202 Rumah di Bondowoso Rusak Akibat Puting Beliung, 11 Orang Terluka

Satuan Tugas Komando Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Bondowoso mencatat, jumlah rumah warga terdampak angin putting beliung di wilayah Kecamatan Prajekan, Bondowoso terus bertmbah. Rumah yang teridentifikasi rusak mencapai 202 unit

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 19 Jan 2024, 18:02 WIB
Angin Puting Beliung rusak ratusan rumah di Bondowoso (Istimewa)

Liputan6.com, Bondowoso Satuan Tugas Komando Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Bondowoso mencatat, jumlah rumah warga terdampak angin puting beliung di Kecamatan Prajekan, Bondowoso terus bertambah. Rumah yang teridentifikasi rusak saat ini mencapai 202 unit.

Komandan Satuan Tugas Komando Penanggulangan Bencana Alam Bondowoso Letkol Arm Suhendra Chipta pada Jumat (19/1/2024), menyatakan dari 202 rumah warga yang rusak terdampak, 15 rumah rusak berat dan dua rumah menjadi rata dengan tanah.

Selain menyebabkan rumah rusak dan fasilitas umum, angin puting beliung juga mengakibatkan 11 orang terluka karena tertimpa reruntuhan atap rumah dan kayu yang terbawa pusaran angin.

“Korban luka berat dua oraang, sedang dirawat di Puskesmas Prajekan, selain itu ada empat korban luka sedang dan lima korban lainya mengalami luka ringan,”tambahnya.

Menurutnya, personel BPBD, TNI Polri, Dinas Sosial, dan Taruna Siaga Bencna sudah turun membantu warga membersihkan lingkungan permukiman yang terdampak puting beliung.

Petugas BPBD, TNI, Polri, dan instansi terkait lain membantu memasang kembali atap rumah yang masih bisa digunakan dan membersihkan puing- puing atap rumah yang diterjang putting beliung.

“Selain itu ratusan personel, baik TNI maupun Polri dan pemerintah daerah, disebar ke lokasi terdampak untuk mengevaluasi sejumlah pohon tumbang yang menimpa rumah warga dan jalan desa,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Prajekan Lesa Lolita mengatakan warga yang terdampak angin puting beliung rata- rata terluka pada bagian kepala, bahu, dan pungung karena tertimpa atap rumah yang terhempas.

“Sampai saat ini dua korban luma berat maasih menjalani penanganan medis di puskesmas, sedangkan korban luka sedang dan ringan sudah diizinkan pulang,”tambahnya.

 


Info BMKG Juanda

Ilustrasi angin kencang (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

 

BMKG Juanda sebelumnya memberikan peringatan dalam bentuk surat rilis resmi untuk mewaspadai potensi cuaca ektrem di beberapa wilayah Jawa Timur.

Surat tersebut merinci 38 Kabupaten/kota berpotensi terjadi cuaca hidrometeorologi. Diantaranya Kabupaten Banyuwangi, Kota Batu, Kota Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Lumajang.

Selanjutnya, Kabupaten Magetan, kota Malang, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, Kota Surabaya, Kabupaten Terenggalek, dan Kota Mojokerto.

Bencana itu juga berpotensi terjadi di Kabupaten Tulungagung, kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Jember.

Kemudian Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Tuban, Kota Maidum, dan Sampang.

 

Infografis 4 Anomali Cuaca Pemicu Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya