Khofifah Sampaikan Terima Kasih Atas Kepedulian Jokowi terhadap NU

Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa memaparkan bentuk perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada umat islam, khususnya Nahdlatul Ulama.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 20 Jan 2024, 16:01 WIB
Dalam keterangan resminya, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan permohonan maaf bila acara Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-78 menganggu arus lalu lintas di sekitar GBK. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa memaparkan bentuk perhatian dan kepedulian Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada umat islam, khususnya Nahdlatul Ulama.

Salah satu bentuk kepedulian Jokowi terhadap NU yang diungkap oleh Khofifah adalah dana abadi pesantren.

"Presiden tidak sekedar memutuskan hari santri. Tapi juga, sudah memulai menyiapkan dana abadi untuk pesantren. Nanti angka tepatnya, Ketua PBNU," kata Khofifah di peringataan hari lahir (harlah) ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Sabtu (20/1/2024).

Khofifah menerangkan, presiden juga mendorong pengembangan perguruan tinggi, khususnya yang berada di bawah naungan NU.

"Dari 184 perguruan tinggi di lingkungan NU, pak presisden membangun lompatan dengan menyiapkan perguruan tinggi yang fokus di bidang digital IT, Terutama artificial intelligence (AI)," ujar dia.

"Artificial intelligence ini ilmu mahal, ilmu langka. Dan beliau memberikan, memfasilitasi, akhirnya Uni Emirat Arab memberikan bantuan besar sekali, hampir tembus 1 triliun yang saya dengar," dia menambahkan.

Oleh karena itu, Khofifah mengajak kader Muslimat Nahdlatul Ulama menghaturkan terimakasih kepada Presiden Jokowi.

"Mari kita menyampaikan terima kasih kepada bapak presiden RI. Terima kasih bapak presiden. Matur nuwun sanget," tandas dia.


Khofifah Tanya soal Ke-NU-annya ke Peserta Harlah Muslimat NU

Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menyambut langsung kedatangan Jokowi dan rombongan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa kembali membahas soal ke-NU-an saat berpidato di peringataan hari lahir (harlah) ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

Ke-NU-an Khofifah diragukan oleh Muhaimin Iskandar setelah menjatuhkan pilihan untuk mendukungan kepada capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Khofifah awalnya menyapa beberapa petinggi di PBNU yang hadir di harlah ke-78 NU. Salah satunya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf.

"Beliau (KH. Yahya Cholil Staquf) menyampaikan kalau ke-NU-an Khofifah katanya asli," ujar Khofifah.

Khofifah mengatakan, dirinya tidak berwenang menilai keaslian ke-NU-an. Dia kemudian bertanya kepada kader Muslimat NU yang hadir.

"Saya tidak pada Maqom ngitung NU-nya saya asli atau tidak," ujar Khofifah.

"Asli apa tidak," tanya Khofifah.

"Asli," jawab peserta.

"Persis, Ketua PBNU dan Sekjen PBNU. Matur nuwun," Khofifah melanjutkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya