5 Risiko Diagnosis Mandiri yang Hanya Berdasar pada Informasi Daring

Mencari informasi kesehatan di internet memiliki kelemahan yang signifikan, yakni memicu diagnosis mandiri.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 21 Jan 2024, 16:00 WIB
5 Risiko Diagnosis Mandiri yang Hanya Berdasar pada Informasi Daring/https://unsplash.com/Luke Southern

Liputan6.com, Jakarta - Alih-alih datang ke klinik atau Puskesmas, mayoritas orang di masa kini cenderung memilih berselancar di internet untuk mendapatkan informasi kesehatan.

Tren ini menimbulkan pro dan kontra karena mencari informasi kesehatan di internet memiliki kelemahan yang signifikan. Yakni memicu diagnosis mandiri dan pengobatan mandiri berdasarkan temuan internet yang dapat berbahaya bagi kesehatan.

Luapan informasi di dunia maya tidak semuanya dapat dipercaya. Di sisi lain, meskipun sumber atau situs web-nya resmi, tapi seseorang yang tidak memiliki pelatihan medis tentu dapat salah menafsirkannya.

“Penyedia layanan kesehatan sering kali khawatir tentang bagaimana orang akan menggunakan informasi tersebut. Mengingat, ada sejumlah risiko yang dapat timbul ketika orang menggunakan informasi medis daring untuk mendiagnosis atau mengobati diri sendiri,” mengutip Verywell Health, Jumat (12/1/2023).

Beberapa risikonya yakni:

Lebih Meyakini Diagnosis Mandiri

Orang mendiagnosis dirinya sendiri berdasarkan informasi di internet dapat menjadi lebih yakni terhadap internet ketimbang penyedia layanan kesehatan.

Kekhawatiran yang Tak Perlu

Diagnosis mandiri juga bisa memicu ketakutan atau kekhawatiran yang sebetulnya tak perlu menjadi pikiran.

Beberapa gejala bisa disebabkan oleh penyakit ringan, penyakit menular, atau bahkan sesuatu yang mematikan. Sangat mudah untuk lebih meyakini skenario terburuk, yang biasanya tidak akurat.


Risiko Selanjutnya

5 Risiko Diagnosis Mandiri yang Hanya Berdasar pada Informasi Daring- Freepik.com/Molostock

Risiko berikutnya yang bisa timbul akibat diagnosis mandiri berdasarkan pencarian di internet yakni:

Tes yang Tidak Perlu

Orang yang mendiagnosis diri berdasarkan informasi di internet bisa saja terlalu khawatir tentang diagnosis tertentu. Sehingga bersikeras ingin melakukan tes yang menurut penyedia layanan sebetulnya tidak diperlukan. Hanya membuang-buang waktu dan uang.

Informasi yang Diyakini Keliru

Siapa pun dapat mengunggah informasi secara daring. Dan tidak semua informasi yang ada di internet adalah informasi yang akurat. Bisa saja informasi yang diyakini ternyata menyesatkan atau bahkan sengaja dimanipulasi.


Menuntun pada Perawatan yang Berbahaya

5 Risiko Diagnosis Mandiri yang Hanya Berdasar pada Informasi Daring. (Sumber: freepik)

Informasi internet yang diambil sembarangan bisa pula menuntun pada perawatan yang berbahaya.

Mengobati diri sendiri atas suatu keluhan yang tak pasti dapat menyebabkan bahaya serius akibat efek samping obat.

Pemakaian obat yang tak sesuai juga bisa memicu overdosis, interaksi obat yang berbahaya, atau tanpa sadar mengonsumsi sesuatu yang tidak disarankan mengingat adanya riwayat kesehatan tertentu.

“Kapan pun Anda ingin mengubah rejimen pengobatan, Anda harus berbicara dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Itu berlaku untuk obat-obatan, suplemen, dan pengobatan alternatif.”


Gunakan Informasi Daring Secara Bijak

Gunakan informasi daring secara bijak untuk hindari diagnosis mandiri. Foto: Freepik.

Di sisi lain, informasi kesehatan daring dapat menjadi hal yang positif jika digunakan dengan bijak.

Sebuah penelitian mengatakan informasi kesehatan daring menjadi komponen yang semakin penting dalam manajemen kesehatan dan penyakit.

Informasi kesehatan daring paling baik digunakan untuk:

  • Mempelajari lebih lanjut tentang diagnosis dari dokter jika ada beberapa informasi yang dirasa kurang.
  • Mencari informasi tentang perawatan yang ingin dilakukan sebelum berkonsultasi dengan dokter soal perawatan tersebut.
  • Mencari dukungan dari orang lain dengan kondisi kronis yang sama.

“Anda mungkin menemukan banyak informasi online yang ingin Anda diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan. Namun, memberikan mereka paket informasi yang sangat banyak pada janji temu Anda sepertinya tidak akan membantu.”

“Sebaliknya, cobalah untuk meringkasnya sehingga Anda dapat mencakup informasi dalam waktu singkat yang Anda berikan selama janji temu.”

INFOGRAFIS: Subsidi Kuota Internet Untuk Peserta Didik (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya