Liputan6.com, Flores Timur - Guguran lava dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kian mendekati wilayah pesisir utara dan timur laut.
Diperkirakan sekitar 1 kilometer lagi guguran lava Gunung Lewotobi Laki-Laki itu akan masuk permukiman penduduk, terutama di wilayah Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura.
Advertisement
Pantauan Liputan6.com, Jumat (19/1/2024) siang hingga petang, guguran lava dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mengarah ke arah utara dan timur laut.
Guguran lava berasap coklat dan sangat tebal itu begitu cepat mengalir melintasi lereng perbukitan Gunung Lewotobi Laki-laki. Pohon dan tumbuhan lainnya di lereng yang dilintasi hangus terbakar.
Guguran lava tidak jauh dari pandangan mata. Jaraknya sudah semakin dekat dengan pemukiman warga Desa Nurabelen, persisnya sudah mendekati lokasi galian pasir yang terletak di antara Desa Nobo dan Desa Nurabelen.
Sementara di pemukiman Desa Nurabelen dan Desa Nobo nyaris sudah tidak ada lagi warga karena warga sudah mengungsi dan dievakuasi beberapa waktu lalu.
Sejumlah warga yang sempat mendatangi perkampungan mengaku datang menengok rumah, kebun, dan binatang peliharaan.
Setelah itu, mereka kembali lagi ke posko pengungsian di Kantor Desa Konga, Kecamatan Titehena, sekitar 1 km dari Desa Nobo dan Desa Nurabelen.
Berdasarkan pemantauan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, menyebutkan, ujung aliran/guguran lava sejauh 3,7 kilometer dari puncak erupsi.
“Perkiraan jangkauan aliran lava sudah sejauh 3,7 km arah timur laut. Di ukur dengan koordinat dari drone. Arahnya antara Nobo dan Nurabelen,” kata Bobyson Lamanepa, petugas Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Jumat (19/1/2024).
Berstatus Awas Sejak 9 Januari
Gunung Lewotobi Laki-laki terletak antara Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ilebura masih terus erupsi dengan menyemburkan asap tebal, abu vulkanik, guguran lava dan material lainnya.
Sejak 9 januari 2024 hingga kini, Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut itu, masih berstatus Awas (Level IV), status gunung api paling berbahaya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam satu satu rekomendasinya meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 km dari pusat erupsi dan sektoral 6 km ke arah utara dan timur laut dari puncak kawah Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Advertisement