Liputan6.com, Jakarta - Build Your Dream atau BYD resmi masuk pasar otomotif Indonesia. Produsen kendaraan listrik asal China akan investasi membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia selain menjual mobil listrik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, investasi BYD di Indonesia sebesar USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 20 triliun.
Advertisement
"Berdasarkan informasi yang saya dapat, investasi BYD USD 1,3 miliar dengan kapasitas produksi 150 ribu unit,” tutur Airlangga saat peluncuran BYD di Indonesia, Kamis, 18 Januari 2024 seperti dikutip dari Kanal Otomotif Liputan6.com, Jumat (19/1/2024).
Airlangga menuturkan, untuk model pertama yang diluncurkan di Indonesia, BYD membawa tiga mobil listriknya yakni Dolphin, Atto 3 dan Seal. Airlangga menambahkan, pihaknya mendorong BYD untuk meningkatkan lokal konten sehingga mendorong daya saing industri. "Sekali lagi saya ucapkan selamat, atas peluncuran resmi merek BYD,” ujar Airlangga.
Bicara mengenai BYD, produsen mobil listrik asal China ini menarik untuk diketahui dibalik kesuksesannya yang tak lepas dari sosok pendirinya Wang Chuanfu. Bahkan hingga membuat perusahaan investasi milik Warren Buffett yakni Berkshira Hathaway Inc untuk investasi di BYD. Namun, perusahaan investasi tersebut telah mengurangi kepemilikan saham di BYD.
Dikutip dari Business Insider, Berkshire Hathaway membeli 225 juta saham BYD sebesar USD 232 juta pada 2008. Jumlah itu setara 25 persen dari saham Perseroan yang tercatat di Hong Kong atau 9,9 persen secara keseluruhan perusahaan. Namun, perusahaan investasi itu memangkas saham BYD sehingga hanya genggam 88 juta saham BYD per Oktober 2023 atau kurang dari 8 persen saham yang diperdagangkan di Hong Kong.
Geser Tesla pada Kuartal Akhir 2023
Di sisi lain, BYD telah menggeser Tesla sebagai raja kendaraan listrik di dunia pada kuartal terakhir 2023. BYD menjual 526.409 unit mobil listrik pada kuartal akhir tahun lalu. Sedangkan Tesla hanya menjual 484.507 unit mobil listrik.
Dikutip dari Carnewschina, kedua perusahaan itu telah melampaui perkiraan tahunannya karena BYD mampu menjual lebih dari 3 juta unit dan Tesla hanya menjual 1,8 juta unit pada 2023.
BYD mencatat rekor kuartal keempat 2023, dengan menjual 942.651 unit kendaraan. Secara komposisi, sebanyak 55 persen adalah mobil listrik baterai (BEV), dan 45 persen adalah plug-in hybrid (PHEV). Demikian mengutip dari Kanal Otomotif Liputan6.com.
Secara keseluruhan, perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini menjual sebanyak 3.023.679 kendaraan listrik pada 2023. Penjualan itu naik 62 persen dibandingkan 2022. Sekitar 52 persen adalah BEV atau sebanyak 1.574.804 unit. Sementara itu, Tesla menjual sebanyak 1.808.581 pada 2023, atau naik 38 persen dari tahun sebelumnya 1.313.851 unit.
Advertisement
Profil Singkat Wang Chuanfu
Di balik BYD, ada sosok Wang Chuanfu yang membawa BYD menjadi salah satu perusahaan kendaraan listrik terbesar di dunia berdasarkan penjualan sehingga menggeser Tesla.
Wang Chuanfu juga masuk 10 besar jajaran orang terkaya di China pada 2023 versi Forbes. Ia berada di posisi sembilan dengan nilai kekayaan USD 14,3 miliar (sekitar Rp 223,13 triliun, asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah 15.603). Kekayaan Chuanfu naik 1,3 persen pada 19 Januari 2024. Sedangkan dalam daftar orang terkaya di dunia, pria kelahiran 1966 ini berada di posisi 128.
Berasal dari Keluarga Petani
Wang Chuanfu lahir di Wuwei, Provinsi Anhui dari keluarga petani miskin. Dikutip dari Forbes, Wang menjadi yatim piatu saat remaja dan dibesarkan oleh kakak laki-lakinya dan perempuannya.
Selanjutnya Wang Chuanfu belajar kimia di Central South University. Ia memperoleh gelar master dari Beijing Non-Ferrous Research Institute yang membawanya bekerja sebagai peneliti pemerintah. Hal ini ia lakukan sebelum mendirikan BYD pada 1990-an.
Namun, Wang menghadapi kesulitan besar pada awalnya karena kurangnya dana pemerintah untuk peneliti dan terpaksa meminjang uang dari kerabatnya.
Ia meminjam uang dari sepupunya Lv Xiangyang yang juga ingin ke Selatan ingin sukses dalam investasi dan perdagangan. Wang percaya pemasok baterai Jepang akan meninggalkan pasar. Ia meminjam uang 2,5 juta yuan kepada Lv untuk mendirikan pembuat baterai isi ulang.
Berawal dari Ingin Tahu
Saat ditanya CNBC, mengapa dia terjun di industri tersebut, Wang menuturkan hal itu berasal dari rasa ingin tahu.
“Ketika kita melihat sesuatu yang baik, kita bertanya-tanya mengapa hal itu bisa begitu baik, dan kita ingin mencari tahu mengapa dan bagaimana hal itu tercipta, untuk menemukan akar penyebab kebaikannya,”
Mengutip laman perusahaan, BYD didirikan pada Februari 1995. Setelah lebih dari 20 tahun berkembang pesat, BYD telah mendirikan lebih dari 30 kawasan industri di seluruh dunia dan memainkan peran penting dalam industri yang berkaitan dengan elektronik, mobil, energi baru dan angkutan kereta api.
Mulai dari pembangkit dan penyimpanan energi hingga aplikasinya, BYD berdedikasi untuk sediakan solusi energi tanpa emisi. BYD tercatat di bursa saham Hong Kong dan Shenzhen dengan pendapatan dan kapitalisasi pasar masing-masing melebihi 100 miliar yuan.
Ia juga bangga dengan China dan yakin perusahaan asal negaranya menjadi pemimpin. “Saya yakin perusahaan China dapat menjadi pemimpin dalam bisnis mobil alternatif, karena kami membuat baterai yang bagus,” ujar dia.
Advertisement