Jika...

Ia mengatakan, kebijakan pemasangan rambu dilarang parkir bertujuan untuk memberikan peringatan kepada para pengguna jalan.

Jika kondisi memburuk dan PVMBG merekomendasikan penutupan ruas jalan tersebut, Polres Flores Timur akan menutup akses jalan Trans Flores di Desa Dulipali dari arah Larantuka menuju Maumere atau sebaliknya.

Pengguna jalan, kata dia, akan diarahkan melalui jalur alternatif, yaitu Jalur Pantai Utara Nebe–Wairunu.

"Keamanan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama, dan kami akan mengambil tindakan sesuai dengan rekomendasi PVMBG untuk mengantisipasi risiko yang dapat timbul," katanya.

Upaya pencegahan ini menggambarkan komitmen Polres Flores Timur dalam melindungi masyarakat dan menyikapi potensi bencana geologi dengan langkah-langkah yang proaktif.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya