Liputan6.com, Kabul - Ketegangan antara Pakistan dan Iran membuat Taliban ikut angkat bicara. Taliban saat ini menguasai Afghanistan yang notabene lokasinya dekat dengan Pakistan dan Iran.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Emirat Islam Afghanistan meminta agar kedua pihak menahan diri.
Advertisement
"Kementerian Luar Negeri Emirat Islam Afghanistan menganggap kekerasan baru-baru ini antara Republik Islam Iran dan Republik Islam Pakistan mengkhawatirkan, dan menyerukan agar dua negara bertetangga itu agar melakukan menahan diri," ujar Abdul Qahar Balkhi melalui platform X, dikutip Jumat (19/1/2024).
Balkhi berarguman bahwa kawasan dunia tersebut baru saja menemukan perdamaian dan stabilitas setelah perang yang panjang, maka dari itu Iran dan Pakistan diminta untuk berdialog.
"Kedua pihak seharusnya mengarahkan upaya-upaya menuju penguatan stabilitas regional yang lebih kuat dan menyelesaikan pertentangan melalui jalur-jalur diplomatik dan dialog," kata pejabat Taliban itu.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Iran mengakui telah menyerang markas militan separatis Jaish al-Adl (Tentara Keadilan). Pakistan pun memulangkan duta besarnya dari Iran. Sebagai informasi, Pakistan memiliki senjata nuklir.
Iran Serang Pakistan dengan Rudal dan Drone
Sebelumnya dilaporkan, Iran melancarkan serangan ke Pakistan pada Selasa (16/1/2024), menargetkan apa yang digambarkannya sebagai basis kelompok militan Jaish al-Adl.
Kebingungan terjadi menyusul laporan media pemerintah Iran mengenai serangan tersebut menghilang. Serangan ini terjadi setelah Iran menyerang Irak dan Suriah sehari sebelumnya.
Jaish al-Adl atau "Tentara Keadilan" adalah kelompok militan Sunni yang didirikan pada tahun 2012 dan sebagian besar beroperasi melintasi perbatasan di Pakistan. Para militan mengklaim melakukan pengeboman dan menculik polisi perbatasan Iran di masa lalu.
Iran telah berperang di daerah perbatasan melawan kelompok militan, namun serangan rudal dan drone ke Pakistan belum pernah terjadi sebelumnya.
Laporan-laporan Iran menggambarkan serangan itu terjadi di pegunungan di Provinsi Baluchistan, Pakistan. Demikian seperti dilansir AP, Rabu (17/1).
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengeluarkan teguran keras atas serangan Iran.
"Pakistan mengutuk keras pelanggaran wilayah udaranya yang tidak beralasan oleh Iran yang mengakibatkan kematian dua anak tak berdosa dan melukai tiga anak perempuan," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan. "Pelanggaran kedaulatan Pakistan ini benar-benar tidak dapat diterima dan dapat menimbulkan konsekuensi yang serius."
"Pakistan selalu mengatakan terorisme adalah ancaman bersama bagi semua negara di kawasan yang memerlukan tindakan terkoordinasi. Tindakan sepihak seperti itu tidak sejalan dengan hubungan bertetangga yang baik dan dapat secara serius merusak kepercayaan dan keyakinan bilateral."
Advertisement
Serangan Balasan Pakistan ke Iran, 4 Anak-anak dan 3 Wanita Dewasa Tewas
Pakistan pada Kamis (18/1) melancarkan serangan terhadap lokasi yang mereka klaim sebagai tempat persembunyian teroris di Iran, sehari setelah memperingatkan Teheran akan “konsekuensi serius” atas serangannya terhadap markas besar kelompok Balochi Jaish al-Adl di wilayahnya.
"Sejumlah teroris tewas dalam operasi berbasis intelijen dengan nama sandi Marg Bar Sarmachar," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Namun media Iran melaporkan bahwa tujuh orang termasuk empat anak-anak tewas dalam serangan itu.
Serangan balasan terjadi beberapa hari setelah Iran menyerang "sasaran teroris" di Pakistan, sebuah serangan yang diklaim Islamabad menewaskan dua anak.
“Pagi ini Pakistan melakukan serangkaian serangan militer presisi yang sangat terkoordinasi dan ditargetkan secara khusus terhadap tempat persembunyian teroris di provinsi Siestan-o-Baluchistan Iran,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam pernyataan resmi.
Islamabad mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan “perwujudan tekad teguh Pakistan” untuk melindungi dan mempertahankan keamanan nasionalnya dari segala ancaman.
“Satu-satunya tujuan dari tindakan hari ini adalah untuk mencapai keamanan dan kepentingan nasional Pakistan yang merupakan hal terpenting dan tidak dapat dikompromikan,” kata Kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa Islamabad sepenuhnya menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Iran.
“Selama beberapa tahun terakhir, dalam keterlibatan kami dengan Iran, Pakistan secara konsisten menyampaikan keprihatinan seriusnya mengenai tempat berlindung dan tempat perlindungan yang dinikmati oleh teroris asal Pakistan yang menyebut diri mereka Sarmachar di wilayah yang tidak memiliki pemerintahan di Iran,” lanjut pernyataan itu.