Liputan6.com, Labuan Bajo Pembangunan dan peningkatan jalan, serta menambah lajur Jalan Akses Pelabuhan Multipurpose Peti Kemas (Wae Kelambu) merupakan wujud komitmen PT Brantas Abipraya (Persero) yang tak berhenti membangun Indonesia dengan karya infrastruktur yang unggul.
Ya, pekerjaan tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mendukung Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai Destinasi Wisata Super Prioritas (DPSP) dengan Panjang 7,682 km. Proyek pembangunan yang dimulai pengerjaannya pada 2023 ini ditargetkan tuntas pada September 2024.
Advertisement
Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya mengatakan, sesuai dengan Pedoman Umum Pengembangan Infrastruktur Terpadu untuk Kawasan Strategis Pariwisata-P3TB, bahwa Taman Nasional Komodo (TNK) dan Labuan Bajo terletak di Wilayah Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat yang merupakan satu Key Tourism Area (KTA) dan menjadi Destinasi Wisata Super Prioritas dan Kawasan Inti Pariwisata di KSPN Labuan Bajo.
Ditempat terpisah Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya menambahkan bahwa program KSPN Labuan Bajo merupakan program strategis nasional, sehingga infrastruktur penunjangnya harus ditindaklanjuti.
"Pembangunan ini merupakan upaya Brantas Abipraya untuk mendukung peningkatan konektivitas dalam rangka pengembangan DPSP Labuan Bajo," ujar Sugeng.
Sebagai tambahan informasi, tidak hanya membangun Lajur Lingkar Jalan Akses untuk Pelabuhan Multipurpose Peti Kemas Wae Kelambu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi ini juga telah menata kawasan Labuan Bajo lain, di antaranya Brantas Abipraya juga telah menuntaskan penyelesaian pekerjaan peningkatan fasilitas penunjang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 lalu di Labuan Bajo, yaitu di Puncak Waringin, proyek Penataan Jalan dan Trotoar pada Ruas Sp. Binongko-Sp. Sylvia, dan Markas Komando (Mako) Polres Manggarai Barat.
Sugeng menambahkan, Brantas Abipraya juga membangun Embung Anak Munting di Labuan Bajo sebagai salah satu upaya peningkatan infrastruktur sumber daya air nasional, Embung Anak Munting dapat menampung air dengan kapasitas hampir 160.000 meter kubik, dengan luas genangan 4,5 hektare (ha). Sebelumnya, BUMN ini juga telah menyelesaikan pengerjaan infrastruktur KSPN Super Prioritas Labuan Bajo Zona tiga dan Zona lima yang dikenal dengan Waterfront Marina, ikon Labuan Bajo.
Menurut Sugeng, Brantas Abipraya berkomitmen akan menuntaskan seluruh pekerjaan khususnya di Labuan Bajo dengan rapi dan memperhatikan mutu berkualitas serta estetika dan penghijauannya. Hal ini juga merupakan upaya Brantas Abipraya dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kerakyatan di NTT, khususnya Labuan Bajo.
"Pembangunan infrastruktur untuk menunjang DPSP Labuan Bajo ini harus dilakukan dengan semangat percepatan. Semoga seluruh infrastruktur sarana dan prasarana yang dibangun Brantas Abipraya ini dapat turut meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar," ujar Sugeng.
(*)
Baca Juga