Orang-orang memuat kertas bekas ke truk setelah ditimbang sebelum dijual ke pemulung di Denpasar, Bali, Sabtu (20/1/2024). Pemerintah Kota Denpasar membangun sinergi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk mengoptimalkan upaya penanganan sampah di wilayahnya. (SONNY TUMBELAKA/AFP)
Seperti dikutip dari Antara pada Sabtu (20/1), Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan bahwa sinergi lintas sektor dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah sampah dan membangun kesadaran masyarakat untuk memilah sampah rumah tangga. (SONNY TUMBELAKA/AFP)
"Pengelolaan sampah merupakan persoalan kompleks. Bila ada sumbangan pemikiran yang bagus akan kami maksimalkan demi terciptanya tata kelola sampah yang sistematis dan baik," kata Kadek Agus saat menerima kunjungan Pemimpin Konsultan Peningkatan Peran Aktif Masyarakat (PPAM) Bali Gede Suarja bersama tim di Denpasar, Jumat. (SONNY TUMBELAKA/AFP)
"Dengan tata kelola sampah yang baik, permasalahan sampah dapat kita selesaikan dari hulu ke hilir," katanya. (SONNY TUMBELAKA/AFP)
Gede Suarja menyampaikan bahwa peran masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah sampah mesti ditingkatkan. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi dan edukasi dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pengelolaan sampah. (SONNY TUMBELAKA/AFP)
"Di sini kita juga mengajak masyarakat untuk memilah, mengolah, dan memanfaatkan sampah sehingga nantinya yang terbuang hanyalah residu saja," katanya. (SONNY TUMBELAKA/AFP)
Menurut Gede Suarja, program edukasi pengelolaan sampah berbasis sumber rencananya dilaksanakan dari 2024 sampai 2025. (SONNY TUMBELAKA/AFP)
Targetnya, pada akhir 2025 warga di seluruh wilayah Kota Denpasar telah mendapat edukasi mengenai pengelolaan sampah berbasis sumber dan harapan minimal 20 persen dari warga mulai memilah dan mengolah sampah rumah tangga. (SONNY TUMBELAKA/AFP)