Liputan6.com, Jakarta - Executive chairman Morgan Stanley James Gorman mendapatkan kenaikan kompensasi bayaran sebesar 17 persen menjadi USD 37 juta atau sekitar Rp 578,24 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.628) pada 2023 dari 2022 sebesar USD 31,5 juta atau sekitar Rp 492,29 miliar.
Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Minggu (21/1/2024), kompensasi bayaran James Gorman saat menjadi CEO Morgan Stanley termasuk tertinggi yang diungkapkan seorang CEO bank di Amerika Serikat (AS). CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon mencatat kenaikan bayaran menjadi USD 36 juta pada 2023. Sedangkan rincian kompensasi dari bank pesaing akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan.
Advertisement
James Gorman menjadi executive chairman pada 1 Januari, dan menyerahkan kepada CEO Morgan Stanley Ted Pick. Tiga perempat dari bonus kinerja Gorman dibayarkan dalam bentuk saham dan ditangguhkan selama tiga tahun.
Dewan bank mencatat kinerja yang luar biasa termasuk pelaksanaan suksesi CEO dan transaisi kepemimpinan yang patuh dicontoh dan penyelesaian masalah hukum dan peraturan dalam keputusan untuk meningkatkan gaji Gorman.
Gorman menghabiskan 14 tahun memimpin dan berjasa mengubah bank tersebut menjadi wealth management yang terkuat. Dia juga mengatur rencana suksesi di mana Pick mengambil alih kendali sekaligus mempertahankan dua kandidat CEO lainnya, eksekutif Andy Saperstein dan Dan Simkowitz, yang jarang terjadi di Wall Street.
Komite kompensasi juga mengutip total pengembalian pemegang saham sebesar 14% pada 2023 dan valuasi perusahaan sejak Gorman menjadi CEO. Selama masa jabatannya, saham Morgan Stanley meningkat lebih dari tiga kali lipat dan kapitalisasi pasarnya meningkat dari USD 40 miliar menjadi USD 153 miliar.
"Selama 14 tahun masa jabatannya sebagai CEO dan pada 2023, Gorman mengubah perusahaan menjadi institusi yang lebih kuat dan lebih seimbang yang diposisikan untuk pertumbuhan jangka panjang,” kata dewan dalam pengajuannya. Hasilnya, model bisnis perusahaan berkinerja sebagaimana mestinya dalam kondisi pasar dan makro yang menantang pada 2023.
Cetak Rekor, CEO JPMorgan Jamie Dimon Kantongi Kompensasi Bayaran Rp 562 Miliar
Sebelumnya diberitakan, CEO JPMorgan Jamie Dimon telah menerima paket kompensasi tahunan tertinggi pada 2023. Jamie Dimon mencatat total gaji USD 36 juta atau sekitar Rp 562,45 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.623).
Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Sabtu (20/1/2024), Jamie Dimon sering kali menempati peringkat di antara nama-nama dengan bayaran tertinggi di sektor perbankan. Hal itu berkat rekor yang diraih JPMorgan pada 2023. Tren itu tampaknya tidak akan berubah dalam waktu dekat.
Dalam pengajuan SEC yang dilihat oleh Fortune, dewan JPMorgan menyetujui kenaikan kompensasi dari USD 34,5 juta pada 2022 menjadi USD 36 juta pada 2023.
Paket gaji terdiri dari gaji pokok sebesar USD 1,5 juta dan kompensasi insentif variabel berbasis kinerja sebesar USD 34,5 juta. Dari jumlah itu, USD 5 juta akan dibayarkan secara tunai dan sisanya sebesar USD 29,5 juta diberikan dalam bentuk performance share units (PSUs).
Performance share units ini sebagai bentuk kompensasi saham yang merupakan alokasi saham perusahaan yang diberikan kepada manajer dan eksekutif yang diberikan hanya jika kriteria kinerja seluruh perusahaan tertentu terpenuhi seperti target laba per saham atau earning per share (EPS).
"Kompensasi tahunan untuk 2023 mencerminkan pengelolaan perusahaan oleh Dimon, dengan pertumbuhan di semua lini bisnis terdepan di pasar, rekor kinerja keuangan dan neraca yang kuat,” tulis dewan dalam pengajuan.
"Selain itu, perusahaan berhasil menavigasi dan mendukung klien dan pelanggannya melalui gejolak bank regional serta menyelesaikan akuisisi First Republic,” ia menambahkan.
Para eksekutif JPMorgan dan Jamie Dimon benar-benar sibuk pada 2023. Selain mengarahkan perusahaan melalui kondisi inflasi dan tekanan suku bunga yang tidak stabil, runtuhnya SVB pada Maret mengancam akan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh perusahaan Amerika Serikat.
Advertisement
Kinerja JPMorgan
Pada Mei, First Republic Bank juga terhuyung dan bangkrut yang merupakan korban terbesar pada saat itu. Akan tetapi, JPMorgan mengambil alih dan mengakuisisi sebagian besar aset dan seluruh simpanannya.
Pada konferensi hasil kuartal kedua pada Juli, lembaga tersebut melaporkan pendapatan bunga bersih (NII) berada pada rekor tertinggi naik 44% termasuk First Republic. Hal ini karena peningkatan laba dari apa yang diperoleh bank dari pinjaman vs apa yang dibayarkan bank tersebut terkait deposito.
JPMorgan menikmati 2023 sebagai tahun yang kuat, meskipun ada tantangan ekonomi.
Pada pekan lalu, grup ini melaporkan laba bersih setahun penuh sebesar USD 49,6 miliar, naik 32% dari 2022, meskipun terjadi perlambatan pada kuartal terakhir ketika laba bersih turun menjadi USD 9,3 miliar dibandingkan dengan USD 11 miliar pada tahun sebelumnya.