Liputan6.com, Jakarta - Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan mengakui jika pihaknya sulit meraup suara di Aceh lantaran berkembangnya politik identitas dengan menjanjikan 'tiket surga'. Kampanye tersebut, kata Arief cukup efektif bagi pihak tertentu untuk meraup suara.
Ia pun meminta agar anak muda tak terlena dengan kampanye politik identitas tersebut apalagi dengan iming-iming mendapat tiket surga.
Advertisement
"Kalau hari ini ada yang jual tiket surga sebagai narasi kampanye tertentu, mohon maaf, orang muda jangan terlena. Tiket surga bisa diraih oleh siapa yang membawa manfaat luas bagi kemaslahatan. Karena dalam agama kita, kemenangan di dunia insya Allah membawa kebahagiaan di surga," kata Arief kepada wartawan, Kamis, (18/1/2024).
Arief mengatakan, tim kampanye Prabowo-Gibran akan tetap konsisten berkampanye dengan kreatif dan gembira.
"Ini era digital. Metode dan pendekatan kampanye juga berevolusi. Kita gunakan kampanye kreatif, kampanye yang fun dan inklusif. Sekurang-kurangnya, teman-teman berjuang melalui media sosial dari tempat kita masing-masing," katanya.
Sementara itu, Wakil Tim Kampanye Daerah (TKD) Aceh Syafaruddin mengakui bahwa isu agama masih marak di Aceh.
"Pemilu 2024 cukup berat karena isu agama yang dibawa di Aceh. Tetapi, anak muda di Aceh akan bersatu untuk mempertahankan kemenangan Prabowo-Gibran di Aceh dari Pilpres sebelumnya," katanya.
Sementara Koordinator Pemilih Muda TKD Aceh, Suadi Sulaiman mengatakan bahwa pihaknya tidak mau gentar dengan tantangan isu agama tersebut. Dia menargetkan Prabowo-Gibran bisa menang hingga 60 persen suara.
“Kita mengusahakan kemenangan Prabowo-Gibran di Aceh 60 persen. Walaupun cukup berat, kita siapkan strategi kampanye dan bergerak bersama dengan Partai Aceh dan Koalisi Indonesia Maju untuk memenangkan Prabowo-Gibran," tutupnya.
Serap Aspirasi Anak Muda
Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan hadir di Banda Aceh bertemu langsung dan menyerap aspirasi orang muda Tanah Rencong. Salah satu agenda dalam roadshow ini adalah Diskusi Gerbong Pemuda Indonesia Maju di Haco Coffee, Lambhuk, Banda Aceh, Kamis (18/1/2024).
Dalam diskusi ini, hadir Ketua Ikatan Santri Aceh Tengku Miswar Ibrahim Njong, Koordinator Pemilih Muda TKD Aceh Suadi Sulaiman, Wakil Sekretaris TKN Fadri Onggara, Wakil Ketua DPRA Syafaruddin, Tokoh Pemuda Lhokseumawe Nasrullah, para kader lintas partai dan organisasi sayap partai Koalisi Indonesia Maju, dan berbagai simpul relawan.
Arief Rosyid Hasan mengatakan, Gerbong Muda Indonesia merupakan energi orang muda yang terus bertambah kekuatannya. Dia menyebut jika generasi muda yang memimpin, maka akan menentukan kemajuan Indonesia.
"Orang muda bukan hanya masa depan bangsa, tapi juga masa kini. Jadi jangan terus bicara pemimpin masa depan, teman-teman semua ini harus jadi pemimpin masa kini juga," ujar Arief.
"Alhamdulillah, Pak Prabowo menempatkan orang muda bukan hanya sebagai timses atau relawannya, tetapi secara konkret memberikan ruang seluasnya bagi orang muda untuk menjadi pemimpin dan mendorong kolaborasi antar generasi. Mas Gibran adalah lokomotif orang muda dan kita juga harus memperjuangkan generasi kita," Arief menambahkan.
Advertisement
Jangan Mudah Percaya Politik Identitas
Arief juga menyoroti politik identitas yang marak digaungkan, termasuk di Aceh. Arief meminta para anak muda di Serambi Makah ini tak mudah percaya dengan hal itu.
"Kalau hari ini ada yang jual tiket surga sebagai narasi kampanye tertentu, mohon maaf, orang muda jangan terlena. Tiket surga bisa diraih oleh siapa yang membawa manfaat luas bagi kemaslahatan. Karena dalam agama kita, kemenangan di dunia insya Allah membawa kebahagiaan di surga," tutur Arief.
"Ini era digital. Metode dan pendekatan kampanye juga berevolusi. Kita gunakan kampanye kreatif, kampanye yang fun dan inklusif. Sekurang-kurangnya, teman-teman berjuang melalui media sosial dari tempat kita masing-masing," kata Wakil Direktur TKN Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 ini.
Wakil TKD Aceh Syafaruddin mengafirmasi pandangan Arief. Menurut dia, pemilu 2024 cukup berat karena ada yang membawa isu agama di Aceh.
"Tetapi, anak muda di Aceh akan bersatu untuk mempertahankan kemenangan Prabowo-Gibran di Aceh dari Pilpres sebelumnya. Insya Allah,sekali putaran," kata dia.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka