Bank Standard Chartered Optimis Kinerjanya Makin Moncer di Tahun Pemilu 2024

Standard Chartered berpandangan penyelenggaraan pemilu tahun 2024 juga diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap dinamika perekonomian nasional.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Jan 2024, 22:43 WIB
Standard Chartered berpandangan penyelenggaraan pemilu tahun 2024 juga diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap dinamika perekonomian nasional. (Straits Times)

Liputan6.com, Jakarta Bank Standard Chartered berpandangan penyelenggaraan pemilu tahun 2024 juga diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap dinamika perekonomian nasional.

Vice Chairman ASEAN & President Commissioner Indonesia, Standard Chartered, Rino Donosepoetro menjelaskan bahwa, Standard Chartered percaya dan melihat adanya peluang besar di segmen perbankan ritel Indonesia yang terus berkembang secara pesat.

"Pada segmen ini, kami memutuskan untuk mengalihkan fokus bisnis kami kepada aspek digital partnership melalui pinjaman ritel digital dan model bisnis Banking-as-a-Service," katanya dalam acara tahunan World of Wealth (WOW) yang ke-20 dengan tema “Elevating Wealth and Building Legacies: Election Year”., Kamis (18/1/2024).

"Melalui strategi ini, kami bertujuan untuk lebih meningkatkan penetrasi di pasar mass market melalui investasi yang lebih tinggi di segmen digital. Pengalihan sejumlah portfolio kredit ritel konvensional kami ke Bank Danamon di akhir tahun lalu, merupakan bagian dari perubahan strategi kami ini," tambahnya.

Pertumbuhan Kinerja

Sejauh ini pihaknya telah melihat hasil yang menjanjikan dari perubahan strategi tersebut dimana digital loan balance Standard Chartered meningkat sebanyak empat kali lipat di tahun 2023, dan angka tersebut diproyeksikan akan tumbuh lebih lanjut sebesar empat kali lipat lagi pada tahun ini.

Basis klien ritel Standard Chartered juga telah meningkat tiga kali lipat selama 12 bulan terakhir menjadi lebih dari 1 juta klien, dan besaran tersebut diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun ini.

"Di segmen affluent, kami tentu saja akan terus mengembangkan bisnis Priority Banking dan Wealth Management melalui inovasi produk dan peningkatan layanan yang berfokus pada klien. Didukung dengan bisnis Corporate, Commercial and Institutional Banking kami yang selama ini yang berkinerja dengan baik, kami berharap bisa terus mendukung pertumbuhan kekayaan, investasi dan ekonomi di Indonesia," terangnya.

 

 


Upaya Pemerintah Hadapi Tantangan Global

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan remarks pada acara High-Level Dialogue on Sustainable Transport in ASEAN di Jakarta, Senin (4/09).

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah terus memitigasi berbagai tantangan global dengan menjaga daya beli, peningkatan investasi, dan menjaga stabilitas makro ekonomi.

Kinerja ekonomi Indonesia menjadi peluang untuk menjaga pertumbuhan dan ketahanan ekonomi. Ekonomi Indonesia masih mampu untuk mencapai 5% di tahun 2023, dan di tahun 2024 sekitar 5,2%.

"Inflasi masih bisa dijaga di level rendah di 2,61% di bulan Desember 2023. Pengangguran juga turun ke 5,32% dan jumlah orang bekerja bertambah menjadi 139,85 juta di bulan Agustus 2023," paparnya.

 


Hasil Kajian

Pemerintah optimistis produk-produk hilirisasi lanjutan juga dapat menopang daya saing produk ekspor Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Turut dikaji dalam ajang WoW adalah laporan Global Market Outlook 2024 yang belum lama ini dikeluarkan oleh Wealth Management Chief Investment Office (CIO) Standard Chartered, yang menguraikan strategi investasinya untuk tahun ini.

Mempertimbangkan bahwa perekonomian Amerika Serikat dan negara-negara besar lainnya kemungkinan akan mengalami perlambatan pertumbuhan serta penurunan inflasi pada tahun 2024, CIO percaya bahwa investasi pada tahun 2024 kemungkinan besar akan diwarnai aktifitas untuk menyeimbangkan perkembangan skenario makro dan mengidentifikasi sektor di mana risiko/imbalan kelas aset tampak menarik.

Dalam menyampaikan pandangan investasinya, Standard Chartered selalu mempertimbangkan aspek Today, Tomorrow and Forever. Aspek Today berfokus pada saat ini dan memastikan aliran dana yang stabil dalam jangka waktu pendek dengan menyesuaikan kekayaan dan sumber penghasilan dengan pengeluaran.

Aspek Tomorrow memperkirakan pengeluaran di masa mendatang dan melakukan perencanaan yang baik atas kekayaan dan sumber penghasilan yang ada dapat digunakan seumur hidup. Sementara itu, aspek Forever berfokus kepada apa yang ingin ditinggalkan untuk orang lain. Portfolio investasi pada umumnya diinvestasikan untuk jangka panjang termasuk bisnis.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya