Bitcoin Kembali Koreksi, Sentuh Level Terendah Sejak Desember 2023

Tak hanya Bitcoin, Token yang lebih kecil seperti Ether, Solana, dan Polkadot juga mengalami penurunan.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 19 Jan 2024, 10:05 WIB
Bitcoin merosot ke level terendah sejak pertengahan Desember 2023 karena permintaan spekulatif terhadap ETF Bitcoin spot berkurang. (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin merosot ke level terendah sejak pertengahan Desember 2023 karena permintaan spekulatif terhadap ETF Bitcoin spot berkurang. Aset digital terbesar ini sempat turun di bawah USD 40.000 atau setara Rp 624,8 juta (asumsi kurs Rp 15.621 per dolar AS).

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (19/1/2024), Bitcoin berhasil kembali pulih dan diperdagangkan di kisaran USD 41.160 atau setara Rp 643,1 juta. Level ini menjadi penurunan sebesar 3% dalam 24 jam terakhir. Token yang lebih kecil seperti Ether, Solana, dan Polkadot juga mengalami penurunan.

Bitcoin melonjak 157% tahun lalu di tengah optimisme mengenai peluncuran ETF Bitcoin Spot yang diperdagangkan di bursa AS pertama pada 11 Januari yang secara langsung memegang token tersebut. 

Aset digital juga mendapat dorongan dari pertaruhan terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar. Para pedagang sekarang menilai berapa banyak uang yang dapat ditarik oleh ETF dan mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga.

Sembilan ETF Bitcoin spot baru diluncurkan minggu lalu, termasuk dari BlackRock Inc. dan Fidelity Investments. Grayscale Bitcoin Trust senilai USD 25 miliar atau setara Rp 390.6 triliun diubah dari struktur tertutup menjadi ETF.

iShares Bitcoin Trust milik BlackRock telah melampaui arus masuk investor sebesar USD 1 miliar atau setara Rp 15,6 triliun. Angka yang setara untuk Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund adalah sekitar USD 880 juta atau setara Rp 13,7 triliun. 

Dana Bitcoin Grayscale, yang dibuat pada 2013, telah mengalami arus keluar sekitar USD 1,6 miliar atau setara Rp 25 triliun sejak mulai diperdagangkan sebagai ETF.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Harga Kripto pada 19 Januari 2024

Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Jumat (19/1/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali terkoreksi. Bitcoin turun 2,99 persen dalam 24 jam dan 10,77 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 41.286 atau setara Rp 644,6 juta (asumsi kurs Rp 15.614 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut terkoreksi. ETH ambles 2,04 persen sehari terakhir dan 5,15 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 38,4 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,96 persen dan 1,46 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,86 juta per koin. 

Kemudian kripto Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 4,51 persen dalam 24 jam terakhir dan 12,94 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 7.839 per koin.

 

 

 


Harga Solana

Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)

Adapun Solana (SOL) kembali terpuruk. SOL ambles 6,50 persen dalam sehari dan 5,08 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 1,47 juta per koin. 

XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP anjlok 3,11 persen dalam 24 jam dan 8,29 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.608 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali terkoreksi. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 2,69 persen dan 7,31 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.217 per token.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,63 triliun atau setara Rp 25.451 triliun. 


Direktur IMF Peringatkan Kripto Bukan Mata Uang

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, Direktur pelaksana International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva kembali memperingatkan aset kripto bukanlah uang melainkan hanya sarana investasi. Georgieva menuturkan, semua pihak harus dapat membedakan antara uang dan aset.

"Pandangan kami adalah kita harus membedakan antara uang dan aset. Ketika kita berbicara tentang kripto, kita sebenarnya berbicara tentang kelas aset. Ini bisa dicadangkan dan dalam hal ini, lebih aman dan kurang berisiko, atau bisa juga tidak,” kata Georgieva, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (16/1/2024).

Georgieva menambahkan, kripto adalah aset investasi yang berisiko dan bukanlah mata uang. Komentar Georgieva muncul hanya beberapa jam sebelum SEC membuka jalan bagi debut ETF spot baru yang didukung bitcoin minggu lalu.

Regulator memberikan tanda yang jelas kepada lembaga keuangan seperti Cathie Wood's Ark dan BlackRock (BLK) untuk meluncurkan ETF baru ini. Sebanyak 11 ETF bitcoin spot telah disetujui.

Terlepas dari kehebohan bitcoin terbaru, Georgieva dari IMF tidak berpikir hari ini akan semakin dekat di mana kripto akan menyaingi dolar dalam hal keuangan. Georgieva menuturkan dolar saat ini menjadi mata uang yang dominan karena besarnya perekonomian AS dan yang paling penting, kedalaman pasar modal di AS.

"Jadi saya, misalnya, tidak terburu-buru mengubah dolar saya menjadi mata uang lain. Itu tidak berarti bahwa Anda tidak boleh melakukan diversifikasi,” pungkas Georgieva.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya