Warga Korban Angin Puting Beliung di Bondowoso Ditampung di Ruang Sekolah SD

Pemerintah Kabupaten Bondowoso, telah menyiapkan tempat pengungsian untuk warga korban bencana angin putting beliung. Mereka terpaksa harus mengungsi karena rumahnya rusak.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 20 Jan 2024, 12:03 WIB
Tim gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, BPBD dan sejumlah relawan melakukan asesmen dan pendataan terhadap korban angin puting beliung di Kabupaten Bondowoso (Istimewa)

Liputan6.com, Bondowoso Pemerintah Kabupaten Bondowoso menyiapkan tempat pengungsian untuk warga korban bencana angin puting beliung. Mereka terpaksa harus mengungsi karena rumahnya rusak.

Pejabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso Haeriyah Yuliati mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tiga ruang kelas di SD Negeri 2 Walidono untuk menampung para korban bencana Angin Putting Beliung yang melanda Desa Walidono dan Desa Cangkring, Kecamatan Prajekan.

“Kami telah siapkan tempat pengungsian sementara untuk warga yang rumahnya rusak sedang dan rusak berat. Karena rumah mereka belum bisa ditinggali. Ada juga warga yang numpang ke tetangganya dan saudaranaya,”ujarnya, Jumat (19/1/2024).

Heiriyah menambahkan, dari perkembangan terakhir setelah BPBD Bondowoso melalukan pendataan dan asesmen terhadap dampak bencana angin putting beliung, hingga jumat siang tercatat sebanyak 202 rumah rusak.

Dari jumlah tersebut, termasuk fasilitas umum seperti musala, polindes, sekolah dasar dan balai desa. Sementara  untu 15 unit diantaranya rusak berat, 68 unit rumah rusak sedang . Sedangkan 112 unit rumah rusak ringan.

“Yang kami data ada 202 unit rumah rusak, dan kami sampai saat ini terus melakukan pendataan, smoga tidak ada lagi rumah warga maupun fasilitas umum yang rusak,” tambahnya.

Angin puting beliung selain memporak-porandakan ratusan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum, juga mengakibatkan 11 orang luka-luka karena tertimpa reruntuhan atap rumah.

Dari 11 korban luka tersebut, dua korban di antaranya luka berat dan sampai saat ini masih menjalani penanganan medis di Puskesmas Prajekan, empat korban luka sedang dan lima lainya luka ringan.

Selain mendirikan pengungsian, Pemerintah Kabupaten Bondowoso juga mendirikan dapur umum di sekitar lokasi pengungsian sementara. Untuk membersikan puing-puing reruntuhan, Warga dibantu TNI /Polri, Tagana, dan BPBD setempat melakukan kerja bakti bersama.


BMKG Juanda Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem

Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

BMKG Juanda sebelumnya  memberikan peringatan dalam bentuk surat rilis resmi untuk mewaspadai potensi cuaca ektrem di beberapa wilayah Jawa Timur.

Surat tersebut merinci 38 Kabupaten/kota berpotensi terjadi cuaca hidrometeorologi. Diantaranya Kabupaten Banyuwangi, Kota Batu, Kota Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Lumajang.

Selanjutnya, Kabupaten Magetan, kota Malang, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, Kota Surabaya, Kabupaten Terenggalek, dan Kota Mojokerto.

Bencana itu juga berpotensi terjadi di Kabupaten Tulungagung, kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Jember.

Kemudian Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Tuban, Kota Maidum, dan Sampang.

 

 

Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya