Eks Presiden Brasil Jair Bolsonaro Palsukan Sertifikat Vaksinasi COVID-19

Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro kembali melakukan hal kontroversi setelah sertifikat vaksinasi COVID-19 miliknya dinyatakan palsu, kata kantor pengawas keuangan umum negara pada Kamis (18/1).

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Jan 2024, 19:40 WIB
Jair Bolsonaro, politikus Brasil yang dinilai memiliki sikap rasis seperti Presiden Donald Trump (AFP)

Liputan6.com, Brasilia - Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro kembali melakukan hal kontroversi setelah sertifikat vaksinasi COVID-19 miliknya dinyatakan palsu, kata kantor pengawas keuangan umum negara pada Kamis (18/1).

Informasi yang beredar, Bolsonaro memalsukan kartu vaksinasi COVID-19 miliknya, dikutip dari laman NTDV, Jumat (19/1/2024).

Catatan menunjukkan bahwa Bolsonaro selama ini skeptis dengan COVID-19 dan secara terbuka menentang vaksin tersebut.

Sebelumnya, Bolsonaro menerima satu dosis imunisasi di sebuah pusat kesehatan umum di Sao Paulo pada Juli 2021.

Namun penyelidikan menyimpulkan bahwa mantan presiden tersebut telah meninggalkan kota itu pada hari sebelumnya dan baru meninggalkan Brasilia, Brasil tiga hari kemudian, menurut sebuah pernyataan.

Perawat yang namanya tercatat dalam data memberikan vaksin pada Bolsonaro membantah melakukan hal tersebut dan menyebut sudah tidak lagi bekerja di pusat kesehatan.

Lot vaksin yang terdaftar juga tidak tersedia pada tanggal tersebut, kata kantor pengawas keuangan umum.

Registrasi dua dosis vaksin lain yang seharusnya diberikan kepada Bolsonaro telah dihapus dari catatan data, bahkan sebelum penyelidikan dimulai.

Mei 2023, rumah Bolsonaro di Brasilia digerebek oleh polisi federal dalam penyelidikan vaksin. Beberapa ajudannya ditangkap dan ponselnya disita.

 


Bantahan Jair Bolsonaro

Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro melambai kepada pendukungnya di markas Partai Liberal di Brasilia, Brasil, Kamis (30/3/2023). (AP Photo/Eraldo Peres)

Bolsonaro sebelumnya membantah mengetahui atau memerintahkan informasi palsu untuk dimasukkan ke dalam catatan vaksinasi miliknya.

Selama masa jabatannya, Bolsonaro berulang kali meremehkan pentingnya vaksinasi dan tindakan menjaga jarak sosial selama pandemi.

Dia sering menyatakan, belum menerima vaksinas COVID-19 dan tidak akan melakukannya.

Ia juga mengabaikan keefektifan vaksin dan menyebarkan kekhawatiran mengenai kemungkinan efek samping imunisasi, bahkan sampai mengaitkan vaksin dengan perkembangan AIDS.

Bolsonaro terinfeksi COVID-19 pada Juli 2020, hampir satu tahun sebelum vaksin pertamanya dicatat.

Infografis 3 Jurus Cegah Korupsi Bansos Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya