Liputan6.com, Jakarta Indonesia terus konsisten memberikan bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban masyarakat Palestina. Teranyar, Indonesia mengirimkan ratusan ton Bantuan TNI AL untuk Konflik Gaza pada Kamis (18/1/2024) menggunakan Kapal Rumah Sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.
Dari banyaknya bantuan yang diberikan Indonesia, air mineral menjadi salah satu bantuan vital yang diberikan. Pasalnya, masyarakat Palestina mengalami krisis air bersih terutama untuk konsumsi sehari-hari.
Advertisement
Kondisi tersebut pun menggerakkan Le Minerale untuk meringankan masyarakat Palestina agar mendapatkan air minum layak konsumsi sebagai wujud nyata perusahaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan sosial.
Langkah itu pun mendapatkan apresiasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Wakil Sekretaris Jenderal MUI, KH. Arif Fakhrudin menyebut bahwa langkah Le Minerale merupakan konkret dan ada affirmative action.
"Menjadi suatu kebanggaan, produk nasional kita, Le Minerale, memiliki komitmen yang kuat tidak hanya sebatas pada pernyataan sikap dan bentuk empati tapi mendukung secara nyata sejalan dengan kebijakan luar negeri kita yaitu membantu Palestina,” sebutnya.
"Ini juga in-line dengan ajakan MUI untuk bersolidaritas membantu rakyat Palestina, mengecam segala bentuk penjajahan, invasi dan genosida. Artinya Le Minerale dengan himbauan MUI, amanat Konstitusi dan Kebijakan Negara sudah sesuai dan satu frekuensi,” jelas KH. Arif.
Rincian Bantuan yang Diberikan
Berbagai macam kebutuhan hidup diberangkatkan untuk saudara-saudara kita di Palestina, di antaranya air mineral galon (1.254 galon), air mineral kardus (1.700 kardus), susu (800 kardus), biskuit (650 dus); obat-obatan (460 kardus), mi instan (470 kardus), popok sekali pakai (532 karung), pakaian anak-anak (600 karung), pakaian dewasa (700 karung dan 500 boks), selimut (450 karung), dan jaket (450 karung).
Sebagai informasi, pelayaran misi perdamaian ini membawa seluruh bantuan menuju Pelabuhan Al Arish di Mesir untuk kemudian disalurkan kepada korban konflik Gaza oleh otoritas yang berwenang seperti Egypt Red Crescent (Bulan Sabit Merah Mesir).
(*)
Advertisement