Liputan6.com, Lampung - Sekubal merupakan sajian khas daerah Lampung. Beberapa orang menyebut sekubal sebagai sejenis kue.
Sekubal masih menjadi kuliner Lampung yang banyak dicari. Bahkan, sajian ini menjadi favorit masyarakat setempat saat Ramadan dan Lebaran.
Kue sekubal memiliki bentuk yang mirip lontong nasi. Keduanya sama-sama dibungkus menggunakan daun pisang atau lemang yang merupakan khas Sumatra Barat.
Baca Juga
Advertisement
Keduanya juga sama-sama berbahan dasar ketan dan santan kelapa. Namun, cara pembuatan dan proses memasak keduanya memiliki perbedaan.
Sekubal memiliki proses memasak yang lebih rumit. Proses dimasak diawali dengan mengukus ketan terlebih dahulu. Namun, ketan hanya perlu dikukus setengah matang saja.
Selanjutnya, ketan yang sudah dikukus diletakkan dalam sebuah wadah. Ketan kemudian disiram dengan santan yang sudah direbus dan diberi garam secukupnya.
Kemudian, adonan tersebut kembali dikukus hingga matang sempurna. Biasanya, sambil menunggu ketan matang, pembuat sekubal akan menyiapkan cetakan berukuran 16 cm dengan tebal 1 cm.
Setelah adonan matang, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan dan didinginkan. Setelah dingin, adonan yang sudah menjadi kue itu dikeluarkan dari cetakan dan dibungkus daun pisang, kemudian disusun secara berlapis.
Selanjutnya, kue tersebut diikat dengan tali. Tak berhenti di situ, kue kemudian direbus kembali selama kurang lebih dua jam. Setelah matang, angkat kue dan sekubal siap disajikan.
Sekubal memiliki cita rasa manis dan gurih. Umumnya, sekubal dinikmati bersama tape ketan sebagai hidangan penutup. Namun, sekubal juga bisa disajikan bersama lauk rendang, gulai, hingga sambal untuk dijadikan hidangan utama.
Penulis: Resla Aknaita Chak