Beri Saham ke Warga Jadi Cara Gibran Cegah Urbanisasi

Gibran Rakabuming Raka mencontohkan cara mendegah warga desa mencari kerja di kota dengan salah satu desa di Mojokerto yang mendapat anugerah Desa Wisata Nomor 1 dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

oleh Arthur Gideon diperbarui 21 Jan 2024, 20:51 WIB
 Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Gibran Rakabuming Raka dalam debat Cawapres, Minggu (21/1/2024). (Sumber Foto: Tangkapan Layar Youtube KPU).

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan cara menumbuhkan rasa kepemilikan warga desa kepada desanya.

Ia mencontohkan dengan desa di Mojokerto yang mendapat anugerah Desa Wisata Nomor 1 dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

"Ini adalah desa wisata yang dibangun dengan crowdfunding. Jadi warga desa punya saham di destinasi wisata. Ini adalah salah satu contoh yang baik bagaimana agar masyarakat desa tidak meninggalkan desa atau mencari pekerjaan di kota (urbanisasi)," jelas dia dalam Debat Cawapres yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Gibran ingin program yang sudah dijalankan di Mojokerto juga dijalankan di desa-desa yang lain.

Dalam acara yang sama, Calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menuturkan, saat ini tinggal 4.000 desa tertinggal seiring penerapan dana desa yang membangun infrastruktur dan transformasi desa.

Cak Imin yakin pembangunan dari bawah yang berasal dari desa akan menumbuhkan ekonomi masyarakat, menjaga dan melestarikan sosial budaya.Selain itu, sejak Undang-Undang (UU) pembangunan desa yang diikuti penerapan dana desa yang terus meningkat setiap tahun mendorong pembangunan infrastruktur dan transformasi di desa.

 “Dari 13 ribu desa yang tertinggal menjadi desa maju, desa mandiri, sekarang tinggal 4.000, ini bukti infrastruktur berjalan baik. Dana desa berjalan baik sehingga masyarakat desa merasakan anggaran. Dana kita tingkatkan Rp 5 miliar, tak hanya untuk infrastruktur tetapi juga BUMdes,kegiatan usaha, pertanian, peternakan, ekonomi kreatif sehingga orang tertarik (tinggal di desa-red),” ujar dia.

Cak Imin menuturkan, seiring pertumbuhan desa yang terjaga itu akan membentuk komunitas membanggakan sehingga membuat masyarakat untuk tidak tertarik urbanisasi.


Muhaimin di Debat Cawapres: Desa Harus Jadi Titik Tumpu Pembangunan

Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Muhaimin Iskandar Alias Cak Imin di debat Cawapres, Minggu (21/1/2024). (Sumber foto: tangkapan layar di akun Youtube KPU).

Tiga pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2024 tiba di Balai Sidang JCC Senayan, Jakarta, Minggu malam (21/1/2024), untuk mengikuti Debat Keempat Cawapres Pemilu 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Tema debat kali ini meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar dalam paparan awalnya langsung mengutip perkataan pendiri NU Hasyim Asy'ari yang mengatakan bahwa petani adalah penolong negeri, namun Muhaimin mengatakan, hari ini negara dan pemerintah masih abai terhadap nasib petani dan nelayan.

Bahkan kata Cak Imin sapaan akrab Muhaimin, mengatakan hasil sensus pertanian BPS menunjukkan, 10 tahun terakhir telah terjadi jumlah rumah tangga petani gurem berjumlah hampir 3 juta, ini artinya 16 juta rumah tangga petani hanya memiliki tangah setengah hektare

"Sementara hari ini ada orang memiliki tanah 500 ribu hektare," kata Cak Imin.

Cak Imin juga menyinggung persoalan food estate yang disebutnya mengabaikan petani, meninggalkan masyarakat adat, dan bahkan merusak lingkungan.

 

 


Krisis Iklim

Dalam paparan selanjutnya, Cak Imin menyinggung persoalan krisis iklim yang belum medapat solusi yang nyata dari pemerintah saat ini.

"Krisis iklim terjadi bencana ekologi terjadi di mana-mana, negara harus serius mengatasi, giant sea wall tidak mengatasi masalahnya," kata Cak Imin.

Cak Imin menyoroti anggaran mengatasi persoalan krisis iklim yang jauh di bawah sektor lain. Terakhir, Cak Imin mengatakan pembangunan nasional harus berpijak pada keadilan iklim, keadilan ekologi, keadilan agraria, dan keadilan sosial.

"Desa harus jadi titik tumpu pembangunan, masyarakat adat harus menjadi bagian utama," kata Cak Imin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya