Stok Pupuk di Indramayu Cukup, Kementan Ajak Petani Optimalkan Masa Tanam Padi

Kementerian Pertanian terus mengingatkan petani untuk tidak khawatir akan ketersediaan Pupuk dan segera fokus bertanam.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 19 Jan 2024, 19:13 WIB
Petani mulai menanam. (Dok. Kementan)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian terus mengimbau petani untuk tidak khawatir akan ketersediaan Pupuk. Pasalnya, stok pupuk untuk masa tanam I dalam kondisi cukup, sehingga meminta petani bisa fokus bertanam dengan memanfaatkan air hujan yang sudah mulai mengalir. 

Dalam setiap kesempatan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman pun selalu berupaya memastikan para petani merasa tenang mengenai pasokan pupuk dan secara aktif mendukung mereka untuk segera menanam, terutama di daerah-daerah Indonesia yang sedang menghadapi musim hujan.

“Pupuk musim tanam kesatu ini cukup, petani jangan khawatir untuk menanam," ujar Mentan Amran.

Di Kabupaten Indramayu, yang dikenal sebagai lumbung pangan Jawa Barat, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Imam Mahdi, mencatat sekitar 125.442 hektar lahan sawah telah mengalami proses olah tanah.

"Sebanyak 3000 hektarnya sudah tanam melalui program optimalisasi peningkatan produksi padi dan jagung," sebutnya.

Imam memastikan bahwa pengelolaan pupuk di Kabupaten Indramayu berjalan lancar, tanpa masalah yang berarti. Hal ini terjadi karena sosialisasi yang terus dilakukan oleh DKPP Indramayu kepada petani dan penyuluh.

"Kita selalu sosialisasi kepada petani dan penyuluh di BPP, menjelaskan kalau Alokasi Pupuk itu berdasarkan E-RDKK yang disusun bersama petani dan penyuluh by Sistem. Beda dengan dulu," cetusnya.

Pupuk Phonska.

Meskipun pada tahun 2024 alokasi pupuk untuk Kabupaten Indramayu hanya mencapai 50 persen urea dan 25 persen NPK Phonska dari total alokasi, Imam memberikan keyakinan bahwa pemerintah akan menambah alokasi pupuk subsidi pada semester II atau paling cepat Maret.

Tercatat, Kabupaten Indramayu mendapatkan Urea 44 ribu ton, phonska 25 ribu ton, dan NPK 25 ribu ton, dari Alokasi 77 ribu ton urea dan 77 ribu ton NPK dan Phonska.

"Kami telah menjelaskan kepada petani bahwa ini hanya alokasi untuk MT 1 rendeng, dan akan ada penambahan alokasi pupuk bersubsidi oleh Pemerintah," ungkap Imam.


DKPP Indramayu Dorong Penggunaan Pupuk Organik

Pupuk Phonska.

DKPP Indramayu juga mendorong petani untuk menggunakan pupuk organik sebagai tambahan. Dalam hal penyaluran pupuk, Imam mengklaim bahwa petani tidak mengalami kesulitan karena adanya Sistem I-Pubers yang memudahkan proses. 

"Cukup pakai KTP, petani sudah bisa scan di Kios dan bawa pulang Pupuknya," tuturnya 

Sosialisasi penggunaan I-Pubers juga tengah dilakukan meluas oleh distributor Pupuk ke kios-kios Pupuk bersubsidi.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya