Jokowi Tepis Isu Sejumlah Menteri Mundur dari Kabinet: Tiap Hari Kita Rapat

Jokowi tak menepis ada motif politis dibalik berhembusnya isu menteri mundur, mengingat saat ini telah masuk tahun politik.

oleh Nila Chrisna YulikaAdy Anugrahadi diperbarui 20 Jan 2024, 11:58 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menepis isu sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) mundur dari jabatan. (Ady Anugrahadi).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menepis isu sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) mundur dari jabatan. Dia memastikan, semua menterinya tetap bekerja sesuai dengan kewenangan yang telah diberikan.

Pernyataan ini disampaikan Jokowi usai menghadiri Peringatan Hari Lahir ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) atau Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu, (20/1/2024).

"Menteri setiap hari kita rapat terbatas, setiap hari rapat internal dengan semua menteri atau dengan sebagian menteri," kata Jokowi.

Saat disinggung kembali terkait kebenaran kabar itu, justru balik bertanya dan menegaskan hampir setiap hari memimpin rapat bersama menteri-menteri.

"Kabarnya dari siapa. Wong kita dari pagi sampai sore pagi siang malam kita rapat paripuran rapat internal rapat terbatas selalu nggak pernah ada jedanya, setiap jam setiap 2 jam gonta-ganti rapat gonta-ganti menteri juga gak ada masalah," ucap dia.

Sementara itu, Jokowi tak menepis ada motif politis dibalik berhembusnya isu menteri mundur, mengingat saat ini telah masuk tahun politik. Namun Jokowi memastikan para menteri masih bekerja rutin seperti biasa.

"Ya namanya bulan politik, tahun politik ya semua hal akan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat politik, tapi biasa kok kita kerja biasa kerja rutin biasa," tandas dia.


Di Harlah Ke-78 Muslimat NU, Jokowi: Jangan Mau Diadu Domba

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat Hari Lahir ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) atau Harlah ke-78 NU. (Ady Anugrahadi/Liputan6.com).

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan menjelang pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang.

Pesan itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan pada hari lahir (harlah) ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada Sabtu, (20/1/2024).

Dia mengatakan, proses pemilu sangat penting dalam menentukkan nasib bangsa ke depan. Namun, yang perlu diingat jangan sampai karena berbeda pilihan meruntuhkan persatuan dan kesatuan bangsa.

"Bapak ibu sekalian ibu-ibu muslimat NU sebentar lagi kita akan pemilu, pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Proses pemilu itu sangat penting dan sangat menentukan, tetapi kita tidak ingin gara-gara Pemilu, gara-gara beda pendapat, gara-gara beda pilihan justru kita saling menghujat, tidak boleh, benar?," kata Jokowi.

"Tidak boleh saling menghina tidak boleh saling menjelekkan. Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling bicara, tidak boleh. Sesama warga saling berkelahi juga tidak boleh, tidak," ujar dia.

Jokowi mengingatkan, jangan mudah diadu domba oleh orang-orang yang hanya ingin memecah belah.

"Jangan mau kita diadu domba seperti itu, jangan mau kita dibentur-benturkan seperti itu, jangan mau kita dipecah belah seperti itu. Setuju ibu-ibu," ujar dia.

Jokowi menekankan menjaga kesatuan dan persatuan merupakan hal yang paling utama berkaitan dengan pemilu.

"Karena yang lebih penting dari semua itu adalah keutuhan bangsa, persatuan bangsa, kerukunan bangsa, betul? Ibu-ibu setuju," tandas dia.

Infografis Kilas Balik Deretan Reshuffle Kabinet Pemerintahan Jokowi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya