Polisi AS Larang TikTok Challenge Ketuk Pintu, Takutnya Ditembak Warga

TikTok challenge kembali tuai polemik.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Jan 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi Pengguna TikTok.(unsplash/Olivier Bergeron)

Liputan6.com, Texas - Kepolisian Texas, Amerika Serikat, mengungkap rasa khawatir mereka terhadap para remaja yang mengikuti TikTok challenge ketuk pintu. Tindakan itu dianggap memicu stress pada para korban prank, baik itu emosional atau fisik.

Sesuai namanya, TikTok challenge tersebut berupa aksi ketuk pintu atau menendang pintu rumah orang, dan dilakukannya saat tengah malam.

Berdasarkan laporan NY Post, Jumat (19/1), aksi para remaja itu terekam kamera-kamera pintu warga lokal. Polisi meminta agar para remaja itu berhenti berbuat demikian sebelum ada konsekuensi yang tidak diinginkan.

"Ini adalah permainan berbahaya, sangat berbahaya," ujar kepala deputi polisi di Fort Bend County, Jimmy Evans, kepada FOX 26.

"Saya khawatir jika seorang pemilik rumah berpikir bahwa seseorang berusaha merampok tempat tinggal mereka dan seorang anak tak bersalah bisa ditembak atau terbunuh," lanjutnya.

Polisi juga telah mencoba mengidentifikasi para remaja yang menendang atau menggedor-gedor pintu. Selain itu, polisi meminta agar para korban untuk melapor.

Seorang wanita lansia berusia 77 tahun meminta agar para remaja itu berhenti melakukan TikTok challenge tersebut.

"Saya mau memberitahu mereka untuk berhenti sebelum mereka terluka, atau mereka melukai seseorang. Tolong jangan lakukan ini. Ini salah. Ini sangat salah," ujar wanita bernama Gwen tersebut.


TikTok Cetak Sejarah, Raih Rp 155,3 Triliun di 2023 dari Pengeluaran Pengguna di Aplikasi

Ilustrasi: Aplikasi TikTok (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Tahun 2023 menjadi tahun spektakuler buat aplikasi mobile, khususnya TikTok. Pasalnya untuk pertama kalinya, TikTok memecahkan rekor mendapatkan USD 10 miliar atau setara Rp 155,3 triliun dari pengeluaran pengguna di dalam aplikasi.

TikTok juga menjadi aplikasi pertama yang mencapai tonggak sejarah ini. Prestasi ini memperlihatkan kenaikan pesat dari TikTok dan pendekatan inovatifnya atas monetisasi.

Mengutip Gizchina, Minggu (14/1), keberhasilan aplikasi TikTok ini adalah berkat penerapan strategi unik. Di mana, TikTok memberdayakan pengguna untuk langsung mendukung kreator favorit mereka melalui tip virtual dan pembelian saat live streaming.

Langkah ini pun membangun ekosistem simbiotik, di mana keterlibatan pengguna mendorong imbalan finansial untuk para kreator.

Model bisnis TikTok ini mendapatkan apresiasi dari para ahli. Mereka melihatnya sebagai potensi untuk membuka monetisasi di aplikasi mobile.

Pengeluaran keseluruhan pengguna di dalam aplikasi mengalami penurunan untuk game. Sementara, kategori aplikasi lain mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Sementara itu, layanan streaming, platform konten, dan aplikasi kencannya mengalami peningkatan substansial. Hal ini memperlihatkan adanya pola konsumsi yang berkembang dari pengguna smartphone.


Iklan Sumbang Besar untuk Aplikasi Mobile

Ilustrasi Aplikasi TikTok Credit: freepik.com

Kendati demikian, iklan tetap menjadi raksasa bagi bisnis. Iklan menyumbang sekitar dua pertiga dari total pendapatan aplikasi mobile, ada kenaikan 8 persen.

Data Bloomberg juga mengungkap adanya hubungan menarik, di mana, negara-negara dengan penggunaan aplikasi harian yang lebih tinggi cenderung mengeluarkan uang lebih tinggi dibanding negara yang penggunaan aplikasinya lebih rendah.

Dalam hal ini, pengguna di Indonesia memimpin dengan rata-rata penggunaan aplikasi harian selama 6 jam per pengguna.

Selain TikTok, aplikasi perjalanan dan pembelian tiket juga mengalami peningkatan dalam hal pengeluaran pengguna di aplikasi. Hal ini tidak lepas dari kembalinya dunia ke kondisi normal pasca pandemi.

Adapun perkembangan paling menarik terlihat dari lonjakan aplikasi AI generatif. Pengeluaran konsumen per bulan melampaui USD 10 miliar pada akhir tahun lalu.

Infografis Wajah Baru TikTok Shop Kembali Jualan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya