Presiden Ukraina Khawatir Jika Donald Trump Menang Pilpres AS 2024

Sepanjang karier politiknya, Trump sering memuji Presiden Rusia Vladimir Putin, termasuk setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 21 Jan 2024, 14:04 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara setelah memberikan hadiah kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat mereka bertemu di Oval Office Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 21 Desember 2022. Kunjungan ke AS adalah perjalanan pertama Zelenskyy ke luar negaranya sejak invasi Rusia pada Februari. (AP Photo/Patrick Semansky)

Liputan6.com, Kyiv - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia khawatir dengan prospek kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih dan mencap klaim Trump bahwa dia dapat menghentikan perang Ukraina dalam 24 jam sebagai sangat berbahaya.

Dalam wawancara dengan Channel 4 News yang disiarkan pada Jumat (19/1/2024), Zelenskyy mengundang mantan presiden sekaligus calon presiden dari Partai Republik itu untuk mengunjungi Kyiv, namun dengan syarat.

"Donald Trump, saya mengundang Anda ke Ukraina, ke Kyiv. Jika Anda dapat menghentikan perang dalam waktu 24 jam, saya pikir itu sudah cukup," kata Zelenskyy, seperti dilansir AP, Minggu (21/1).

Pemimpin Ukraina itu juga menyampaikan keprihatinannya mengenai langkah Amerika Serikat (AS) yang mengambil tindakan sepihak yang gagal mempertimbangkan perspektif Ukraina dan menekankan kurangnya rincian mengenai rencana perdamaiam Trump.

Zelenskyy menggambarkan retorika Trump sangat berbahaya dan dia disebut khawatir bahwa gagasan Trump mengenai solusi negosiasi mungkin akan membuat Ukraina memberikan konsesi besar kepada Rusia.

"(Trump) akan mengambil keputusan sendiri ... tanpa kedua belah pihak," kata Zelenskyy. "Jika dia mengatakan ini secara terbuka, itu sedikit menakutkan ... Karena meskipun idenya (untuk mengakhiri perang) – yang belum pernah didengar oleh siapa pun – tidak berhasil bagi kami, bagi rakyat kami, dia akan melakukan apa pun untuk mengimplementasikan idenya. Dan ini sedikit membuat saya khawatir."


Trump: Putin Politikus Cerdas

Presiden AS Donald Trump menerima bola dari Presiden Rusia Vladimir Putin pada konferensi pers bersama di Helsinki, Finlandia, Senin (16/7). Bola itu sebagai penghormatan karena AS akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026. (AP/Pablo Martinez Monsivais)

Trump telah berulang kali menegaskan bahwa dia berada dalam posisi yang baik untuk bernegosiasi demi mengakhiri perang Ukraina yang telah berlangsung selama hampir dua tahun. Trump mengaku memiliki hubungan yang baik dengan para pemimpin Rusia dan Ukraina.

Sepanjang karier politiknya, Trump sering memuji Presiden Vladimir Putin, termasuk setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Dalam kampanyenya di Georgia, Trump menggambarkan Putin sebagai pemain politik yang cerdas. Dia menyatakan kekagumannya atas pengambilalihan cepat Rusia atas sebidang tanah yang luas dengan risiko yang relatif kecil.


Catatan Buruk Hubungan Trump-Zelenskyy

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AFP)

Dewan Perwakilan Rakyat AS pernah memakzulkan Trump ketika dia menjadi presiden, dengan tuduhan dia menekan Zelenskyy untuk melakukan penyelidikan bermotif politik yang dapat merugikan peluang Joe Biden memenangkan Pilpres AS 2020 dan menahan bantuan militer sebesar USD 400 juta yang disetujui Kongres untuk membantu Ukraina menghadapi separatis yang didukung Rusia di wilayah timur negara itu.

Namun, Senat membebaskan Trump dari tuduhan pemakzulan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya